Bab 49. Kiss

20.5K 1.5K 88
                                    

Happy reading
.
.
.
.

Gavan terkekeh pelan dengan mata terpejam.

Akhirnya ia bisa melepas beban yang selama ini dia rasakan.

Tubuh pria itu benar-benar terasa ringan.

"Lo ngapain juga ngajak dia kesini sih Bim?"

"Lo liat perbuatan lo sekarang! liat!" Delon dengan wajah frustasi nya menunjuk Gavan yang sedang bersandar pada sofa, tidak berdaya.

"Lo juga ga liat seberapa frustasi nya dia Lon?"

"Lo ga liat gimana tadi dia hampir seharian ngeliat Alena terus-terusan ada di deket nya Damian."

Tadi siang sampai malam baik Bimo maupun Delon memang berada di rumah Gavan.

Kedua nya datang untuk sekedar mengucapkan bela sungkawa mereka pada Damian walaupun sebenarnya dengan pria itu mereka tidak cukup akrab.

Mereka datang karena Damian adalah saudara Gavan.

"Tapi lo bohongin dia."

"Katanya lo mau ngajak dia main buat ngilangin stres, tapi apa?"

"Lo malah ngajak dia ke tempat kayak gini!" bagaimana kalau sampai Jonathan tau anak nya dibawa kabur ke tempat yang seperti ini padahal di rumah mereka sedang berduka.

"Tapi seengak nya dia bisa ngelupain Alena walaupun cuma sebentar" tidak salah bukan Bimo mengajak pria itu bersenang-senang untuk melupakan keluh kesah nya selama ini?

"Sebentar Bim, itu cuma sebentar. Dan sekarang lo bisa liat sendirikan dia malah makin ngocehin Alena terus."

Pandangan kedua nya kini kembali terfokus pada Gavan yang kadang tertawa sendiri, menggeram kesal sendiri, dan bahkan menangis sendiri sambil menyebut nama Alena, Alena, dan Alena.

"Udah sekarang lo telfon dah tuh cewek, suruh dia kesini cepetan."

"Percuma kita tarik paksa Gavan, yang ada kita babak belur."

"Tapi kalau Alena ga mau kesini gimana anjing?!" Bimo yang membawa paksa Gavan kesini tapi dia sendiri yang kesusahan membawa pria itu pulang.

"Paksa, harus mau, jangan sampe nih orang jadi santapan jalang kurang belaian yang ada disini."

***

Alena yang baru saja membersihkan dirinya sepulang dari rumah Damian tedikit tersentak kaget setelah melihat sekitar ada 6 panggilan tak terjawab yang berasal dari nomor Bimo.

Tapi bukankah pria itu tadi pergi bersama Gavan setelah acara tahlilan.

"Hallo ada apa Bim?" Alena setelah panggilan telfon yang ke 7 kali nya masuk.

"Hallo Len, tolong" teriak Bimo dari seberang karena suara musik yang begitu keras.

"Tolong jemput Gavan Len, dia kalab. Tolongin gue."

Awalnya Gavan memang hanya merancau tidak jelas, namun ternyata sekarang pria itu tidak mau berhenti minum.

Bahkan jidat Delon sudah menjadi sasaran, karena pria itu berusaha menjauhkan Gavan dari wine yang tinggal setengah botol.

Gavalen (Terbit) Where stories live. Discover now