Bab 22. Akur?

46.7K 2.1K 208
                                    

S E L A M A T  M E M B A C A

Jangan lupa follow wattpad drhyu_

Ig: drhyu02

.
.
.

Plakkk...

Suara tamparan terdengar nyaring di ruang tamu kediaman Jonathan.

"Aku kira kamu udah berubah Rima, aku kira kamu cuma sekali waktu itu, tapi ternyata aku salah."

"Dimana otak kamu?! Mana rasa empati kamu sebagai seorang ibu?!"

Pagi ini Jonathan sengaja pulang ke rumah untuk mengambil beberapa keperluan Damian selama di rawat inap.

Tapi siapa sangka, dirinya malah menemukan Rima tergeletak di sofa ruang tamu dengan beberapa tas belanjaan brand terkenal.

Dan jangan lupakan beberapa botol wine terjajar disana.

"Apasih kamu mas! Kamu tuh ga tau apa-apa. Aku mendidik Damian kayak gitu supaya dia jadi orang bener."

"Toh hasil didikan ku selama ini kan yang kamu bangga-banggakan sama teman kerja mu. Bukan Gavan, anak pembangkang hasil dari didikan kamu."

Rima muak, bahkan sangat muak.

Bisa-bisa nya Jonathan menyalahkan nya padahal pria itu tidak becus mendidik Gavan.

"Tapi cara kamu mendidik Damian itu salah Rima."

"Lalu cara seperti apa yang tepat mas? Dengan membiarkan Damian bergaul seperti Gavan? brandalan? tidak atau aturan? bodoh?"

Pusing kepala Rima belum reda akibat alkohol yang ia konsumsi semalam.

Dan sekarang, dirinya masih harus dihadapkan sedang Jonathan yang menyudutkan nya.

"Stop Rima! kamu keterlaluan!"

"Kalau kamu tidak bisa memperbaiki sikap kamu, lebih baik kita pisah. Kita cerai."

Dulu Jonathan pernah memergoki Rima memukul tubuh Damian.

Tapi waktu itu Rima berkilah dengan alasan Damian telah melakukan kesalahan fatal sehingga memang perlu diberikan hukuman.

Dan bodoh nya Jonathan juga percaya-percaya saja. Padahal waktu itu Damian sampai mengatakan kata 'ampun' berkali-kali dan meminta tolong kepada nya.

Dari sanalah Jonathan tau kalau memang cara Rima mendidik anak cukup tegas dan keras, sehingga karakter Damian bisa terbentuk sesempurna itu.

Sial! geram Rima.

Ini semua gara-gara anak sialan itu.

Jangan sampai perihal Damian ini membuatnya harus mengakhiri pernikahan untuk yang kedua kali nya.

Perceraian mengingatkan Rima pada hancurnya rumah tangga nya dulu pada ayah Damian.

Dan Rima tidak mau itu terjadi kembali.

Apalagi semenjak perceraian itu Rima belum bisa sepenuhnya melupakan sosok ayah Damian.

Gavalen (Terbit) Where stories live. Discover now