24 🔞

2K 63 34
                                    

Yang di bawah umur tolong,
Jangan di baca🙏🙏
Karena mengandung 🔞🔞🔞

Alan minta maaf kalau,
Mungkin chapter ini tidak sesuai,
Dengan yang kalian harapkan.

Karena jujur ini pertama kalinya,
Alan nulis adegan dewasa🙏😭😭

Alan harap kalian suka dan
Tolong berikan vote dan komen🙏

"Selamat membaca"








Dingin udara malam kian menusuk tulang, ditambah dengan derasnya hujan di sertai petir. Membuat kedua pemuda yang tengah dimabuk asmara, dan diselimuti dengan gejolak masa muda. Semakin hanyut dalam ciuman manis yang sedikit menggairahkan, terlihat wajah Dwi sudah sangat memerah dia memukul dada Pras karena oksigen di paru-parunya seakan sudah habis. Pras menatap Dwi yang terengah-engah terlihat sangat sexy dimatanya.

"Dek!" Ucap Pras dengan suara deep voicenya, membuat Dwi semakin terpesona akan dirinya.

"I-iya mas." Dwi terus menatap manik tajam milik Pras, seakan membuatnya terhipnotis di buatnya.

"Maaf, kalau mas terlalu terbawa suasana, kalau adek mar~~" belum sempat Pras menyelesaikan ucapannya, Dwi kembali mencium pemuda yang kini menjadi kekasihnya itu.

Dwi melumat lembut bibir bawah dan bibir atas Pras secara bergantian, dirasa permainan Dwi terlalu lambat Pras mengambil alih permainan yang membuat Dwi kewalahan mengimbanginya. Ciuman Pras perlahan turun ke leher pemuda itu, sontak Dwi mengalungkan tangannya ke leher Pras dan meremas kepala belakang Pras, saat lidah Pras mulai menjilati leher Dwi dan menyesapnya meninggalkan tanda merah pada lehernya.

"Mashhh.. aahhh" Dwi tak kuasa menahan gejolak aneh dalam dirinya, saat Pras terus menjilati leher hingga telinganya, di tambah tangan Pras yang mulai masuk kedalam baju Dwi, mengusap punggung kecil pemuda itu, tangan Pras terus menelusuri tubuhnya.

"Eungh~" Dwi melenguh saat tangan besar Pras mengusap dada dan menyentuh tonjolan kecil pada dadanya.

"Dek, tunjukin kamar kamu dimana?" Pras berbisik di telingah Dwi, sambil terus memilin puting Dwi.

"Ehmmhh.. dish sana mashh." Dwi sambil menunjuk ke arah kamarnya, dengan tangan pemuda jangkung itu terus memainkan puting Dwi, Pras meraih remot TV dan mematikannya, dia menggendong tubuh Dwi ala koala berjalan menuju kamar Dwi. Tidak lupa dia mematikan lampu ruang tengah, mereka masuk ke dalam kamar bernuansa putih.

Pras menutup pintu kamar Dwi dan menguncinya, Dwi terus menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Pras. Dia menjilati dan menyesap leher pemuda jangkung itu, meninggalkan tanda merah, meski tidak sejelas milik Pras namun masih bisa terlihat.

Pras berjalan ke arah ranjang berukuran 160×200 dengan seprei berwarna biru, Pras duduk di tepi ranjang dengan Dwi yang sekarang ada di pangkuannya. Pras menatap manik indah milik pemuda kecil yang kini berstatus kekasihnya beberapa menit yang lalu, Dwi merasakan sesuatu yang aneh dibawah sana, jantungnya semakin berdetak tidak beraturan dan nafasnya mulai sedikit berat.

Dimatanya kini Pras sungguh gagah dan sangat mempesona, tanpa aba-aba Dwi kembali menempelkan bibir mungilnya ke bibir tebal kekasihnya. Pras mulai melumat bibir bawah dan bibir atas Dwi secara bergantian, karena dirasa Dwi enggan membuka mulutnya Pras pun menggigit bibir Dwi.

"Akhh... mashh." Desahan kecil lolos dari mulut Dwi, saat dia membuka mulutnya tanpa menunggu Pras memasukan lidahnya mengabsen deretan gigi putih pemuda itu, dan lidahnya mulai bermain dengan lidah Dwi.

My Onyet (BxB) EndWhere stories live. Discover now