Bab 52. Bertemu

14.9K 1.1K 76
                                    

Happy reading

Tandain aja kalau typo guyss
.
.
.
.

Benar kalau memang Gavan merindukan dan membutuhkan kasih sayang seorang ibu.

Begitu pun pelukan nya.

Namun Gavan juga tidak siap kalau harus menerima pelukan itu sekarang.

Ini semua terlalu tiba-tiba.

"Gavan, anak mama" ucap Rara sambil menyentuh rahang Gavan dengan jari lentik nya.

Tidak perempuan paruh baya itu sangka kalau mereka akan bertemu sekarang setelah sekian lama.

Gavan, putra nya bersama Jonathan ternyata sudah tumbuh menjadi remaja yang sangat tampan.

Gavan yang dulu nya selalu merengek ingin di gendong, kini tinggi nya malah melebihi Rara.

Bahkan Rara hanya sebatas dada Gavan saja.

Jujur, untuk bernafas saja rasa nya bagi Gavan begitu sulit.

Pria itu tidak tau apa yang harus ia lakukan.

Begitupun juga Alena yang terdiam mencerna apa yang gadis itu lihat.

Pertama nya Alena sedikit heran dengan siapa wanita yang memeluk Gavan ini.

Tapi Alena rasa, ia pernah melihat nya.

Tapi kapan?

Hingga ingatan Alena kembali berputar pada beberapa tahun silam, dimana wanita paruh baya ini pernah mengunjungi rumah nya saat awal pindahan bersama seorang anak kecil yang menggemaskan.

Ya, itu adalah Rara dan Gavan.

Namun Alena kali ini juga dibuat kaget setelah sepersekian detik Gavan memisahkan pelukan Rara.

Mengubah tatapan terkejut nya menjadi tatapan kecewa.

"Gavan" ucap Rara lirih setelah pelukan mereka terlepas.

Tak jarang juga orang-orang yang tidak sengaja melihat interaksi mereka saling berbisik.

"Kenapa ada disini?" dengan wajah datar, Gavan mengepalkan kedua tangan.

Persetan dengan dirinya yang akan menjadi bahan tontonan.

Tapi apa yang ia pendam, apa yang ia tahan, Gavan rasa sudah cukup merasakan nya sampai saat ini.

"Van mama bisa..."

"Cukup" Gavan mengangkat tangan nya seolah memberikan isyarat agar Rara tidak lagi melanjutkan ucapan nya.

Meninggalkan bahkan menelantarkan anak nya yang masih sangat belia bukan lah tindakan yang manusiawi.

Apalagi Rara pergi untuk mengejar kebahagiaan nya dengan pria lain.

"Udah bahagia ma?"

"Mama udah bahagiakan sama suami mama yang sekarang?"

Gavalen (Terbit) Where stories live. Discover now