Together, Forever

411 37 25
                                    

Renjun menatap dua botol kecap dengan merk berbeda di tangannya dengan pandangan seksama. Yizhuo menitip belanjaan padanya sore ini dan Renjun agak pusing karena barang yang Yizhuo minta tersedia dalam banyak merk. Masalahnya Yizhuo tidak memberikan instruksi dengan jelas. Takutnya nanti dirinya malah salah membeli.

Renjun berdecak pelan saat pesannya tidak kunjung dibalas. Akhirnya dia memutuskan untuk melakukan panggilan video. Baru dijawab setelah panggilan ketiga.

"Maaf maaf, tadi abis dari toilet. Aku sakit perut. Jangan marah, sayang~"

Aduh, sialan sekali. Yizhuo malah memelas dan membujuknya dengan ekspresi menggemaskan seperti itu. Renjun jadi tidak bisa kesal sekarang.

"Hmm. Sekarang kasih tau mana aja yang harus aku beli."

"Oke. Coba kamu liatin nanti aku pilih."

Renjun mengangguk dan mulai melakukan seperti yang Yizhuo pinta. Bolak-balik mengarahkan kamera ponselnya pada berbagai barang belanjaan. Beberapa orang sempat meliriknya tapi Renjun masa bodoh saja. Toh dia bukan sedang mencuri ini.

"Udah segini aja?" Renjun mengarahkan kamera ponselnya pada troli belanjaan yang sudah terisi penuh. Yizhuo terlihat mengangguk dan mengacungkan jempolnya. Lalu tiba-tiba saja Renjun bisa melihat Ayden dan Ayla yang menyembul di kanan kiri Yizhuo. Keduanya berebut untuk berbicara. Yizhuo terlihat meminta keduanya untuk tenang tapi mereka malah semakin ribut.

Renjun tertawa pelan melihat itu. Senang sekali melihat anak-anaknya yang begitu antusias.

"Daddy! Daddy! Daddy!" Renjun menahan tawa melihat wajah Ayla yang terlalu dekat dengan kamera. Bahkan lebih banyak jidatnya yang terlihat. "Ayla mau coklat dan jelly."

Renjun sungguh heran apa Ayla tidak bosan dengan dua makanan itu. Dia yang melihatnya saja sudah pusing duluan. Makanya Renjun jadi membatasi konsumsi coklat untuk Ayla. Selain dia mulai ikutan eneg seperti Yizhuo, memakan coklat terlalu sering kan tidak baik.

Sekarang dia dan Yizhuo sedang dalam misi membuat Ayden dan Ayla suka pada sayur dan buah. Meski awalnya sering protes apalagi kalau diberi bekal begitu, lama-lama sepertinya mereka mulai terbiasa.

"Jelly aja. Coklatnya minggu depan."

"Ishh Daddy pelit!" Renjun tertawa melihat Ayla yang merengut kesal kemudian menyerahkan ponsel itu pada Yizhuo. Nampaknya bocah itu merajuk sekarang. Yizhuo terlihat menyerahkan ponsel itu pada Ayden.

"Kamu mau apa, Jagoan?" Renjun bertanya siapa tau Ayden menginginkan sesuatu, dia bisa membelinya sekalian sekarang. Tapi Ayden hanya menggeleng pelan.

"Tidak mau, Daddy pulang cepat saja. Nanti bantu aku menyusun puzzle."

Renjun mengangguk paham. Ayden memang tidak terlalu suka jajan jika dibandingkan dengan Ayla. Malah belakangan lebih sering fokus sendiri bermain dengan puzzle atau lego. Renjun rasa bocah itu jadi suka sekali bermain puzzle. Tapi ya sudahlah, itu bukan hal yang buruk juga.

Usai sambungan video call mereka terputus, Renjun langsung bergerak menuju kasir. Dia benar-benar hanya membeli jelly saja untuk Ayla. Tidak akan memberinya coklat dalam waktu dekat.

Renjun pikir Ayla masih merajuk. Tapi ternyata dia mendapati ketiganya malah sedang tertawa terbahak-bahak di ruang tengah. Entah apa yang terjadi sebelumnya tapi keduanya sedang menggelitik Yizhuo yang rebahan di atas karpet dan kini mencoba untuk menghindar.

"Ikut dong!" Renjun meletakkan belanjaannya asal kemudian mendekat ke arah mereka bertiga.

"Daddy pulang!" Ayla langsung berseru dan menghambur pada pelukannya. Renjun tertawa pelan dan mulai membubuhkan kecupan ringan pada wajah putri kecilnya itu.

Wounded SoulWhere stories live. Discover now