🪐 If... We Were Normal 🪐

4.7K 409 37
                                    

"GUE KESAL!" Teriak Jaemin yang baru masuk kedalam mansion.

"Salam dulu atuh, Na," tegur Haechan.

"DIAM!" Bentak Jaemin membuat Haechan kicep. "Au ah, malas," ujar Jaemin dan duduk di sofa dengan pipi menggembung.

Mark tertawa gemas kemudian mengusap kepala Jaemin. "Kenapa sih, Na?" Tanya Mark.

Dengan mata berkaca-kaca Jaemin menatap kearah Mark, membuat yang lainnya kalang kabut.

Bahaya jika Jaemin menangis.

"Astaga Na, siapa yang buat lo nangis, hm?" Ujar Renjun lembut.

"Sini biar aku bunuh orangnya!" Ujar Jisung semangat.

"AKU IKUT! AKU IKUT!" Sambut Chenle semangat mendengar kata bunuh.

Jaemin menghapus air matanya yang tergenang. Dengan wajah memelas ia menatap saudara-saudara nya dan berkata.. "Action figure gundam gue rusak,"

"BANGSAT! GUE KIRA BENERAN ADA YANG GANGGU!" Maki Haechan emosi.

"Kan bisa beli lagi, Na," ujar Mark penuh perhatian.

"Ya, masa pake duit gue?!" Tanya Jaemin sengit.

"Terus pakai duit siapa anying?" Kelakar Renjun ikutan emosi.

Jaemin menatap saudara-saudara nya dengan mata berbinar. "Pakai duit kalian lah. Kalian kan kaya."

"Kayaknya aku bunuh Kak Nana aja deh," ujar Jisung tersenyum tipis.

"Berani lo?" Tanya Jeno yang sedari tadi diam.

"Ya... enggak sih," ujar Jisung cengengesan.

"Kak Nana gak bakal jatuh miskin kali cuma buat beli action figure gundam," balas Chenle. Tidak terima dia jika duitnya akan digunakan untuk membeli mainan si Jaemin.

"Ya kan kalian juga gak bakal jatuh miskin buat beliin gue 1 box doang," seru Jaemin kesal.

"Beli sendiri kali, Na," ujar Renjun lelah.

"Gak mau!" Rengek Jaemin.

"Kok gak mau?" Tanya Mark heran.

"Nanti duit gue habis,"

"Tahan gue, Jen! CEPAT TAHAN GUE!" Emosi Haechan yang beraksi seolah-olah Jeno menahan tubuhnya yang ingin meninju Jaemin, padahal Jeno hanya diam memperhatikan dan membatin bocah tolol.

"Medit banget heran," julid Chenle.

"GAK MAU TAU! POKOKNYA BELIIN!" Teriak Jaemin dengan suara melengking.

Mark menghela napas lelah. Jaemin tidak akan berhenti merengek sebelum permintaan nya dituruti dan Mark tidak mau mati muda karena mendengar rengekan Jaemin terus-menerus.

"Yaudah. Yang kayak mana gundam nya?" Pasrah Mark.

Baiklah, kali ini Mark akan mengalah. Berharap mereka patungan untuk membeli? Jangan harap!

Renjun akan segera menatap Mark dengan tatapan ingin membunuh, Chenle dan Jisung bahkan berlari keluar mansion dengan membawa seluruh black card di kantong mereka, Jeno dengan senang hati menghilang simsalabim hingga malam hari menjelang baru ia akan keluar dan... Haechan? Bahkan laki-laki itu sudah berlari ke kamar dan menyembunyikan seluruh harta nya di berbagai tempat, contohnya seperti di kamar mandi.

"YEY.. SAYANG SAMA ABANG MARK!" Teriak Jaemin girang.

Jaemin langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan action figure yang ia maksud kepada Mark.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now