4. The Wedding

627 86 8
                                    

Musim Panas, 8 Tahun Lalu


"Adik manis! Aku pinjem rok kamu ya hari ini!"

Teriakan Yizhen mengusik tidur Yizhuo yang terasa begitu nyenyak. Dia mengerjapkan matanya perlahan dan langsung merasa silau menyadari cahaya matahari yang begitu terik menyapa indra penglihatannya. Pandangannya melirik ke arah jam dan menemukan sekarang sudah pukul setegah sepuluh pagi. Oh astaga, pantas saja.

Lalu pandangannya beralih pada Yizhen yang kini terlihat asyik mematut dirinya di depan kaca lemari. Beberapa kali mengganti roknya ketika dirasa tidak cocok dengan penampilannya. "Itu udah bagus," ujar Yizhuo yang mulai pusing melihat sang kakak mengobrak-abrik lemarinya.

"Ini?" Yizhen berbalik dan menunjuk mini skirt berwarna putih yang dikenakannya. Yizhuo mengangguk berkali-kali sebagai jawaban. "Oke oke aku akan memakai yang ini." Yizhen kembali berbalik dan merapikan seluruh penampilannya. "Minta lipstick juga ya!" Yizhuo hanya mengangguk malas ketika Yizhen berjalan menuju meja riasnya dan memakai beberapa make-up yang dia punya.

"Taraa~~~ apa aku sudah terlihat cantik?" Yizhen bertanya sambil memutar tubuhnya. "Iya, sudah."

"Hihi terima kasih, adik manis." Kini Yizhen beralih duduk bersamanya di tepi ranjang. "Mau kemana emangnya?" Yizhuo sedikit kepo melihat Yizhen yang sangat effort sekali dengan penampilannya hari ini. Walau di hari-hari biasa juga kakaknya ini senang berdandan tapi yang kali ini usahanya lebih extra.

"Aku akan berkencan dengan Julian hari ini."

"Julian si tiang listrik?!"

"Heh sembarangan!" Yizhen tergelak mendengar itu. "Tapi benar sih dia seperti tiang listrik." Sementara Yizhuo hanya menggeleng pelan melihat Yizhen yang masih saja tergelak.

"Kamu mau ikut?"

"Tidak, terima kasih."

Yang benar saja lah! Yizhen bilang mereka akan berkencan kan, jadi untuk apa Yizhuo ikut. Maaf saja dia tidak mau jadi nyamuk sementara nanti dua orang itu sibuk bermesraan.

"Terus kamu mau kemana dong hari ini?" Tanya Yizhen karena saat ini mereka sedang libur kuliah. Makanya Yizhuo jadi sering bangun lebih siang dari biasanya.

"Museum."

"Hiihhh you and your obsession towards museums are so scary!" Yizhen berpura-pura bergidik ketika mendengar itu. Mereka baru masuk kuliah tahun lalu tapi Yizhuo sudah mencari magang di beberapa museum. Contoh saja di liburan musim panas kali ini. Benar-benar sudah tidak tertolong.

"Isshh sudah jangan menghina lebih baik cepat pergi saja sana hush hush!" Kini Yizhuo mendorong Yizhen pelan dan menyuruhnya pergi. "Kalau berubah pikiran dan ingin ikut denganku telpon saja ya!"

Geez, never!

*

"Study tour?" Yizhuo meminta penjelasan ulang pada Kak Rui yang bilang hari ini akan ada anak-anak sekolah yang berkunjung ke museum.

"Errr bukan study tour juga sih, hanya satu kelas saja. Itupun untuk tugas salah satu mata pelajaran. Nanti kamu kasih penjelasannya juga yang umum aja, gak usah terlalu mendetail gapapa." Yizhuo mengangguk paham mendengar itu.

Omong-omong, di liburan musim panas ini Yizhuo melakukan magang di sebuah museum geologi. Anak-anak yang akan datang kemari adalah siswa kelas 7 yang katanya salah satu materinya sedang membahas tentang bebatuan.

Yizhuo sendiri sebenarnya mengambil jurusan seni rupa. Tapi ketika dia mengirim permohonan magang pada beberapa museum seni, tidak ada yang membalas sama sekali. Ada sih satu, tapi katanya minimal harus mahasiswa tingkat 3. Apalah dia yang masih tingkat 1 ini. Beruntung, dia menemukan sebuah museum yang sedang mencari semacam volunteer karena sedang terjadi restrukturisasi juga di sana. Mereka banyak membutuhkan volunteer. Maka meskipun agak berbeda dengan minatnya, Yizhuo tetap menerima. Lumayan untuk pengalaman. Lagipula sama-sama museum kan.

Wounded SoulWhere stories live. Discover now