43. Pantheon and Sunset

2.7K 365 190
                                    

Apartemen tempat Kang Taehyun bernaung kini di penuhi oleh polisi dan detektif yang mengambil alih kawasan apartemen Kang Taehyun. Mayat Kang Taehyun sudah di evakuasi dan akan di lakukan autopsi lebih lanjut.

"Udah baikan?" Tanya Jaemin mengurut tengkuk Jisung.

Jisung mengangguk lemah. Tenaga nya terkuras habis karena terus mengeluarkan isi perut nya yang bergejolak. Mengingat bagaimana darah dan potongan tubuh manusia, di tambah bau bangkai bercampur amis darah membuat Jisung tidak tahan dan berakhir muntah-muntah.

"I will take over from here," ujar Mark kepada pimpinan polisi Prancis.

Polisi itu mengangguk dan memberi izin kepada Mark beserta printilan nya untuk menjelajahi apartemen Kang Taehyun. Sementara para petugas sibuk di bagian dapur, Mark beserta printilan nya mengelilingi ruang tamu dengan tatapan datar.

"Ada petunjuk?" Tanya Jaemin yang membopong Jisung di rangkulan nya.

Haechan menggeleng ringan. "Apa motif Tuan Zhong dan Tuan Huang membunuh Kang Taehyun?" Gumam nya pelan.

"Biar gak ada yang bisa ngorek informasi dari Kang Taehyun, habis manis sepah di buang," sahut Renjun memandang Haechan. "Sama aja dengan menghilangkan bukti atau saksi," lanjut nya.

Chenle menghela napas pelan. "Makin buntu dong karena sumber informasi kita udah gak ada," keluh nya sedih.

Mark berkeliling menatap lukisan yang terpajang di dinding apartemen. Ada sekitar 10 lukisan dengan nuansa kuno, Mark menyimpulkan bahwa Kang Taehyun adalah pecinta lukisan.

Saat Mark ingin beralih menatap lukisan lain, tatapan mata Mark langsung tertuju kepada pigura lukisan yang sedikit rusak seperti di ukir. Ukiran nya sangat halus, perlu mata yang jeli untuk melihat nya.

"Eh?" Mark semakin melihat dan menyadari ukiran itu berbentuk bangun persegi dengan 3 sisi, di tambah ada titik halus di dalam persegi tak sempurna itu. "Anjir," pekik Mark tertahan dan mengeluarkan ponsel nya.

"Kenapa, Bang?" Tanya Jeno heran melihat Mark yang heboh.

Mark melihat lukisan dan ponsel nya berulang kali, lalu ia tersenyum cerah. "P." Ujarnya.

Jeno mengangguk paham dan mencari kode di lukisan lain. Kali ini, terdapat kerusakan di sudut lukisan, membentuk persegi 2 sisi dengan sudut 90 derajat.

"Yang ini A," ujar Jeno kepada Mark, dan Mark langsung mencatat di memo ponsel.

Melihat leader dan captain mendapatkan sesuatu, 5 anak lainnya berpencar mencari kode di lukisan yang belum di sentuh oleh Mark dan Jeno.

Haechan menemukan persegi 2 sisi sudut 90 derajat dan terdapat titik kecil di dalam nya. "Yang ini apa?" Tanya Haechan kepada Jeno.

Jeno mendekat untuk melihat yang di temukan Haechan. "Ini N." Ujar Jeno memberitahu Mark.

"Lo kok hapal?" Tanya Haechan heran.

"Sandi kotak 1, sandi paling mudah di pramuka, menurut gue sih," balas Jeno acuh.

"Ada satu di sini," seru Renjun menunjuk lukisan di hadapan nya.

Mark menghampiri Renjun. "T." Ia mencatat abjad tersebut di memo nya.

Chenle sedikit menjauh dari sudara-saudara nya, berdiri di hadapan lukisan pohon rindang dengan nuansa senja. Mata nya membola melihat satu kode di dalam lukisan itu. Lukisan nya di ukir tipis.

Chenle segera membuka ponsel nya dan tersenyum cerah telah mendapat satu kode. "Yang disini H." Teriak nya.

Mark kembali mencatat, ia bergerak menghampiri Jisung yang juga ikut mencari. Kondisi nya juga sudah terlihat baik-baik saja, tidak sepucat saat penemuan mayat Kang Taehyun.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now