Hari Yang Kudup

36 5 2
                                    



Mana ada lagi ceriaku
Bunga yang ku puja tidak lagi mau berkembang di halaman ku
Mentari pun tidak lagi mau senyum padaku
Apa salah aku
Sehingga tempua tidak berani bersarang rendah
Atau sepasang si murai gila
Tidak lagi mau mau membebel di alang pintu gobok burukku
Aku cuba melambai
Namun kerbau dan bangau juga bertempiaran lari menyembunyi dariku
Aku lelah mengejar apatah yqng lain
Bayangku sendiri pun malu mengekori aku
Kalau tidak dialah yang paling setia mengundikku

Apa semua ini
Apa dosa aku
Kalau sesiapa sudi ,
Khabarkan kan saja kepadaku
Jangan takut aku tidak akan membentak
Ataupun akan jadi pemberontak
Akan aku agungkan siapa yang berani  menegur silapku
Aku lemah
Aku buta
Tapi bisa melihat orang lain
Aku bisa melihat orang menangis
Tapi pada masa yang sama kenapa aku ketawa
Kekadang apabila aku menangis
Orang lain hanya melihat saja tampa berbuat apa apa

Aku keliru
Aku jadi malu
Aku sebenarnya seketul batu yang tidak bisa untuk timbul selamanya
Aku tidak sadar aku kepingin mangapung kan seketul buih di laut samudra
Alangkah bodohnya aku kerana tidak sadar diri

Hasil nukilan Pena Alam
Selasa 07/02/2017
Jam 07;50/10;02 mlm
Hakcipta terpelihara
Lokasi restoran  Ummii  Bandar Bera

Pondok Puisi ✔️Where stories live. Discover now