47

95 12 2
                                    

Ayo dong jangan lupa votenya ya!
Ben aku semangat ker 🙏🙏

Part ini gua tulis pas denger lagu Zivilia



~ selamat membaca ~



Kini Dwi duduk di sebelah Dhamar sembari menatap tajam ke arah Pras dan seorang gadis, entah mengapa Pras membawa gadis yang membuat Dwi marah padanya. Apa pemuda jangkung itu tidak paham jika kekasihnya cemburu? Atau memang dia sengaja membuat Dwi semakin marah? Entahlah pikiran pemuda manis itu sekarang tengah penuh, dengan pertanyaan yang ingin dia lontarkan kepada kekasihnya itu.

"Jadi kok bisa kalian kesini barengan?" Tanya Dhamar, sambil melirik kearah gadis yang duduk di sebelah Pras.

"Tadi aku ketemu Arum di jalan, motornya mogok aku taruh di bengkelku. Yowes aku ajak aja di kesini!" Jawab Pras dengan sesekali melirik sang kekasih dia paham betul, jika sang kekasih sangat tidak suka dengan Arum.

Arum Batari adalah teman seangkat kakak dan kekasihnya itu, sebenarnya pemuda manis itu juga mengenal gadis yang tengah duduk di sebelah Pras, karena rumahnya yang tidak terlalu jauh dari rumah pak leknya Dwi.

"Kenapa nggak sekalian aja ndok Arumnya di ajak mas!" Ucap sang ibu.

"Yo ngga~" belum sempat Dwi menyelasaikan ucapannya, Dhamar lebih dulu memotong sang adik yang membuat sang adik sangat marah.

"Boleh tuh buk, gimana Rum mau ndak ikut kami ke pantai?" Tanya Dhamar sambil tersenyum, yang tanpa orang lain sadari raut wajah Arum sudah memerah sampai telinga.

"Iya Dham aku mau," jawab Arum sambil sedikit menunduk, guna menyembunyikan raut wajahnya yang sudah merah bang tomat matang.

Setelah bercengkrama sebentar dengan ayah dan ibu Dwi, mereka akhirnya memutuskan untuk berangkat karena hari sudah semakin siang. Awalnya Dwi akan berboncengan dengan sang kakak, namun Pras membujuk Dhamar agar mengizinkan dirinya membonceng sang adik. Dengan sedikit berat hati Dhamar memberi izin, dalam perjalanan Dwi sama sekali tidak mau memeluk Pras seperti biasa, bahkan beberapa kali dia memutar gas dan menginjak rem secara mendadak agar Dwi mau memeluknya, sayang usahanya tak membuahkan hasil akhirnya dia mengalah karena takut sang kekasih jatuh dari atas motor.

Saat sampai di pantai Dwi bergegas turun dari motor yang membuat Pras menghembuskan napas lelah menatap sendu ke arah kekasihnya, pemandangan itu tak luput dari tatapan Dhamar yang sedari di rumah tadi memperhatikan mereka berdua. Entah apa yang membuat adik dan temannya itu seolah sedang marahan layaknya sepasang kekasih, seketika Dhamar menggelengkan kepalanya guna membuang pikiran yang terus ada dalam benaknya.

Dwi melangkahkan kakinya di atas butiran-butiran pasir yang terhampar luas sejauh mata memandang, dia perlahan mendekati air dia ingin berjalan di atas pasir yang tersapu ombak. Belum sempat di mendekat tangannya lebih dulu di tarik oleh Pras untuk mencari tempat yang agak jauh dari Dhamar dan Arum, Dwi sempat memberontak saat tangannya ditarik paksa kekasihnya tapi lagi dan lagi tenaganya kalah jauh dari Pras.

"Mau kamu apa sih mas?" Tanya Dwi dengan setengah berteriak meluapkan kekesalan di hatinya. Tanpa meminta izin terlebih dahulu Pras langsung membawa sang kekasih ke dalam dekapannya, dia membungkuk untuk menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kekasih. Dwi terus berusaha melepaskan pelukan itu namun usahanya sia-sia, hingga akhirnya dia tidak punya pilihan lain selain memukul perut Pras dengan sangat keras, yang membuat pemuda jangkung itu kesakitan. Tolong jangan lupakan Dwi juga masih seorang laki-laki meski dia pendek dan terlihat manis, melihat Pras yang ke sakitan membuat Dwi memutar malas bola matanya serta bersedekap dada.

"Udah aktingnya?" Tanya Dwi raut wajah yang menunjukkan kekesalannya.

"Sakit beneran yang, kamu lupa kalau kamu juga seorang laki-laki? Jelaslah pukulan kamu sakit," ucap Pras yang masih memegangi perutnya yang sakit, meski tidak sesakit itu tapi ya lumayan menyakitkan.

"Sayang, aku bisa jelasin semuanya?"

"Apa yang mau kamu jelasin! Kalau dia bukan siapa-siapa kamu? Nggak ada maling yang mau ngaku mas," Dwi meluapkan semua emosi yang sedari tadi dia tahan, Pras ngambil napas dalam kemudian menghembusakannya lewat mulut, sebelum dia meraih tubuh kecil Dwi dan membawa kembali ke dalam pelukannya. Yang kali ini tidak ada penolakan juga tidak ada balasan dari Dwi.

"Sayang, Arum suka sama Dhamar," ucapan Pras berhasil membuat Dwi membelalakan matanya, dia sedikit tidak percaya bagaimana mungkin Arum menyukai sang kakak. Merasakan tidak ada pergerakan Pras perlahan melepaskan pelukannya, dan kemudian mengecup kening Dwi dengan lembut. Sungguh dia tidak ingin kekasih manisnya terus marah padanya, itu membuatnya sangat tersiksa beberapa hari ini.

"Bagaimana bi~," belum sempat Dwi menyelesaikan ucapannya, Pras langsung memberikan kecupan lembut pada bibir Dwi. Bibir mungil dan tipis yang menjadi candu baginya yang beberapa hari ini tidak mampu dia sentuh.

"Aku nggak tahu lebih lanjut, dia cuma bilang kalau dia suka Dhamar sayang! Dan tadi dia sengaja ikut aku karena ingin ketemu sama mas mu yang." Dwi masih bergeming di tempatnya, dia tidak tau harus bagimana? Karena sudah salah paham dengan sang kekasih.

Pras tersenyum lembut melihat kekasihnya terdiam, dia tahu jika sekarang kekasihnya mungkin sedang merasa bersalah karena tergambar jelas di wajah Dwi. Setelah acara mesra-mesraan yang bikin jomblo dari lahir iri, mereka memutuskan membeli makanan ringan tidak lupa menyewa tikar untuk mereka duduk nanti, kemudian bergegas kembali agar Dhamar tidak curiga kepada mereka.

Melihat sang adik dan temannya tengah berjalan menuju ke arahnya sambil bergandengan tangan, membuat Dhamar menatap tajam ke arah ke dua pemuda yang sedang di mabuk asmara tersebut. Merasa sang kakak menatapnya dengan tajam sontak Dwi melepaskan gandengan tangannya, dan berlari ke arah Dhamar sembari menunjukkan makanan ringan yang dia bawa di tangannya. Dhamar tersenyum sekilas menatap sang adik kemudian menatap tajam ke arah Pras, yang membuat pemuda jangkung itu merasakan terintimidasi oleh tatapan temannya tersebut.

Byersyambyung ...



Mau lanjut apa gimana nih?

Ya karena aku tuh nggak tau kenapa? Sedang badmood jadi kalian scroll lagi aja dah.


Jangan lupa vote dan komentnya ya ker 🙏🙏





My Onyet (BxB)Where stories live. Discover now