Bab 30. Bertekad

40.5K 1.9K 200
                                    

S E L A M A T  M E M B A C A

Jangan lupa follow wattpad drhyu_

Ig: drhyu02

.
.
.

"By lo apa-apaan sih" ini diluar kendali Gavan.

Jantung Gavan serasa diremas, emosi nya mendadak tidak terkontrol.

Bahkan kalau Alena tidak menghalangi Gavan, dirinya pastikan kalau tubuh Damian sudah remuk ditangan nya

Mata Gavan juga memanas, apa ini? apa yang dia lihat?

Alena? Alena nya berciuman mesra dengan Damian?

Argh gila, ini gila.

Bahkan mereka melakukan nya di ruang osis, padahal Gavan sudah mencari gadis itu ke berbagai tempat di sekolah ini.

"Gue sama Damian pacaran, salah kalau gue ciuman sama dia?"

Cup..

Alena memberikan kecupan singkat nya pada Damian tepat di depan Gavan.

"Gimana? sakit hati? marah? itu yang gue rasain Van waktu lo selingkuh."

"Tapi gue bersyukur sih, berkat lo selingkuh, gue jadi bisa tau mana yang tulus mana yang enggak."

"Dan berkat lo juga gue jadi tau sebaik apa Damian dan secinta apa dia sama gue" Alena tersenyum miring.

"Gak! ga mungkin! lo ngomong apa sama Alena sampai mau sama lo ha?" Gavan menarik kerah Damian secara paksa dan siap memberikan pukulan nya tapi lagi-lagi Alena menahan.

"Stop beranggapan kalau lo orang paling tersakiti disini Van, karena semua ini terjadi karena perbuatan lo."

"Dan mulai sekarang gue minta lo pergi jauh-jauh dari hidup gue sama Damian."

"ENGGAK!!!!" nafas Gavan terengah-enggah.

Keringat pria itu juga percucuran.

Pandangan Gavan beralih pada keadaan sekitar dan ini adalah kamar nya.

"Huhh untung cuma mimpi. Sialan!"

Mimpi Gavan terasa begitu nyata, apalagi kenapa harus Damian yang berada diposisi itu.

Walaupun hanya mimpi tetapi itu sangat mengganggu pikiran Gavan.

Sial! walaupun cuma mimpi, tetep aja gue ga ikhlas.

Gue emang harus cepet-cepet balik. Gue harus cepet-cepet bongkar kebusukan Rima supaya dia juga keluar dari rumah gue.

Anjing! jadi ga bisa tidurkan gue.

Gavan menggaruk kepala nya frustasi, padahal ini masih jam 3 dini hari.

***

"Cie yang mau pulang ke rumah, makan-makan bisa kali Van" Bimo menggenggol Gavan yang sedari tadi hanya melamun.

"Yang seneng dong Van, sekali-kali minta lah uang jajan sama bokap lo. Jangan cuma Damian mulu yang nikmatin tuh uang padahal lo anak kadung nya."

Tapi entah apa yang dipikirkan Gavan? pria itu hanya diam tanpa merespon.

"Woi, mikirin apa sih lo? kalau masalah Rima katanya lo udah punya rencana buat kasih dia pelajaran, terus kenapa lagi sekarang?"

Gavalen (Terbit) Where stories live. Discover now