14. Lebih dari Cukup

3.8K 401 9
                                    

"Lo mau kemana?" Tanya Jeno heran melihat Renjun yang membawa buku-buku kimia.

Renjun membenarkan letak kacamatanya sebelum menjawab Jeno. "Gue dipanggil olimpiade kimia. Nanti pulang duluan aja, gue sampai sore kayaknya,"

Jeno mengangguk sekilas. "Semangat!" Ujar Jeno dan Renjun tersenyum membalasnya.

Setelah Renjun meninggalkan kelas, Jeno mendengus malas. Biasanya ia bisa pergi ke koridor IPS untuk bertemu Haechan dan Jaemin, namun dua laki-laki itu sedang tidak hadir ke sekolah saat ini karena jadwal kontrol mereka yang bersamaan.

"Mas Jeno..."

Jeno menatap datar Chenle yang memasuki kelas nya seenak jidat, mengabaikan tatapan geli dari para murid yang melihatnya.

"Sekali lagi lo panggil gue Mas, gue tendang lo keluar kelas." Ancam Jeno.

Chenle terkekeh lucu dan duduk disamping Jeno. "Marah-marah mulu lo, Mas. Tanggal merah ya?"

"Apa mau lo?" Balas Jeno cepat daripada Chenle semakin rese.

Chenle mengembangkan senyum nya. "Bagi duit! Mau beli bakso." Ujarnya menadahkan tangan.

"Lo gak jatuh miskin kan? Black card lo gak di gunting Jisung lagi kan?" Tanya Jeno sinis.

"Ya.. Mas kira di kantin ada pembayaran kartu kredit gitu? Mana mau Pak Jaehwan nerima kartu kredit. Ayolah, gocap doang, Mas.." rengek Chenle menggoyang-goyangkan bahu Jeno.

Jeno menghindar dan dengan malas mengeluarkan dompet nya yang tak kalah tebal berisi kartu kredit dan beberapa uang tunai.

"Makanya siapin uang tunai, lo kira semua tempat nerima kartu kredit?" Jeno memberikan uang yang diminta Chenle.

"Kan ada, Mas. Gak perlu payah-payah. Makasih, masseh.." ujar Chenle mengedipkan sebelah matanya dan berlalu pergi sebelum Jeno melempar botol minumnya.

"Lo gak mau ke arena?" Tanya Sunwoo yang sedari tadi memainkan ponselnya.

"Ngapain?" Balas Jeno malas.

"Abang lo disana. Dia lagi mantau persiapan untuk Atchamp. Yakin lo gak mau lihat?" Kini Sunwoo berdiri disamping Jeno dan menarik lengan teman sebangku nya itu.

"Sebenarnya gue malas, tapi karena udah keburu berdiri yaudah deh.." pasrah Jeno ketika Sunwoo menyeret nya keluar kelas.

💎

Arena ice hockey terlihat ramai akan petugas OSIS dan beberapa staf sekolah yang berlalu-lalang. Meskipun Atchamp belum dimulai namun antusias seluruh warga sekolah sudah terlihat membara.

Mark memberi beberapa arahan dan petunjuk kepada petugas OSIS dan membantu mereka untuk menata arena. Memberitahu apa saja yang perlu di benahi dan di persiapkan.

"Abang,"

Mark menoleh dan mendapati Jeno di ujung pintu masuk bersama Sunwoo.

"Kenapa?" Tanya Mark saat Jeno sudah berdiri di dekatnya. "Renjun mana?" Mark bertanya lagi tatkala melihat sosok yang kurang.

"Latihan olimpiade," balas Jeno dengan mata yang mengelilingi sekitar arena. "Lo beli peralatan baru semua, Bang?" Tanya Jeno.

"Enggak juga. Gue cuma ganti yang rusak aja dan kalau masih bagus gak perlu diganti."

"Kapan rehearsal, Bang?" Tanya Sunwoo.

"Kayaknya besok sekalian gladi terakhir. Lo datang kan, Woo?"

Sunwoo tersenyum sumringah. "Ya pastilah, Bang! Gila gue kalau lewatin rehearsal kalian." Balas Sunwoo tertawa.

Mark mengalihkan pandangan nya kepada Jeno. "Lo siap kan untuk besok?"

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now