Bab 46. Emosional

18.7K 1.1K 121
                                    

Hallo readers Gavalen

Maaf banget baru bisa update lagi hari ini karena dua hari kemarin author sakit

Jujur beberapa hari belakangan ini pola makan author ga teratur dan itu yang bikin asam lambung author kambuh lagi

Tapi alhamdulillah nya tadi malam  kondisi author udah lumayan membaik dan memutuskan hari ini buat nerusin ketikan author yang masih setengah jalan.

Pokok nya author minta maaf yang sebesar-besar nya karena udah bikin kalian nunggu

Selamat membaca

.
.
.
.

"Kalau yang ini menurut lo gimana Van?" Delon menunjukan foto seorang gadis yang lumayan imut di dalam ponsel nya kepada Gavan.

"Imut kan Van, keliatan kayak anak polos-polos gemesin gitu" entah sudah foto keberapa yang Delon tunjukan kali ini, namun ternyata tetap sama. Gavan hanya melirik foto itu tanpa minat.

"Apaan dah lo Lon?" Bimo terlihat tidak terima.

"Ga usah dengerin Delon, Van."

"Kayak gitu mah bukan type lo banget."

"Liat yang dari gue Van, behh body nya ga perlu diraguin lagi" tidak mau kalah.

Bimo kini juga menunjukan foto seorang perempuan dengan pakaian yang lumayan terbuka.

Ini adalah kegiatan mereka bertiga setelah selesai ngikuti pelajaran olahraga.

Bukan nya mengisi perut pada jam istirahat, Delon dan Bimo malah sibuk membandingkan gadis pilihan mereka untuk Gavan padahal mereka saat ini saja masih belum berganti seragam.

Ketiga nya masih memakai pakaian olahraga sambil bersantai di pinggir lapangan.

"Lo berdua pada kenapa? kalau gue bilang ga mau ya ga mau."

"Gue ga minat!"

"Lagian janda mana lagi yang mau lo tunjukin ke gue Bim?" Gavan sampai tidak habis pikir dengan sahabat nya yang satu ini.

Mungkin saking tidak punya kandidat orang lagi yang akan ia kenalkan pada Gavan, Bimo bahkan sampai melihat grup warga komplek rumah nya untuk memperlihatkan foto salah satu tentangga pria itu yang menyandang status janda.

"Ya terus lo mau nya yang kayak gimana anjir? semua lo tolak."

Dari yang muda sampai perempuan matang sudah Bimo tunjukan pada Gavan namun hasil nya nihil.

Perseteruan ketiga nya lumayan sengit sehingga tanpa mereka sadari ada seorang adik kelas perempuan yang datang menghampiri ketiga nya dengan sebatang cokelat ditangan nya.

"E..emm p..permisi" sang adik kelas itu terlihat sangat gugup berdiri dihadapan Gavan dan teman-teman nya.

Gadis itu juga sedikit menunduk dan tampak sering kali meremas tangan nya untuk menyembunyikan rasa gugup.

"Iya dek, ada apa?" tanya Delon yang waktu itu pertama kali menyadari ada seseorang yang datang kearah mereka.

Namun bukan nya menjawab, adik kelas itu hanya melirik ke arah Gavan dan kembali menundukan kepala nya.

Tapi ternyata hal itu cukup membuat Delon dan juga Bimo sedikit peka dengan apa yang terjadi sekarang.

"Mau ada perlu sama Gavan ya dek? ya udah ngomong aja, kita ga akan ganggu kok" Delon dan Bimo sengaja tidak beranjak pergi karena mereka ingin tau bagaimana reaksi Gavan terhadap adik kelas mereka ini.

Gavalen (Terbit) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum