29. Pertarungan 2 Lee

3.7K 378 40
                                    

Jeno membasuh wajah nya di westafel, memandang wajah tampan tanpa cacat yang terpantul di cermin dengan tatapan datar. Laki-laki itu menarik napas panjang.

Acara pertemuan bisnis sialan itu belum juga selesai, Jeno harus bersabar berada di kerumunan yang sangat ia benci. Ia lebih baik bergelung di kasur atau olahraga di gym mansion.

"Mark Lee bodoh itu.." kesal Jeno menahan segala caci-maki untuk si Abang.

Sejujurnya, Jeno ingin mengatakan di hadapan Mark bahwa keputusan yang di buat Mark adalah petaka. Eksistensi mereka tidak lagi tersembunyi, melainkan terpampang nyata di publik. Permasalahan nya adalah... masa lalu mereka mungkin akan kembali.

Merasakan saku jas nya yang bergetar, Jeno merogoh ponsel dan mendengus pelan lalu mengangkat video call.

"HALO JENO SAYANG!"

"Jihoon anjing," gerutu Jeno merasa jijik.

Jihoon di seberang sana tertawa riang karena berhasil membuat sohib mabar nya merasa kesal.

"Gak usah ketawa sialan," maki Jeno. Bersama Jihoon, mulut nya akan terus berdosa.

"LO KEMANA AJA NYET?!" Suara lain menyapa Jeno. "Si anying bukan nya sekolah malah kabur."

"Kangen lo sama gue?" Ledek Jeno kepada Sunwoo.

Di layar, Sunwoo terlihat mengacungkan jari tengah nya kepada Jeno. "Gue kangen di belanjain, bukan lo,"

Jeno tertawa kecil dan menyadari bahwa suasana kelas yang ribut. "Kalian gak belajar?"

Mengingat perbedaan jam antara New York dan Indonesia selisih 12 jam, jika di New York saat ini pukul 8 malam maka di Indonesia pukul 8 pagi.

"Guru-guru ada pertemuan mendadak. Jadi jamkos sampai setengah hari." Jawab Jihoon yang kembali merebut ponsel nya dan menjitak Sunwoo.

"Lah anjir. Enak dong?"

"Gak enak kalau sugar daddy kita gak ada disini," sahut Sunwoo yang memaksa berbagi layar ponsel bersama Jihoon.

"Jijik, Woo. Kalian gue tinggal bentar doang udah jadi homoan anjir,"

Sunwoo mendelik. "Gue doyan cewek mohon maaf. Jihoon kali yang doyan batang."

"Bajingan!" Maki Jihoon mendorong Sunwoo kuat hingga terdengar suara jatuh.

Jeno tertawa kencang melihat kelakuan Jihoon dan Sunwoo yang tidak pernah akur. Ah... Jeno jadi merindukan suasana kelas.

"Weh. Video call sama siapa kalian? Open BO ya?"

"Buyut lo open BO! Ini sugar daddy kita anjir." Balas Jihoon kepada seseorang yang baru bergabung.

Orang itu melongokkan kepala nya melihat layar ponsel Jihoon. "WALAH SUGAR DADDY! KIRAIN UDAH MATI TERNYATA DI AMERIKA!" Kelakar Han Jisung melihat presensi Jeno di layar.

"Lo tahu darimana gue di Amerika?" Tanya Jeno dengan kebingungan yang nyata.

Pasalnya tidak ada yang mengetahui keberangkatan mereka ke Amerika. Izin sekolah saja cuma di katakan ada urusan keluarga.

Hanjis mendengus. "Lo masuk berita kalau lo lupa."

"Hah?"

"Lo beneran gak tahu?" Tanya Sunwoo heran.

Jeno menggeleng dengan raut wajah tegang. "Maksud kalian apa?"

"Lo di Amerika sekarang sama saudara-saudara yang lain, kan? Bang Mark baru aja bikin press conference international yang mempublikasikan kalian ke media publik. Highlight berita isinya tentang kalian semua." Jelas Jihoon yang melihat raut wajah Jeno mulai tidak enak.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now