36

379 34 8
                                    

Hehehe bener kan ada lagi😁😁😁
Kalau ada typo tandain ya🙏🙏





~ selamat membaca ~





Udara panas membuat buliran-buliran keringat pada kening dan leher Samudra terus mengalir, bahkan seragamnya sudah setengah basah karena keringat yang membasahi tubuhnya. Dia mengendarai motor matic hitam kesayangannya di bawah teriknya matahari, setelah beberapa saat akhirnya dia sampai di rumahnya namun rumahnya terlihat sepi. Apakah ayah dan adiknya belum pulang dari rumah sakit? Dengan pikiran yang masih bertanya-tanya dia mulai masuk kedalam rumah.

Saat membuka pintu dan melangkah kedalam rumah, dia mendapati pemuda manis tengah tertidur di sofa depan tv dengan kipas angin yang menyalah mengarah padanya. Sebuah senyuman terbit di wajah Samudra kala melihat wajah tenang sang adik yang tengah terlelap, kemudian dia melangkah ke arah kamarnya untuk berganti baju karena bajunya sudah basah oleh keringat. Karena udara yang sangat panas membuat Samudra memutuskan untuk mandi, agar lebih segar dan menghilangkan bau matahari pada tubuhnya karena dia paham betul bahwa sang adik sangat cerewet sekali.

Setelah mandi dan berganti pakaian Samudra kembali keluar kamar, melihat sang adik apa sudah bangun ternyata sang adik masih setia menutup mata dan enggan untuk membukanya, bahkan saat Samudra mengangkat tubuh mungil itu untuk di pindah ke dalam kamar dia masih saja terlelap. Samudra meletakkan tubuh mungil Athaya di atas kasurnya, karena lelah setelah pulang sekolah Samudra memutuskan untuk tidur di sebelah adiknya, memeluk tubuh mungil itu dan mengecup singkat kening sang adik kemudian dia memejamkan matanya untuk mulai mengarungi lautan mimpi.

Hari sudah mulai gelap jam di atas nakas samping tempat tidur sang adik sudah menunjukkan pukul 7 malam, Samudra perlahan membuka matanya dan mencari sang adik yang sudah tidak ada di sampingnya. Samudra melangkah keluar kamar sang adik dia  berjalan mencari ayah dan adiknya, yang tengah berada di dapur sedang menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Masak apa yah?" Ucap Samudra sambil duduk di ruang makan yang menjadi satu dengan dapur.

"Masak kesukaan kalian, sambal goreng ati, bakwan dan tumis kangkung," ucap sang ayah yang masih sibuk untuk menyelesaikan masakannya.

"Gimana hasil pemeriksaannya dek?" Tanya Samudra saat sang adik meletakkan masakan yang sudah selesai di atas meja.

"Kata ayah untung gak parah hanya lebam aja," Athaya duduk di samping sang kakak.

"Mas besok jadi ke pantai kan?" Sambung Athaya dengan bersemangat.

"Mas nggak ikut kamu belum sembuh dek!"

"Udah mas cuma lebam dikit aja, mas Yudhi juga udah janji mau ngajak aku!" Ucap Athaya dengan nada kesal dan wajah cemberutnya.

Sang ayah hanya menggelengkan kepalanya melihat perdebatan sang kedua anaknya, sambil berjalan ke arah meja makan membawa lauk yang baru saja selesai dia masak.

"Udah nggak usah berantem sekarang makan!" Ucap sang ayah sambil menyerahkan piring pada ke dua putranya.

"Mas itu udah janji loh yah, masa di ing~" belum selesai Athaya berbicara Samudra sudah lebih dulu memotongnya.

"Kamu belum sembuh loh dek!" Samudra sedikit menaikan nada suaranya yang sontak membuat sang adik terdiam dan mengalihkan pandangannya dari sang kakak, dirasa ucapan sang putra sulung membuat si bungsu sedih. Sontak sang ayah menatap putra sulung menunjuk pada adiknya dengan dagunya, seolah paham dengan maksud sang ayah akhirnya Samudra mengangguk dan menghela napas panjang.

"Dek, maafin mas ya? Oke besok kita ke pantai tapi janji kamu harus nurut sama mas!" Seketika Athaya mendongak menatap wajah sang kakak dan sang ayah secara bergantian dengan senyum yang sangat lebar di wajahnya. Setelah itu mereka melanjutkan acara makan malamnya, dengan sesekali ada candaan yang terlontar dari ke tiga lelaki berbeda usia, suasana hangat menyelimuti rumah kecil tersebut.

Di dalam kamar bernuansa abu-abu seorang pemuda tengah berdiri di depan cermin, dengan menggunakan kaos dalam berwarna putih di lapisi kemeja hitam dan celana jeans warna hitam. Setelah memakai jam tangan dia mengambil tas kecil memasukan dompet, ponsel pintarnya kemudian dia beranjak keluar kamar, tidak lupa dia mengambil hoodie di gantungan belakang pintu.

Saat melangkah menuju ruang tamu dia melihat sang adik yang tengah memasukan beberapa barang kedalam tasnya, di bantu oleh sang ayah yang nampak sedang mewanti-wanti putra bungsunya itu. Mengingat bahwa dia baru mengalami kecelakaan dan kondisinya belum pulih seutuhnya, Samudra menghampiri adik dan ayahnya yang berada di dalam kamar sang adik.

"Udah siap belum dek?" Athaya dan sang ayah melihat ke arah pintu disana sudah ada Samudra yang sudah siap dengan hoodie di tangan kanannya.

"Mas, jagain adeknya ya? Jangan sampai dia berbuat yang aneh-aneh di pantai, jangan ngebut-ngebut kalau naik motor, dan inget jangan pulang terlalu malam!" Sang ayah menjelaskan panjang lebar seolah kedua anaknya akan berjauh.

"Ayah nggak usah khawatir! Mas pasti jagain adek." Ucap Samudra menenangkan sang ayah dan merangkul bahu sang ayah mengajaknya berjalan ke luar kamar sang adik.

Saat sedang duduk di ruang tamu Samudra melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 8.40 pagi, selang beberapa menit ketiga teman Samudra sudah datang sengan kendaraan mereka masing-masing. Samudra dan Athaya keluar rumah di antar oleh sang ayah, nampak ketiga teman Samudra itu turun dari motor dan menghampiri ayah Samudra.

"Pagi om," sapa Baskara sambil mencium tangan pria dewasa itu.

"Pagi Bas ini siapa?" Tanya ayah Samudra sambil melihat ke arah kedua teman Samudra yang berada di samping Baskara.

"Saya Arunika om adeknya mas Baskara," ucap Arunika sambil mencium tangan ayah Samudra yang di susul dengan Devanka.

"Saya Devanka om."

"Loh kalian kembar?" Ayah Samudra menunjuk Baskara dan Arunika secara bergantian, yang di jawab dengan anggukkan kepala oleh si kembar.

"Kamu mirip seseorang!" Ayah Samudra mengelus pipi Arunika, gadis itu hanya terdiam kaget dengan perlakuan ayah temannya namun dia berusaha tetap tersenyum, agar tidak penyinggung perasaan pria dewasa di hadapannya saat ini.


Byersyambyung ...


Tolong jangan lupa vote dan koment ya  🙏😘







My Onyet (BxB) EndWhere stories live. Discover now