You're My Angel (5)

196 107 155
                                    

Rasanya gue nggak tahu lagi harus bersikap kayak gimana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasanya gue nggak tahu lagi harus bersikap kayak gimana. Mungkin di seberang sana Mas Aga lagi bertanya-tanya akan sikap gue yang terkesan sibuk akhir-akhir ini.

"Joyie kangen sama kamu."

Gue cuma mengangguk paham padahal dia nggak bisa melihat respon anggukan dari gue. Kembali lagi gue teringat ucapan Papa dari Mas Aga saat kami bertemu di kampus kemarin.

"Git?"

"Ya, Mas?"

"Kamu nggak bisa ketemu sama Joyie sebentar aja? Kayaknya dia kangen banget sama kamu," jelas Mas Aga.

"Maaf Mas, bukannya nggak mau tapi saya lagi sibuk banget persiapan sidang. Saya juga nggak mau nularin Joyie karena lagi flu berat begini," jawab gue.

Sibuk apa? Sibuk menangis dari semalam? Sampai gue harus berbohong ke Mas Aga kalau gue lagi flu padahal bukan karena hal itu penyebab suara gue serak.

"Yasudah, nanti saya coba kasih pengertian ke dia."

"Makasih ya Mas."

"No need. Kalau ada sesuatu yang mengganjal pikiran kamu, cerita ke saya ya? Jangan terlalu diforsir dan jangan terlalu kamu pikirin. Saya yakin kamu lulus dengan predikat cumlaude dan jadi salah satu lulusan terbaik di kampus."

Kalau saya cerita ke kamu perihal Papa kamu, apa kamu yakin nggak akan ikut sakit hati Mas? Ucapan Papa kamu kemarin sukses buat saya sakit hati sekaligus sadar kalau saya itu memang nggak pantas ada di sisi kamu.

Haruskah gue menghilang dari hidup Mas Aga setelah orang tuanya sendiri yang meminta gue untuk melakukan itu?

"Saya tidak perlu banyak berbasa-basi. Kamu lulus dengan predikat bagus dan banyak perusahaan yang mencari kamu nantinya atau kamu tidak pernah lulus dari kampus manapun. Semua pilihan ada di tangan kamu. Saya bisa memberikan apapun yang kamu mau asal tinggalkan anak saya. Saya yakin bersama dengan anak saya bukan menjadi pilihan tepat buat kamu. Kamu tahu kan dia sudah memiliki calon istri? Lebih baik kamu tinggalkan Sagara mulai detik ini."

Lagi-lagi gue melamun memikirkan ucapan beliau yang meminta gue untuk memilih meninggalkan Mas Aga. Ngobrolin perihal perjodohan, gue jadi teringat ucapan Ibu beberapa hari yang lalu perihal Pak Kades yang meminta Bapak untuk menjodohkan gue dengan anak beliau yang bernama Dimas.

Nama itu terdengar begitu familiar karena begitu banyak penduduk desa terus membicarakan anak bungsu Pak Kades yang mendapat beasiswa kuliah S2 di salah satu kampus luar negeri.

"Dimas?"

"Git? Kamu bicara apa? Dimas siapa?"

Astaga, bisa-bisanya gue lupa sama Mas Aga. "Saya—nggak apa Mas. Kayaknya cuma capek aja sama sedikit pusing, mungkin efek dari flu."

"Saya kirimin kamu obat ya? Jangan lupa diminum dan istirahat yang cukup. Banyakin minum air putih."

Beginilah jadinya kalau memiliki kekasih seorang dokter.

JUST IMAGINES JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now