37

357 31 0
                                    

Kalau ada typo jangan lupa tandai ya gess
Sebelum baca yuk vote dulu!


~ selamat membaca ~



Setelah berpamitan pada sang ayahnya Samudra, sang adik berserta temannya mulai melajukan motor mereka keluar dari pelataran rumah Samudra, mereka mengendari motor dengan kecepatan sedang karena mengingat kondisi Athaya yang masih belum pulih sepenuhnya.

Para anak muda itu harus menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, hingga  akhirnya mereka sampai di pantai dengan deburan ombak yang merdu menyapa gendang telinga mereka. Mata para anak muda itu terlihat sangat berbinar menatap lautan biru di bawah langit yang cerah, mereka mencari area parkir yang sesuai pas agar tidak terlalu jauh berjalan ke arah bibir pantai.

Setelah memarkirkan motornya dengan aman mereka bergegas membawa barang bawaannya mencari tempat yang nyaman untuk duduk, tanpa menunggu sang kakak Athaya sudah lebih dulu berlari ke arah bibir pantai dengan sangat gembira. Sang kakak dan ke tiga temannya juga nampak sangat bahagia melihat pemuda kecil nan manis itu berlari dengan gembira, Baskara menilisik sepanjang pantai mencari tempat yang nyaman untuk menggelar tikar dan menaruh barang bawaan mereka.

"Guys, disana!" Baskara menunjuk ke arah pohon besar yang tak jauh dari tempat mereka berdiri, terlihat teduh dan nyaman untuk piknik. Ketiga temannya sentak menatap kearah yang di tunjuk Baskara dan mengangguk dengan semangat, dan bergegas menghampiri tempat itu sebelum ada orang lain yang menempatinya.

"Dek jangan jauh-jauh!" Teriak Samudra pada sang adik yang sudah semakin dekat dengan air laut, mendengar sang kakak yang berteriak Athaya melihat ke arah kakaknya dengan mengangguk dan melampaikan tangan tanda dia mengerti yang di ucapkan sang kakak.

Ketiga pemuda itu menggelar tikar dan menyiapkan makanan dan minuman yang mereka bawa menatanya dengan rapi, setalahnya Samudra melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 11 siang dan sebentar lagi akan masuk jam makan siang. Samudra melihat ke arah adiknya yang sedang sibuk berlarian mengejar ombak dan kemudian segera menghindarinya saat ombak datang, melihat sang adik yang sangat senang tanpa sadar senyum manis tergambar di wajahnya. Semua itu tidak luput dari tatapan Baskara yang selalu memperhatikannya, tanpa ada orang lain yang menyadarinya kecuali Arunika saudari kembarnya.

"Sam, adek lu suruh makan dulu gih!" Ucap Devanka yang membuat Samudra tersenyum, dan berpikir bahwa Devanka perhatian padanya dan sang adik.

"Buruan panggil malah senyam-senyum kek gila cok," imbuh Arunika yang setelah melihat raut wajah sang kakak yang berubah drastis.

"Dek, makan dulu!" Samudra berjalan ke arah Athaya untuk mengajaknya makan terlebih dahulu.

"Dek, di panggillin dari tadi kok gak jawab? Makan dulu nanti main lagi!" Sambung Sang kakak sambil menepuk bahu sang adik, yang sedang berjongkok memainkan pasir.

"Maaf mas, adek lagi asik main," jawab Athaya sambil tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Nanti lagi mainnya ayok maem dulu trus minum obat!" Samudra menarik tangan sang adik untuk mengikutinya menuju ketiga temannya berada.

Mereka berjalan dengan bergandengan tangan membuat kedua teman Samudra, yang baru menyadarai bahwa Samudra begitu dekat dengan sang adik. Namun Baskara hanya tersenyum melihat adik dan temannya merasa heran akan kedekatan Samudra bersama sang adik. Samudra dan Athaya duduk bergabung dengan yang lain untuk makan bersama, Samudra yang duduk di sebelah kanan Devanka sesekali mencuri pandang pada pemuda itu.

"Dek, mau makan apa?" Tanya Baskara pada Athaya.

"Mau telur balado sama tempe orek mas Yud!" Jawab Athaya dengan tersenyum.

"Kakak yang ambilin ya dek?" Tanya Arunika yang seketika di jawab dengan gelengan kepala oleh Athaya, Arunika tersenyum masam karena malu yang membuat ketiga temannya seketika tertawa.

Baskara yang mengambilkan makanan untuk Athaya terus di tatap oleh sang adik dan Devanka, mereka merasa aneh kenapa bisa adik Samudra dekat dengan Baskara yang super dingin dan menjengkelkan, di tambah lagi tadi Baskara juga mengatakan kalimat yang panjang saat dengan Athaya.

"Nggak usah kaget, mereka udah kenal dan kemarin pas adik gua kesrempet mobil Bara yang nolong, jadi adik gue bisa deket sama Bara." Mendengar penjelasan dari Samudra kedua temannya hanya mengangguk sambil terus memperhatikan Baskara dan Athaya, ynag sedang sibuk dengan makanan mereka.

"Lu mau makan apa Van?" Tanya Samudra.

"Gue mau ayam goreng sama tumis sayur aja," mendengar itu Samudra segera mengambilkan makanan untuk Devanka.

Mereka makan dengan sesekali bercanda, setelah makan mereka berdiam sejenak sebelum memutuskan untuk bermain di dalam air.

"Mas Yud ayo main air?" Ajak Athaya yang sontak diangguki oleh Baskara.

"Nik ayo." Ucap Baskara dengan nada datarnya yang membuat Arunika memutar malas bola matanya.

"Datar amat sama adik sendiri!" Athaya yang melihat Arunika cemberut malah tertawa.

"Eeh bocil, lu ketawa awas ya!" Athaya sontak tertawa dan berlari menjauhi mereka, Arunika yang melihat adik temannya sudah mulai bisa bersahabat dengannya, tidak membuang-buang waktu dan langsung mengejar pemuda kecil itu.

Arunika dan Athya bermain kejar-kejaran dengan tertawa lepas, Baskara yang berjalan sanatai mengikuti mereka berdua hanya tersenyum tipis apalagi melihat adik perempuan satu-satunya itu tertawa lepas. Di sisi lain Baskara juga sesekali melihat Samudra yang sedang berbincang dengan Devanka yang tidak jauh darinya.

"Sam fotoin gue ya?" Tanya Devanka.

"Oke sana ambil gaya." Samudra mengambil ponsel pintarnya di dalam tas kecilnya kemudian membuka aplikasi kamera, Samudra mengambil beberapa foto Devanka. Dirasa sudah cukup mengambil foto Devanka mengajaknya bergabung dengan si kembar dan Athaya, yang masih asik berlarian dan sesekali mereka menulis pada passir yang kemudian terhapus oleh ombak.

Mereka berlima sangat senang bermain bersama saling melempar air laut, saling menjahili satu sama lain yang berakhir saling kejar, membuat istana pasir meski pada kenyataannya mereka hanya membuat gundukan pasir seperti gunung kecil. Hari terasa berlalu dengan cepat tanpa terasa warna langit yang semula biru cerah, sekarang tergantikan dengan warna jingga yang menawan membuat setiap pasang mata yang melihatnya enggan untuk berpaling.



Byersyambyung ...


Jangan lupa vote dan koment ya gess, biar alan makin semangat nulisnya🙏🙏😘


My Onyet (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang