Bab 23: Bersekutu

6 2 1
                                    

🍜

Sosok wanita yang memanggil Rui ditemani dengan dua orang lelaki. Setelah melihat wajah mereka, Rui tahu betul siapa mereka.

“Kak Dori?! Kau ada di sini? Luke dan Tuan Jade juga,” Rui memperhatikan wajah kenalannya yang penampilannya sudah berubah. Luke sudah terlihat lebih tinggi, dan Jade memanjangkan rambutnya.

Ketiga orang tersebut adalah sosok ras ogre yang pernah menjadi pelanggan di kedai Rui saat masih di Rasenfeld

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketiga orang tersebut adalah sosok ras ogre yang pernah menjadi pelanggan di kedai Rui saat masih di Rasenfeld. Memang, mereka adalah petualang, tapi Rui tidak menyangka akan bisa bertemu mereka di kerajaan ini. Dunia ini sangat luas, kau tidak akan pernah tahu ke mana seorang petualang akan pergi. Sebab mereka bagaikan selalu terbawa angin.

“Lihat wajahmu, Rui. Kau sudah tidak terlalu suram, ya. Ha-ha!” Dori menepuk pundak Rui.

“Benarkah? Aha-ha!” Rui tertawa seikhlasnya.

“Hai! Dori, Luke, Tuan Jade,” kali ini Alea menyapa mereka bertiga. Gadis elf itu menaikkan wajahnya agar terlihat dari balik jubah.

“Oh ... Alea, asistennya Rui, ya. Kau juga di sini. Tunggu, kalian kan pedagang mi. Untuk apa kalian berada di serikat petualang?” Dori berpikir sejenak, “oh, benar juga! Kalian adalah pedagang, kalian pasti mendapat informasi soal ‘itu’! Kalian tertarik, ya?”

“Hei, jangan keras-keras Dori bodoh!” Luke mengalungkan tangannya ke leher Dori.

“Kau ... kau betulan Luke?! Yang benar saja?!” Rui menunjuk ke arah lelaki jangkung dengan rambut berwarna cokelat.

Sebetulnya, penampilan ketiga ogre petualang itu jauh berbeda dari sebelumnya. Dori yang dahulu terkesan tomboy, sekarang terlihat lebih feminim. Jade yang dulu berambut hijau gondrong, sekarang tertata lebih rapi-wajah garangnya terkesan lebih lembut. Luke yang dulu kira-kira hanya setinggi Noe, sekarang sudah lebih tinggi dari Alea.

“Kenapa kau harus kaget, begitu? Pertumbuhan laki-laki kan memang drastis,” Alea menyindir Rui yang masih bisa bertambah tinggi di umurnya yang sudah 20 tahun.

Luke tersenyum bangga akan pertumbuhannya sendiri. Bocah ogre itu sudah masuk masa pubertas. Lalu, Luke dengan cermat mengamati dua sosok lain yang ada di belakang Rui dan Alea. Seorang bocah dengan jubah biru dan satu bocah lagi dengan rambut oranye yang nyentrik.

“Siapa dua anak itu?” tanya Luke. Noe membuka tudung jubahnya dan memperkenalkan diri.

“Aku Noe. Dia William,” Noe menepuk pundak Willy yang sedari tadi melamun.

“Aku bertemu mereka di perjalanan. Ceritanya sangat panjang, tapi aku memutuskan untuk membawa mereka bersama perjalanan kami,” jelas Rui, “mereka aku anggap sebagai adik-adikku.”

Ketiga petualang itu mengangguk-angguk dengan penjelasan Rui. Setelah itu, Dori mengajak mereka semua pergi ke tempat yang lebih aman untuk berdiskusi. Sebuah kafe yang memiliki banyak ruangan, sangat cocok untuk sebuah rapat atau pertemuan rahasia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Taste of Noodle Where stories live. Discover now