20. He Lost Himself

3.8K 392 9
                                    

Suara motor yang terparkir di halaman rumah tingkat 4 membuat para penghuni nya beranjak keluar untuk menemui si pengendara motor.

"AA HAECHAN!"

"AA SENDIRIAN?"

"KAKAK MANIS MANA?"

Haechan tertawa sambil mengelus satu persatu rambut bocah-bocah yang mengerumuni nya.

"Kakak Nana lagi sekolah, mungkin besok dia kesini," jawab Haechan.

"Terus Aa kok kesini? Aa gak sekolah?" Tanya bocah lainnya dengan raut polos.

Haechan terkekeh. "Aa bolos dong."

"Ihhh Aa gak boleh gitu tahu! Kata Bu guru gak boleh bolos, nanti kita jadi bodoh." Seru bocah tadi.

Laki-laki remaja itu semakin terkekeh mendengar penuturan polos dari bocah di hadapan nya. "Iyadeh. Besok Aa gak bolos lagi," ujar Haechan.

"Kemarin Mas Jeno kesini loh," seru bocah dengan rambut yang di kepang.

"Oh iya? Mas Jeno bawa apa kesini?" Tanya Haechan.

"Bawain jajan sama buku-buku banyakkk bangettt!" Seru bocah itu sambil mengembangkan tangan nya menggambarkan sebanyak apa buku-buku itu.

Haechan berdecak. "Pasti Mas Jeno bawain gulali kan?" Tuding Haechan.

Anak-anak itu sontak terdiam sambil menatap ke arah lain. Ada yang bersenandung, ada yang berpura-pura menepuk nyamuk dan ada yang menutup mata.

"Nara, Aa nanya kok gak di jawab, hm?" Tanya Haechan mengelus rambut bocah ber kepang.

Nara meringis kecil. "Maaf, Aa. Tapi kami gak makan banyak kok. Beneran deh. Yakan?" Tanya Nara pada teman-teman nya.

"Betul, Aa," jawab mereka serempak.

Haechan manggut-manggut paham. "Yaudah. Pokoknya kalian jangan makan gulali banyak-banyak. Gigi nya sakit nanti," laki-laki itu mengangkat tote bag besar yang ada di tangan nya. "Sekarang kalian harus makan buah."

"BUAH? MAU MAU!" Seru bocah-bocah itu.

"Yaudah. Ayo kita masuk! Yang terlambat masuk Aa gelitik ya,"

Sontak bocah-bocah itu berebutan untuk masuk ke dalam rumah. Haechan tertawa melihat kelakuan mereka dan melangkah kan kaki nya untuk ikut masuk kedalam rumah asuh tersebut.

Rumah Asuh Angkasa. Rumah yang di bangun oleh Mark dan printilan nya. Mereka membayar patungan untuk mendirikan rumah asuh tersebut hingga membentuk 4 lantai. Rumah asuh tersebut menampung manusia yang kehilangan keluarga nya.

Terkadang setiap bulan nya, Mark beserta printilan nya akan berkunjung bersama-sama dan menghabiskan waktu bersama penghuni rumah asuh. Jika tidak sempat berkunjung bersama mungkin mereka akan berkunjung sendiri-sendiri.

Penghuni rumah asuh tersebut beragam usia nya, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Di rumah asuh ini, mereka akan di ajak untuk belajar bersama. Orang-orang dewasa akan di ajarkan untuk mencari pekerjaan di dunia luar sehingga ketika mereka sudah memiliki penghasilan yang memadai, mereka akan keluar dari rumah asuh dan tinggal di rumah pribadi hasil jerih payah mereka.

Anak-anak yang masih di usia sekolah akan di ajarkan pendidikan layak nya di sekolah. Mark sendiri yang mencari tenaga pendidik untuk anak-anak tersebut.

"Ya ampun, Aa. Kok gak bilang mau kesini?" Seru Tante Wendy, penanggung jawab Rumah Asuh Angkasa.

"Biar surprise atuh, tante," kekeh Haechan meletakkan 2 tote bag besar di atas meja makan.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang