Childhood friends (3)

269 113 156
                                    

Belum ada sehari gue tinggal di salah satu kost dibilangan Jakarta Barat ngebuat gue merasa kesepian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Belum ada sehari gue tinggal di salah satu kost dibilangan Jakarta Barat ngebuat gue merasa kesepian. Wajar, ini merupakan hal yang baru menurut gue begitupun juga Mama. Mama seringkali menghubungi gue dan berkata "Kalau memang nggak kuat tinggal sendirian, rumah Mama dan Papa selalu terbuka buat kamu, sayang."

Like how?

Bagaimana bisa mereka sebaik itu sama gue, berbanding terbalik sama anaknya yang super duper menyebalkan. Nggak ngerti mau kayak gimana lagi caranya bikin Javas berubah. Mas Theo bilang, nggak mudah buat merubah orang lain kalau bukan dari diri sendiri yang memang mau berubah. Semua yang gue lakuin buat Javas bakalan sia-sia. Lalu, buat apalagi gue menunggu ketidakpastian?

Beneran ya, kalau kali ini, gue harus menyerah?

Melupakan Javas sesaat, gue kembali menyibukkan diri dengan rangkaian rutinitas skincare-an sebelum tidur. Meskipun nggak secantik cewek-cewek yang disukai oleh Javas, gue juga punya kesempatan untuk bisa tampil cantik kan?

Suara dering ponsel yang terletak di nakas ngebuat atensi gue teralih. Dengan nggak sabaran gue berjalan ke arah sudut guna mencari tahu siapa yang mencoba menghubungi gue malam ini. "Mama?"

Sebetulnya agak heran dalam sehari Beliau bisa menghubungi gue sebanyak sepuluh kali, berasa gue lagi dihubungi sama Mas pacar.

"Vey...."

"Iya Mah?"

"Besok bisa ke rumah? Papa ngajak kita dinner di luar."

"Sama Javas?" tanya gue dengan nada tercekat. Sebenernya gue nggak berharap kalau cowok itu bisa ikut makan malam bersama.

"Kamu tenang aja. Dia nggak akan berani macem-macemin kamu selama ada Mama sama Papa."

"Dalam rangka apa, Ma?"

"Nggak dalam rangka apa-apa, sayang. Mama cuma kangen aja sama kamu. Makanya Mama ngebujuk Papa supaya dinner besok, terus kebetulan ada yang mau Papa bahas juga sama kalian. Besok Papa yang jemput mau?"

"Nggak usah Mah. Kasihan sama Papa nanti malah bolak-balik, kasih tahu aku aja dimana tempatnya biar aku langsung datang ke sana lepas kerja."

"Tempat biasa ya. Resto kesukaan kamu sama Javas."

Mama selalu ingat karena makanan favorit gue sama Javas itu sama. Kami sama-sama menyukai menu favorit yang ada di salah satu resto terkenal di daerah Pejaten tapi sekarang Javas nggak pernah mau kalau gue ajakin ke tempat itu. Gue sanksi banget kalau Javas bakalan datang. Nggak mungkin banget dia bakalan mau, apalagi kalau dia tahu bakalan ada gue di sana.

Hidup dia udah nyaman setelah nggak ada gue di sekitaran dia. Gue bisa melihatnya dengan jelas dari raut wajahnya saat gue berpapasan di tangga sama dia kemarin.

JUST IMAGINES JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now