31. Five Minutes is Never Enough

3K 368 91
                                    

Jeno terpaku melihat kecelakaan yang terjadi dari beberapa meter tempat ia berdiri. Ledakan itu berasal dari salah satu mobil yang terguling-guling di jalan raya. Jauh dari tempat Jeno berdiri saat ini, di rooftop sekolah, ia dapat melihat betapa besar dan kuat nya kecelakaan tersebut.

Jeno jatuh terduduk dengan tubuh yang bergetar hebat. Laki-laki itu mengerang kuat tatkala kepala nya terus memutar reka adegan kecelakaan tersebut. Napas laki-laki itu mulai terasa sesak, Jeno memukul-mukul dada nya dengan kuat.

Mata laki-laki itu mulai berair ketika ia gagal mengendalikan rasa takut nya.

"JENOOO!" Teriak Renjun yang langsung menghampiri Jeno.

"Enggak..."

"Jangan..."

"JENO. LIHAT GUE!"

"Bu..bukan..."

"LEE JENO!" Sentak Renjun mengapit wajah Jeno dengan kedua tangan nya. "LIHAT GUE! GUE DISINI!" Teriak Renjun tepat di depan wajah Jeno.

"Bernapas perlahan, Jeno. Pelan-pelan."

Jeno mulai mengikuti instruksi dari Renjun. Ia menarik napas kuat-kuat dan langsung menghembuskan lewat mulut. 

"Lagi, Jeno. Bernapas secara perlahan." Ujar Renjun lagi.

Jeno terus mengikuti instruksi dari Renjun. Ketika ia merasa dada nya mulai lega, Jeno menatap Renjun dengan tatapan ingin menangis.

"Takut, Njun." Lirih Jeno.

Renjun menarik Jeno untuk di peluk nya. Ia mengelus-elus pelan kepala Jeno dalam pelukan nya.

"Gapapa. Ada gue, jangan takut lagi," ujar Renjun pelan.

Jeno menahan air mata nya. Ia tidak ingin mengeluarkan air mata nya sama sekali. Peristiwa yang baru saja ia lihat cukup membuat mental nya terguncang.

Renjun mengurai pelukan nya dengan Jeno. "Sekarang kita ke kelas ya? Ujian kedua sebentar lagi di mulai." Ujar nya.

"Abang belum datang?" Tanya Jeno.

Renjun menggeleng pelan. "Gak tahu, kayak nya udah." Balas Renjun ragu.

Renjun membantu Jeno untuk berdiri. Ia memposisikan diri nya untuk berdiri di belakang Jeno.

"Jangan lihat ke belakang. Jalan terus ke depan." Peringat Renjun yang memandang ngeri kecelakaan di jauh jalanan sana.

Kecelakaan tersebut begitu luar biasa hingga suara ledakan dan benturan nya sampai ke Galaxy Neo High School. Renjun yang menyadari bahwa Jeno sedang beristirahat di rooftop langsung berlari untuk menahan kepanikan Jeno.

"Siapa pun itu, gue harap lo baik-baik aja," lirih Renjun dan berjalan menyusul Jeno.

Di pertengahan jalan menuju kelas, mereka berpapasan dengan Felix dan Jaemin.

"Kalian dengar gak?" Tanya Felix heboh.

"Dengar," balas Renjun karena Jeno hanya diam saja.

"Ngeri banget anjir kecelakaan nya," gumam Felix dengan wajah takut. "Ledakan nya besar banget. Pengemudi nya gimana ya?"

"Semoga aja selamat," balas Jaemin.

Suara bel yang nyaring menandakan bahwa ujian kedua akan segera di mulai. Jeno dan Renjun langsung memasuki kelas dan duduk di tempat masing-masing.

"Lo udah belajar, Woo?" Tanya Renjun heran melihat Sunwoo yang asyik bermain ponsel.

"Gue kan ada lo," kekeh Sunwoo.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMWhere stories live. Discover now