You're My Angel (4)

215 110 159
                                    

Menjadi kekasih seorang dokter nggak pernah ada dalam bayangan gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menjadi kekasih seorang dokter nggak pernah ada dalam bayangan gue. Mendapatkan kekasih yang biasa-biasa aja dan mau menyayangi gue dan keluarga apa adanya itu sudah lebih dari cukup. Gue nggak meminta apapun apalagi memiliki kriteria khusus untuk seorang laki-laki yang nantinya bakal menjadi pendamping hidup gue. Cukup satu, dia harus bertanggungjawab karena pria bertanggungjawab akan selalu menepati janji yang telah dia buat.

Belum banyak hal yang gue ketahui tentang dirinya selama kami menjalin kasih sejak sebulan ini. Nggak ada yang spesial menurut gue. Bukan berarti Mas Aga nggak spesial. Hanya saja, Mas Aga yang terlalu sibuk membuat kami susah untuk bertemu. Gue yang selalu ada waktu sedangkan dia nggak selalu ada waktu buat bertemu.

Hey, jangan salah mengira dan berpikiran negatif dulu.

Gue memakluminya karena pasien-pasiennya itu lebih membutuhkan dia dibanding gue. Hal itu yang membuat kami jarang berkomunikasi secara langsung. Komunikasi kami terus berjalan meskipun hanya bertukar pesan atau dia yang menghubungi gue di kala waktu senggang. Contohnya seperti yang sedang dia lakukan saat ini. Malam ini, dia memberitahu gue sedang bertugas malam.

Mas Aga akan menyempatkan waktu untuk menghubungi gue walaupun hanya beberapa menit. Mendengar suara gue merupakan sumber energi buat dia, itu katanya. Memang terkesan berlebihan paman dari Joyie.

"Hi, Git," sapanya di seberang sana. Dia terlihat lelah tapi dia nggak pernah menunjukkannya ke gue. Pria berparas tampan ini nggak pernah bosan untuk selalu tersenyum.

"Mas lagi istirahat ya?"

"Iya, sayang."

"How's your day?" Kalau bukan dia yang mengawali pasti gue yang melakukan itu. Kita akan bergantian menanyakan hal ini hanya sekedar untuk mencari tahu apa aja yang kita lalui setiap harinya.

"Hari ini lumayan padat karena banyak tindakan. Kalau kamu sendiri, gimana?" Mas Aga merebahkan tubuhnya di atas kasur bertingkat yang gue ketahui menjadi tempat dia untuk berisitirahat.

"Kenapa nggak istirahat dulu? Mas kan bisa hubungi saya nanti-nanti lagi."

"Justru itu tujuan saya video call kamu. Biar tenaga saya lebih cepat terkumpul." Terselip ada nada rayuan di sana.

Gue terkekeh pelan melihat kelakuannya. "Bisa aja nih Pak dokter."

"Kamu belum jawab pertanyaan saya, Git."

Gue menautkan alis sembari merapikan lembaran lamaran yang sempat gue acak tadi. "Pertanyaan yang mana, Mas?"

"How's your day? Ada kabar baik apa?"

Mendapat pertanyaan itu mendadak raut gue terlihat lesu. "Ada dua kabar. Mas mau tahu yang mana dulu?"

"Dua-duanya kabar baik?"

Kepala gue mengangguk secara spontan setelah itu menggeleng pelan. "Nggak bisa dibilang kabar buruk juga, tapi.... nanti, biar Mas sendiri aja yang menilai."

JUST IMAGINES JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now