38

209 22 5
                                    

Tolong jangan lupa vote dan koment😊
Kalau ada typo tandain ya gess!








~ selamat membaca ~






Kelima anak muda yang sedang duduk di bibir pantai sambil menikmati pemandangan senja yang indah, mereka seakan enggan beranjak pergi meninggalkan bibir pantai sebelum sang senja benar-benar hilang di telan malam. Dingin angin pantai yang berhembus kencang mulai menyapa kulit mereka, perlahan mulai menjalar keseluruh tubuh hingga Baskara mulai membuka suara.

"Udah malam ayo pulang?" Ke empat temannya yang mendengar ajakan Baskara mulai berdiri dari duduknya, berjalan mendekat ke bawa pohon dan membereskan barang-barang mereka membuang sampah pada tempat yang sudah disiapkan.

"Udah semuanya ada yang ketinggalan nggak?" Arunika memastikan bahwa barang-barang mereka tidak ada yang tertinggal.

"Udah semua Nik." Ucap Devanka yang di angguki ke dua temannya.

"Dek kamu ngantuk?" Tanya Samudra yang melihat adiknya sudah lelah dan berusaha menahan kantuknya, Athaya menatap sang kakak dan hanya mengangguk karena dia sudah sangat lelah seharian bermain bersama teman-teman sang kakak.

"Nik bawa motornya!" Baskara melempar kunci motornya pada Arunika, tanpa menunggu jawaban sang adik dia langsung menggendong Athaya ala koala berjalan menuju area parkir. Athaya pun langsung mengalungkan tangannya pada Baskara dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Baskara.

"Nik maaf ya gue ngerepotin lu?" Samudra menepuk bahu Arunika sambil berjalan, dia sungguh tidak enak karena Baskara harus menjaga Athaya agar tidak jatuh dari motor karena tertidur.

"Ah lu Sam, kek sama siapa lagian gue juga seneng bisa main sama Athaya. Kapan-kapan kita harus main bareng lagi!" Arunika tersenyum ke arah Samudra.

"Bener itu Sam, gue juga seneng bisa main sama Athaya. Enak ya kalau punya saudara nggak kesepian!" Ucap Devanka sambil menatap lurus ke arah Baskara yang berjalan di depan mereka sambil menggendong Athaya.

"Nggak usah sedih, kalau mau main sama Atha kalian main aja kerumah," ucapan Samudra berhasil membuat kedua temannya senang.

Saat mereka sampai di area parkir Samudra memakaikan helm untuk Baskara, karena Baskara sedang menggendong Athaya jadi dia tidak bisa memakainya sendiri. Samudra sudah berusaha membangunkan Athaya namun pemuda mungil itu enggan membuka mata, malah semakin mengeratkan pelukannya pada Baskara jadi mau tidak mau mereka harus bonceng tiga.

Mereka berlima mulai melajukan motornya meninggalkan area pantai, dengan Arunika di depan karena dia seorang gadis, disusul Devanka dan Samudra yang berada paling belakang atas permintaan Baskara. Sepanjang perjalanan Samudra tersenyum menatap punggung Devanda, tanpa dia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari belakang dengan tatapan tajam dan dingin.

Udara malam yang dingin menerpa tubuh mereka bahkan jaket yang mereka gunakan, masih tidak mampu menghalau dinginnya malam. Samudra melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 6.30, belum terlalu malam tapi udara sudah semakin dingin dan membuat sang adik sedikit menggigil. Samudra melirik sepion guna melihat Baskara yang menggendong Athaya bahkan memberikan jaketnya pada sang adik, tanpa dia sadar senyum indah tergambar di wajahnya.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh akhirnya mereka berpencar, karena hari sudah malam Devanka memutuskan berpisah di jalan. Sedangkan Arunika harus ikut ke rumah Samudra karena Baskara yang menggendong Athaya, mereka berempat sudah memasuki pelataran rumah yang sudah di sambut ayah Samudra di depan teras. Pria dewasa itu menunggu ke dua putranya di teras, karena sedikit khawatir pada putra bungsunya.

"Loh ini kenapa adek di gendong Baskara mas?" Tanya sang ayah pada Samudra yang mencium tangannya, di ikuti Arunika dan Baskara dengan Athaya yang masih ada di gendongannya.

"Adek kecapek'an yah! Dia seharian kesenengan main trus ampe susah diajak pulang." Jelas Samudra.

"Dek-dek kamu itu loh, kalaun main mesti lupa waktu. Ayo bangun dek kasian mas Baskaranya," ucap ayah Samudra sambil mengelus punggung putra bungsunya, namun Athaya tidak menggubrisnya dia masih setia mengarungi dunia mimpi.

"Gapapa om, saya minta izin buat ke kamar Atha, biar dia bisa tidur nyaman om kasian soalnya!"

"Mas kamu antar ke kamar adek ya?" Samudra mengangguk dan mengantar Baskara ke kamar sang adik. Kemudian ayah Samudra mengajak Arunika masuk dan duduk di ruang tamu.

"Arunika mau minum apa?" Tanya ayah Samudra.

"Nggak usah repot-repot om terima kasih."

"Ya ampun kamu udah ganteng sopan lagi!" Ayah Samudra tersenyum hangat kepada teman putranya.

"Maaf om saya perempuan," Arunika menggaruk kepala belakangnya sambil tertawa hambar melihat ekspresi ayah temannya.

"Loh kamu perempuan, om kira kamu laki-laki maafin om ya?"

"Gapapa om udah biasa saya dikira cowok."

"Ya ampun om jadi nggak enak sama kamu." Belum sempat Arunika menanggapi ucapan ayah Samudra, Baskara dan Samudra sudah keluar dari kamar Athaya.

"Om kami pamit pulang dulu udah malam." Pamit Baskara.

"Ya sudah ati-ati, jangan ngebut-ngebut naik motornya! Sering-sering main kesini ya?"

"Baik om." Jawab si kembar secara kompak kemudian mencium tangan ayah temannya, sebelum beranjak pergi.

Setelah si kembar pulang Samudra memastikan pintu garasi sudah terkunci rapat, kemudian masuk kerumah menutup dan mengunci pintu depan. Dia berjalan kearah ayahnya yang sedang duduk di depan tv, Samudra duduk di samping sang ayah dan menceritakan keseruan saat di pantai terutama bagaimana sang adik yang sangat senang bermain di pantai.

"Tadi tuh yah, kalau nggak capek adek masih nggak mau di aja pulang," Samudra bercerita sambil tidur di pangkuan sang ayah.

"Kamu kayak nggak tahu adekmu aja mas, kalau udah main bisa lupa waktu," mereka tertawa bersama menceritakan si bungsu yang sedang terlelap mengarungi mimpi.

"Eh tadi ayah lupa mau tanya nama orang tua si kembar!" Sambung sang ayah.

"Emang kenapa yah?" Samudra menatap lekat pada sang ayah yang penasaran pada si kembar.

"Mereka itu mirip temen sekolah ayah,"

"Yang bener ya?" Samudra seakan tidak percaya pada penuturan sang ayah.

"Iya mas, makanya ayah mau mastiin mereka anak temen ayah bukan?" Samudra hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.





Byersyambyung ...


Jangan lupa vote dan koment ya biar alan semangat 🙏🙏😭







My Onyet (BxB)Where stories live. Discover now