Bab 39. Askar

21.4K 1.3K 91
                                    

Siapa yang udah nungguin kelanjutan chapter kemarin, cung??

Warning dulu kali ya kalau chapter ini mungkin akan membuat kesabaran kalian menipiss.

Tandain aja kalau author typo..

Are you ready?

Selamat membacaaa

.
.
.
.

Citra sibuk bergelendotan manja pada lengan kekar Askar sebelah kanan.

Gadis itu sedari tadi siang tidak ingin beranjak dari sana barang sedetik pun.

"Hei, kenapa lagi hm?" Askar yang sebenarnya merasa sedikit kebas pada bagian lengan nya, mencoba untuk melepaskan nya dari Citra.

Dengan sedikit mengubah posisi dan menyentuh kedua bahu Citra, lengan Askar akhirnya bisa terlepas.

Pria itu sekarang bahkan bisa melihat wajah Citra yang terlihat begitu murung.

"Rendy lagi? kan udah aku bilang, putusin aja dia apa susah nya?"

Posisi mereka sekarang sedang berada di sebuah warung yang tak jauh dari sekolah.

Anak badung seperti Askar biasa nya menghabiskan waktu istirahat di sana bahkan sampai melewati batas waktu bel masuk berbunyi, seperti sekarang.

Rata-rata yang berada tempat itu adalah murid kelas 11 dan 12, itu pun laki-laki semua.

Dan Citra disana sekarang posisi nya sedang menjadi pusat perhatian karena dia adalah satu-satu nya perempuan di tempat itu.

Bahkan pemilik warung itu saja adalah pria yang sudah berumur.

Mereka biasa menyebut nya Babe.

"Lagian kamu kenapa mertahanin orang kayak dia jadi pacar kamu, hama!"

Bukan sekali dia kali, ini sudah entah yang kesekian kali nya Askar meminta Citra untuk mengakhiri hubungan nya dengan Rendy.

Pria teladan itu hanya menjadi benalu dalam hubungan mereka.

Selalu menahan Citra keluar malam hari pada saat mereka akan bersenang-senang, melarang gadis nya melakukan ini dan itu, bahkan tak jarang juga Rendy meminta Citra untuk menjaga jarak dengan Askar.

"Enggak, bukan itu" dengan wajah sedikit menunduk, Citra membuat nada bicara nya sesedih mungkin agar Askar semakin berempati pada nya.

"Terus?" Askar menaikan sebelah alis nya heran.

Yang paling sering Citra keluhkan selama ini hanyalah tentang pacarnya yang bernama Rendy.

Lalu apa yang membuat gadis itu semurung ini?

"Terus kenapa, coba cerita?"

Ini, ini adalah part yang paling Citra tunggu-tunggu setelah sekian lama nyaman bergelendotan manja di lengan kekar sang kekasih.

Dengan sedikit menarik nafas seolah Citra cukup tertekan dengan keadaan nya yang sekarang, akhirnya ia menyebutkan satu nama dengan sangat lirih.

"Alena" ucap Citra sambil menunduk.

"Hah? apa? Al siapa?" jangan salahkan Askar yang tidak bisa mendengar dengan jelas.

Suara Citra kali ini sangat kecil dan pelan untuk di dengar.

"Alena" ulang Citra yang kini sudah mulai bisa di dengar dengan baik.

"Alena? wakil ketua osis kita? yang mantan nya Gavan itu?" tanya Askar memastikan karena pria itu hanya sebatas tau siapa itu Alena.

Gavalen (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang