Bab 7: Pangeran Bersaudara

18 5 22
                                    

🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜🍜

Duduk seorang lelaki dengan topi mancing serta rompi sederhana. Di belakang tempatnya duduk, terdapat sebuah tenda kecil. Di sebelah kakinya terdapat dua ember kayu yang sudah terisi penuh oleh ikan.

Menuruti ajakan lelaki yang sedang memancing itu, Rui dan Alea menghampirinya. Begitu sampai, Alea membungkuk hormat. Itu bukanlah pose hormat yang ditunjukkan untuk sekedar beramah-tamah, melainkan hormat yang diberikan pada orang berkedudukan tinggi--

"--Aku tahu siapa anda."

"Menakjubkan! Yah, aku sudah menyadari kalau nona sesekali memperhatikan ke arah sini. Itu, untuk memastikan siapa diriku, kan?"

Rui sama sekali tidak mengerti apa yang mereka berdua bicarakan. Sebelumnya, Alea berkata jika wajah orang ini mirip dengan seseorang.

Lelaki pemancing itu melepas topinya. Rambut dengan poni pendek berwarna coklat terurai. Mata lelaki itu berwarna hitam kelam bak burung gagak. Ia mendongakkan kepala dan menatap Rui. Seolah mempersilahkannya untuk mengingat-ingat kembali wajah tersebut.

"Eh ... anu, maaf. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Rui.

"Tidak, ini pertemuan pertama kita. Tapi, aku juga tahu siapa kalian. Aku mendengar tentang kalian dari Kakanda."

"Kakanda? T-tunggu, Anda ...!"

"Pangeran Ulrich Rasenfeld." Alea menyelesaikan kalimat Rui.

Sebelum melompat ke dalam air bersama Rui dan Hans, Alea tidak sengaja melihat ke arah seseorang yang sedang memancing. Gadis itu menyadari warna mata dan bentuk hidung yang terlihat tidak asing. Mirip dengan Pangeran Kenric. Hanya saja tubuh lelaki itu lebih kecil. Beberapa kali Alea meliriknya untuk memastikan.

Ketika Alea berhadapan langsung dengannya dan memberi hormat, lelaki itu membulatkan mulut dan matanya---terkejut. Dengan begitu, dugaan Alea tepat bahwa orang yang ada di depannya sekarang adalah pangeran kedua Kerajaan Rasenfeld---Ulrich Rasenfeld.

Rui memberikan hormat, meski sedikit terlambat. Pangeran tersebut mempersilahkan Rui dan Alea duduk di batang kayu yang tergeletak. Ia menyimpan pancingan miliknya dan mulai mengobrol.

"Ah! Untuk sekarang, aku adalah seorang pengembara. Jadi, jangan terlalu formal begitu. Panggil aku dengan nama Ricky."

"I-iya, perkenalkan aku Rui Archwood, dan ia asistenku, Alea."

"Hmm, seperti yang sudah kubilang sebelumnya, aku sudah mendengar siapa kalian dari kakakku. Rui adalah orang dari dunia lain, sedangkan nona berasal dari desa Elf di Hutan Besar."

"Itu benar ... kakakmu benar-benar menyukai mi buatan Rui."

"Ha-ha! Aku juga ingin mencicipinya besok. Sekarang, mari kita mengolah sebagian ikan ini."

Sebelum mulai mengolah ikan hasil tangkapan Ricky, Rui mengajak Hans ke darat terlebih dahulu dan memberinya makan jerami. Setelah itu, proses pengolahan ikan dimulai.

Ricky menceritakan beberapa hal tentang dirinya. Tentang kenapa seorang pangeran seperti dirinya berada di kerajaan tetangga, dan memancing sendirian?!

Raja Aldrich---ayahnya, memberi tugas pada Kenric untuk belajar mengurus kerajaan. Sedangkan Ulrich diberi tugas untuk mengembara dan mempelajari budaya serta teknologi di tempat-tempat lain, untuk melakukan alkulturasi dan diterapkan di Kerajaan Rasenfeld nantinya.

Pangeran Ulrich mewarnai rambut dan menggunakan nama lain untuk menyamar. Ia memulai perjalanan ke desa Fisch yang terletak di utara pulau ini. Kemudian, dilanjutkan dengan pergi ke Hutan Besar. Ia sempat berkunjung ke tempat asal Alea. Setelah pergi ke Luftoria dan Ibukota Kerajaan Aria, akhirnya ia berada di sini---memancing seharian.

Taste of Noodle Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt