46. Sisi-Sisi yang Bertentangan

2.8K 373 364
                                    

"AKU DAPAT REKAMAN CCTV NYA!" Teriak Heeseung sambil mengangkat flashdisk tinggi-tinggi.

Mark beserta adik-adik nya yang sedang makan di cafetaria rumah sakit langsung terlonjak kaget dan mendekati Heeseung.

"Cepat putar anying!" Maki Renjun tak sabaran.

Heeseung mengangguk dan langsung mengeluarkan laptop nya. Ia memposisikan duduk di tengah-tengah Mark beserta para printilan nya.

Setelah mempersiap kan laptop, Heeseung menyerahkan flashdisk tersebut kepada Mark.

"Kenapa?" Tanya Mark bingung.

Heeseung menggeleng sambil tersenyum tipis. "Aku gak berhak melihat yang tidak bersangkutan sama aku." Heeseung bangkit berdiri, berniat untuk meninggalkan Mark dan yang lain nya. "Apapun yang terjadi, jangan merusak cafetaria ini." Pesan Heeseung lalu pergi begitu saja.

Mark tak pikir panjang dengan segera mencolok kan flashdisk ke port usb. Laptop langsung menampilkan satu file yang pasti nya berisi rekaman Cctv kejadian 2 bulan lalu.

Butuh waktu yang lama untuk membobol sandi cctv karena Jaemin benar-benar tidak ingin bukti kejahatan nya terungkap.

"Aku takut," lirih Jisung dan segera di tenang kan oleh Haechan.

Mark memencet play dan video rekaman cctv langsung terputar bak film.

Dalam rekaman cctv tersebut, terlihat Jaemin yang keluar dari kamar nya sambil membawa pisau penuh darah dan pistol. Ia melangkah dengan santai menuruni tangga dan tersenyum puas melihat Renjun dan Haechan yang terkapar di lantai dapur, bahkan, Jaemin masih sempat meminum Americano nya dengan santai.

Rekaman cctv beralih ke perkarangan mansion. Ketika Jaemin membuka pintu mansion, ia langsung menembaki para bodyguard dengan brutal.

Layak nya seorang pembantai, ia masih sempat tertawa girang melihat para bodyguard yang terkapar akibat ulah nya.
Terlihat juga Jaemin yang melempar ponsel, dompet, cincin dan tak lupa pisau yang masih di lumuri darah Jeno.

6 laki-laki yang sedang menonton itu terpaku ketika Jaemin melihat ke arah cctv. Ia mengulas senyum sinis, senyuman yang tak pernah mereka lihat selama bersama Jaemin.

Tangan Jaemin terangkat menuju arah cctv, mengarah kan pistol nya untuk membidik cctv. Bibir nya sempat berucap, yang tentu saja dapat mereka pahami dengan jelas.

"Gue benci kalian." Lalu cctv itu mati, di akhiri dengan tembakan dari Jaemin.

Layar laptop menampilkan akhir dari video. Tidak ada yang bersuara karena terlalu terkejut melihat seberapa jahat nya Jaemin ketika menghabisi mereka semua.

Mata Mark sontak memanas ketika ingatan nya kembali memutar akhir perkataan Jaemin. Tidak pernah menyangka bahwa Jaemin menyimpan kebencian yang tidak Mark pahami.

Apa salah Mark kepada Jaemin sehingga lakI-laki itu begitu membenci nya?

Mark tidak mengerti, dimana letak kesalahan nya.

"Kakak jahat..." rintihan si bungsu menyentak lamunan mereka.

Jisung sudah menangis terisak-isak menatap layar laptop. "Jahat..." lirih nya lagi sambil menggenggam erat gantungan bulan purnama di ponsel nya.

Renjun langsung menarik Jisung ke dalam pelukan nya. Ia membiarkan Jisung menangis histeris tanpa berniat untuk menghentikan tangisan nya.

Renjun tidak bisa menenangkan Jisung melalui perkataan karena... Renjun sendiri sedang menata hati nya yang hancur dengan deraian air mata di wajah nya.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now