Bab 2: Pelayan Keluarga Ginger

19 4 16
                                    

🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜

Festival yang diselenggarakan untuk merayakan kedatangan hujan pun selesai ketika hujan berhenti. Warga setempat berbenah dan kembali ke rumah masing-masing. Begitu pula Rui dan kawan-kawan, mereka kembali ke penginapan keluarga Ginger.

“Uagh! Dingin sekali! Damon! Damon! Ambilkan aku handuk!” Boyd membuka pintu depan dengan keras.

“Iya, Tuan Muda.” Dari jauh pelayan itu menjawab.

Sementara itu, Rui dan Willy masuk ke dalam penginapan dengan santainya. Mereka berdua berdiri di depan pintu sambil membuka sepatu yang basah. Boyd menatap mereka dengan heran.

“Eh, kalian tidak kedinginan? Sore ini anginnya cukup kencang loh!”

“Hehe, kami pemilik elemen api.” Rui menggaruk kepalanya.

“Curang!”

Damon pun datang membawa tiga buah handuk. Setelah mengeringkan badan, Rui, Willy dan Boyd pergi mandi secara bergantian. Setelah bermain di bawah air hujan, mandi dengan air dingin pun tetap terasa hangat.

Rui mandi di urutan terakhir. Ia mengganti baju dan mengenakan kaos biru polos yang ia gunakan saat pertama kali pindah ke dunia ini.

Saat sedang mengeringkan rambut di lorong, sesosok makhluk melesat dan menabrak Rui,

“Noe? Apa yang kau lakukan?”

“Errr! Saya tidak suka pelayan wanita itu!” Noe mendengus seperti kucing yang menantang berkelahi.

“Kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi?”

Suara langkah kaki yang terburu-buru pun terdengar dari arah berlawanan.

“Nona Noe ... kenapa Anda berlari? Saya hanya ingin Anda mencoba baju ini, fuhuhu.” Tasha berdiri sambil menunjukkan baju lengan panjang berwarna biru muda, sama seperti warna mata Noe, serta rok hitam pendek yang sangat imut. Wajah Tasha begitu serius dan antusias! Ia bersungguh-sungguh ingin membuat Noe memakai pakaian seorang gadis, seperti seharusnya.

“Ya ampun,” Rui menggelengkan kepala, “kau itu seorang gadis. Tidak ada salahnya memakai rok. Lagipula sampai kapan kau mau memakai pakaian Willy?”

“T-tapi ... itu.” Wajah Noe memerah. Rui pun berpikir jika Noe sebenarnya adalah gadis tomboy. Karena itu, ia sangat marah ketika diminta memakai rok.

“Saya akan menyimpan pakaian ini di kamar. Kalau Nona berubah pikiran, silahkan dipakai, huhu.” Tasha tersenyum penuh gairah. Ia sama sekali berbeda dengan Tasha yang cool dan serius sebelumnya.

Suara langkah kaki lainnya pun terdengar. Namun, kali ini temponya lebih cepat dan juga dengan suara yang keras. Tidak salah lagi, orang yang tengah berjalan kemari sedang marah!

“Oi, Tasha. Jangan menggoda tamu lagi. Kau sudah diperingati Tuan Muda. Hentikan obsesi aneh mu pada anak-anak imut.” Damon menatap tajam ke arah rekannya.

“Ah, tenang saja. Kami sama sekali tidak terganggu.” Meski kalimat Damon terasa sedikit janggal, Rui berusaha membuat suasana tetap nyaman.

“Syukurlah. Ngomong-ngomong, makan malam sudah siap. Ajak yang lain dan datanglah ke ruang makan, Tuan Archwood.” Damon pun undur diri untuk kembali bekerja. Kakinya yang panjang melangkah begitu mantap dan elegan!

Woah! Pelayan itu sangat keren!

🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜

Saat ini, hanya kelompok Rui lah yang menginap di penginapan Keluarga Ginger. Mungkin, Boyd sengaja mengundang kelompok Rui dengan kedok meminta maaf, hanya agar penginapan ini tidak terlihat sepi.

Taste of Noodle Kde žijí příběhy. Začni objevovat