Bab 9. Damian yang Sebenarnya

53.6K 2.4K 28
                                    

Authorr update nya malem aja yaa

Soalnya kayak lebih seru update malem

Eh tapi ini malah kemaleman deh, author malah ketiduran🫣

Selamat membacaaa
.
.
.

Acara ulang tahun sekolah semakin dekat dan itu membuat Alena maupun Reza dituntut untuk mempersiapkan diri dengan penampilan nya dan tugas sebagai penanggung jawab mengkoordinasi pengisi acara.

Seperti yang mereka berdua lakukan sekarang, berlatih di ruang musik setelah menghimbau kelas lain untuk mempersiapkan diri karena acara tinggal menghitung hari.

"Lo yakin mau bawain lagi ini Za?" Alena menatap Reza tidak yakin.

Bayangkan saja jika Alena dituntut untuk membangun kemistri dengan Reza seolah mereka adalah pasangan karena lagu yang mereka bawakan.

"Iya. Gue yakin banget sih kalau kita bawain lagu ini, band nya mantan lo ga ada apa-apa nya."

"Bakalan kalah pecah sama kita."

Reza yakin sih kalau band Gavan lah yang paling ditunggu-tunggu dalam acara ini.

Tapi Reza juga ingin sekali-kali anak osis juga dilirik karena hal yang menyenangkan.

"Gimana menurut lo Ge?" tanya Reza pada Geo sang drumer yang dari tadi hanya menyimak.

"Kalau gue sih terserah kalian anak osis aja. Tapi gue juga sepemikiran sama Reza, kalian pasti bakalan jadi trending topik sih kalau bawain lagu ini" Geo mengangguk setuju.

Lagian siapa juga yang tidak terbawa suasana dengan lagu yang akan mereka bawakan.

Bahkan Geo yakin, 100% murid di SMA Bakti pasti menghafal lagu ini.

Sedang serius-serius nya membahas konsep lagu yang akan mereka bawakan, tiba-tiba saja pintu ruang musik terbuka menampilkan Damian yang tampak menjulang tinggi disana.

"Eh pak ketos, ada apa nih? tumben banget nyam---"

"Alena ikut gue" ucap Damian tanpa basa basi.

Pria dengan wajah datar itu bahkan masih berdiri di sana menunggu Alena beranjak menghampiri nya.

"Udah sore juga guys, latihan kita lanjut besok aja. Jam nya sama dan Za awas lo ngaret" Alena menunjuk Reza yang hanya bisa menyengir kuda.

Pria itu kerap tidak tepat waktu.

Dan setelah nya Alena beranjak dari sana, keluar dari ruangan itu bersama Damian.

"Wah anjir si Damian langsung mepet si Alena aja padahal dia baru dua hari putus dari saudara nya."

"Lah emang iya si ketos suka sama Alena, Za?"

"Anak osis semua juga udah pada tau kali kalau Damian naksir sama Alena lama. Ya cuma kan si Alena udah punya pacar Gavan."

Sedangkan Alena dan Damian, kini kedua nya masih saling diam disebuah tempat yang menjadi saksi kalau Damian, seorang ketua osis SMA Bakti ternyata seorang perokok berat.

"Mau ngomong apa?" Alena to the point.

Jujur dirinya merasa tidak terlalu nyaman berada di tempat yang jarang orang datangi ini.

"Soal yang lo liat tadi pagi, gue harap lo jangan bilang itu kesiapa-siapa" jawab Damian dengan wajah menunduk.

Entah kemana pergi nya sifat datar dan juga tegas nya sekarang.

Sedangkan Alena sama sekali tidak menjawab, gadis itu masih ingin mendengar alasan apa yang akan Damian berikan tanpa dirinya bertanya.

"Alasan nya sama persis kok kayak yang ada dipikiran lo."

Gavalen (Terbit) Where stories live. Discover now