Not Your Fault (4)

94 32 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah pesan yang dikirimkan tadi pagi dari seseorang yang nggak pernah ada buat gue selama ini, nyatanya dia nggak pernah melakukan tugasnya dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah pesan yang dikirimkan tadi pagi dari seseorang yang nggak pernah ada buat gue selama ini, nyatanya dia nggak pernah melakukan tugasnya dengan baik. Bukan hanya sebagai seorang ayah, sebagai seorang suami pun dia tidak becus.

Di dunia ini yang dia pikirkan hanya kesenangan. Beruntung Tuhan tidak mengambil seluruh harta yang dititipkannya itu. Tetapi gue memiliki keyakinan, nggak akan lama lagi, wanita yang katanya mencintai dia itu bakalan mengeruk hartanya sampai habis dan gue hanya perlu menyaksikan kejatuhannya tanpa harus melakukan apapun.

Sejak awal gue nggak pernah minat dengan harta yang dia punya. Meskipun bergelimang harta, gue nggak pernah berfoya-foya menggunakan harta punya dia karena sejak dulu Mama selalu mengajarkan untuk hidup berkecukupan, nggak lebih dan nggak kurang.

Oleh sebab itu, gue bisa bertahan sampai saat ini meskipun gue harus tinggal di rumah kontrakan yang cukup sempit, nggak ngebuat gue jadi orang gila dadakan. Mendapatkan rumah sewa yang terbilang cukup murah pun ngebuat gue harus jadi manusia yang pandai bersyukur. Uang yang gue dapatkan dari hasil ngejual diri dua bulan yang lalu pun sebenarnya lebih dari cukup sampai anak ini lahir.

Lalu apakah gue hanya bisa berdiam diri saja sedangkan semakin hari harga kebutuhan sehari-hari semakin meroket? Gue nggak bisa sesantai itu. Apalagi gue nggak pernah tahu apa yang bakal gue alami ke depan. Selagi gue bisa menghasilkan uang dengan cara yang layak buat menghidupi anak gue nanti, pasti bakal gue lakuin. Gue memang bukan manusia suci dan gue pernah melakukan kesalahan, tapi satu hal yang terus tertanam di otak bahwa gue nggak mau membesarkan dia dari uang yang nggak halal.

Sebisa mungkin gue akan berjuang demi dia.

"Nggak pulang?"

Gue terlonjak kaget dengan suara yang mengagetkan gue. "Pak Juan?"

"Kenapa sih, kamu kagetan banget kayaknya jadi orang? Saya disini dari tadi sebenarnya, ngeliatin kamu yang lagi bengong. Kebanyakan melamun juga nggak baik, Run. Kamu punya masalah apa?"

Baru pertama kali bertemu tapi pria bernama Juan memang memiliki karakter yang cukup kuat dan baik. Gue suka cara dia bersosialisasi. Dia nggak pernah merasa super karena dirinya merupakan orang terpercaya dari pemilik perusahaan ini.

JUST IMAGINES JUNG JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang