54. Everything Will be Fine

3.4K 416 562
                                    

"BLUE CODE!"

"EVACUATE THIS CORRDIOR!"

Dokter Nakamoto Yuta berteriak dengan keras sambil mendorong brankar yang terdapat tubuh bersimbah darah milik Na Jaemin.

"Doctor! The patient..."

"Call Doctor Yuqi. Now!" Tekan Dokter Yuta kepada perawat.

Perawat tersebut berlari menuju lorong yang berbeda untuk melaksanakan perintah Dokter Yuta.

"Astaga," keluh Dokter Yuta sambil menekan dada Jaemin yang terkena luka tembak.

Secara bergantian, Dokter Yuta menekan luka tembak di bagian dada, perut dan juga pinggang Jaemin.

"Doctor. Anesthesia is ready." Seru perawat yang membantu Dokter Yuta.

UGD International Tokyo Hospital terasa mencekam dengan berbagai alat kesehatan yang beradu di tambah dengan bunyi mesin EKG yang mendeteksi lemah nya detak jantung Jaemin.

"JANGAN BERI DIA ANESTESI!" Teriak Dokter Jaehyun yang menerobos masuk ruang UGD.

"Jaehyun? Apa yang..."

"Tubuh Jaemin kebal terhadap anestesi." Ujar Dokter Jaehyun meneliti luka-luka tembak di tubuh Jaemin. "Morfin! Beri dia morfin! Kita akan melakukan pembedahan terbuka."

"JUNG JAEHYUN! JANGAN GILA!" Teriak Dokter Yuqi yang baru tiba. "Jantung nya semakin lemah, Jaehyun."

"Di dalam tubuh Na Jaemin terdapat implan otak yang mengandung Borrachero, yaitu bahan pembuat scopolamine." Dokter Jaehyun langsung menyuntik morfin lewat selang infus Jaemin. "70% isi tubuh anak ini adalah narkoba. Kalian sendiri tahu akibat nya jika kita menambah anestesi, kita akan kehilangan dia."

Dalam suasana mencekam dan mengejutkan itu, Dokter Yuta dan Dokter Yuqi tetap melakukan pembedahan untuk mengeluarkan peluru dalam tubuh Jaemin.

"Dia bertahan hidup dengan narkoba dalam tubuh nya?" Tanya Dokter Yuta dengan mata terkejut.

"Dia bertahan sejauh ini saja adalah anugerah terindah untuk saudara-saudara nya." Jawab Dokter Jaehyun yang fokus membedah dada Jaemin.

"Sialan. Jaehyun, peluru nya menembus ginjal." Seru Dokter Yuqi.

"Tambahkan dosis morfin. Pemberian morfin hanya untuk penahan rasa nyeri ketika kita membedah tubuh anak ini." Jawab Dokter Jaehyun cepat.

Ruang UGD yang besar itu di penuhi oleh 3 dokter utama dan belasan perawat yang hilir mudik membantu para dokter.

"Pasang mesin ventilator. Napas Jaemin mulai hilang." Suruh Dokter Jaehyun kepada salah satu perawat yang menjabat sebagai asisten nya. Asisten dokter Jaehyun langsung memasang ventilator ke mulut Jaemin.

"2 peluru sudah keluar," ujar dokter Yuta setelah mengeluarkan peluru di perut Jaemin.

"Peluru di bagian dada terlalu dekat dengan jantung nya," keluh Dokter Jaehyun yang menatap luka sayat tepat di jantung Jaemin. "Demi Tuhan. Ini adalah operasi paling menakutkan yang pernah aku lakukan." Gumam Dokter Jaehyun dengan tangan terkepal kuat.

Melihat wajah Jaemin yang terlihat lelah dalam kondisi tak sadar membuat Dokter Jaehyun meneteskan air mata. Ia tidak ingin menyerah untuk membuat Jaemin kembali.

"Jaehyun. Ini terlalu sulit." Lirih Yuta yang ikut menatap wajah Jaemin. "Dia tidak bisa hidup dengan kondisi tubuh separah ini."

Tentu saja Dokter Yuta melihat seberapa parah luka-luka yang ada di tubuh Jaemin. Mulai dari lebam, luka sayat dan luka bakar adalah bukti seberapa rusak nya Na Jaemin.

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon