You're My Angel (18)

74 31 2
                                    

D-1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

D-1

"Jangan melamun." Mas Dimas kembali memergoki gue yang sedang melamun. Jujur gue masih kepikiran sama isi pesan dari Mas Aga beberapa jam yang lalu.

Astaga, harus gimana gue bersikap ke Mas Aga nanti setelah gue memiliki status dengan Mas Dimas?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Astaga, harus gimana gue bersikap ke Mas Aga nanti setelah gue memiliki status dengan Mas Dimas?

"Ada yang lagi kamu pikirin?" tanya Mas Dimas.

"Oh, cuma kepikiran soal Lusa."

Sudah berapa banyak kalimat penuh dusta yang gue lontarkan buat dia dan gue merasa menjadi gadis yang jahat. Kenapa gue nggak bisa jujur? "Saya takut nggak maksimal pas wisuda nanti," timpal gue kemudian. 

Mas Dimas menatap gue dengan tatapan yang sulit diartikan. Raut wajahnya berubah drastis. Dia tersenyum tipis sembari menyeruput kopi yang gue buat. Setelah meletakkan gelas tersebut di atas meja. Mas Dimas kembali bersuara. "Soal wisuda atau soal dia yang bakalan pindah tugas?"

"Mas..."

"Ok, saya mencoba percaya sama kamu." Mas Dimas menghela napas pelan. Mungkin dia mulai lelah dengan sikap gue atau dia mulai cemburu karena nggak menutup kemungkinan intensitas pertemuan gue sama Mas Aga semakin meningkat setelah dia pindah tugas di daerah sini. Apalagi dia tahu kalau setelah wisuda nanti gue berencana membantu Pak Kades di bidang kesehatan. Ratih yang meminta gue untuk bantu-bantu di puskesmas karena mereka kekurangan admin. Basic gue memang bukan ilmu kesehatan tapi gue bisa membantu mereka dalam mengurus soal administrasi.

"Gimana sama kerjaan Mas di Malang?" tanya gue merubah topik. Nggak munafik, gue juga penasaran dengan itu. Apakah setelah Mas Dimas tahu soal ini, dirinya bakal berubah pikiran?

"Setelah mengantar kamu wisuda, saya langsung bekerja di Malang. Kebetulan sebelum saya ke Jakarta kemarin, saya sempat mampir ke kampus yang bakal jadi tempat saya mengajar nanti."

"Mas tetap milih buat pulang-pergi? Jarak rumah dan kampus tempat Mas mengajar itu cukup jauh saya rasa."

"Nggak apa-apa, Git. Saya sendiri yang memilih kampus itu, jadi, sudah resiko saya dan kamu nggak perlu khawatir."

JUST IMAGINES JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now