38

15.7K 576 4
                                    

Sekumpulan pria sedang berkumpul terduduk disalah satu meja bar yang terletak diujung.

Pria yang kini sedang menggila karena seorang gadis, telah menghabiskan beberapa botol alkohol.

"Ken udah, lo bisa hilang kesadaran nanti" Ucap Mark memperingati

Namun semua perkataan dari teman temannya diabaikan, dia hanya fokus untuk minum semua minuman itu.

"Udah lo chat belum dia?" Tanya Kevin kepada Vino

"Udah, palingan lagi on the way" Jawabnya.

"Hai ganteng" Ucap salah satu wanita yang tiba tiba mendekati Alkeno.

Wanita itu membawa beberapa temannya, mereka pun menggoda setiap anggota Vegraz.

"Aileen" Lirih Alkeno saat membayangkan wajah Aileen.

"Mau main sayang" Ucap wanita itu sambil mengusap sudut bibir Alkeno.

"Ken sadar ken" Teriak Vino.

Alkeno cepat cepat memejamkan matanya, ia melihat kembali wanita yang kini sedang menggodanya.

"Minggir" Usirnya

Wanita itu tetap berada disana, ia malah terus menggodanya. Ia membuka kancing atas kemeja Alkeno.

"PERGI!" Sentak Alkeno yang langsung membuat wanita itu pergi.

Sementara ketiga temannya itu, mereka malah bermain dengan para wanita yang datang.

Mereka mengikuti permainannya, sambil menyesap winenya.

Sementara itu Alkeno sudah merasa kepalanya kini sudah terasa sangat berat, ia juga sudah kehilangan kesadarannya.

"Alkeno" Ucap seorang gadis yang baru sampai di tempat itu.

Gadis itu langsung menangkap Alkeno, saat pria itu hendak terjatuh.

"Lo bukan Aileen, ngga, gue salah liat" Ucap Alkeno sambil melepaskan tangan Aileen dari tangannya.

"Alkeno, kita pulang" ajak Aileen sambil berusaha menarik Alkeno.

"Lo bukan Aileen, minggir" usir Alkeno

Karena tubuh Alkeno yang sudah lemas akibat pengaruh minuman itu. Dengan mudah Aileen mampu membawanya keluar dari tempat itu.

#####

"Hallo?" Ucap seseorang dengan seorang pria di sambungan teleponnya.

Pokonya gue mau rencananya berhasil

"Serahin aja semuanya ke gue"

Kalau bisa buat dia mati

"Gue bakal lakuin sesuai perintah lo"

Bagus, gue tunggu kabar baiknya

Tanpa menjawab, ia pun langsung menutup sambungan teleponnya.

Kini ia menatap seorang pria yang sedang terbaring lemah dengan sebuah infusan.

"Lo siapa?" Tanya Albert sambil menunjuk perempuan yang sedang menatapnya.

Bisa Albert lihat dari matanya, kalau perempuan itu sedang tersenyum menyeringai.

"Lo ga perlu tau siapa gue" Ucapnya sambil mendekati Albert.

"Mau apa lo?Lo mau mati kesini?Nyokap gue lagi ada di toilet"

"Gue tau nyokap lo lagi di toilet, karena itu" Dia menjeda ucapannya.

"Karena apa?"

Perempuan itu duduk dikursi disebelah ranjang Albert.

Perempuan itu mengotak atik ponselnya, lalu menunjukkan sebuah foto kepada Albert.

"Ini saudara lo sedang bermain cinta sama gadis yang lo suka" Ucap perempuan itu.

Sebuah foto yang menunjukkan sebuah potongan tubuh seorang wanita dan juga seorang pria yang sedang bercumbu disebuah kamar hotel.

"Itu bukan mereka" Bantah Albert.

"Bukan mereka, mau gue tunjukkin mukanya. Albert Albert, lo bodoh"

"Lo itu sakit, mana mau perempuan kaya Aileen cinta sama cowo yang bisanya cuman nyusahin doang"

"Lagian lo juga kan, yang udah ninggalin Aileen, dan sekarang?Lo mau rebut dia dari saudara lo sendiri?"

Albert yang mendengar setiap ucapan dari perempuan itu, merasakan dadanya sudah terasa sangat sakit.

Napasnya juga menjadi sangat cepat, keringat yang bercucuran membasahi seluruh tubuhnya.

"Lo tega liat saudara lo berkorban, karena cintanya yang udah lo rebut. Lo tau?Mereka putus, karena apa?Karena Alkeno ga tega sama lo"

"Tapi lo?Lo malah enak enakan, nikmatin semua perhatian dari seorang gadis, yang bahkan ga cinta sama lo"

"Lo mau denger lagi ga?"Lanjut nya.

"Kalau lo itu sebaiknya mat—"Ucap perempuan itu namun terpotong saat seorang wanita paruh baya keluar dari dalam toilet.

"Siapa kamu?!"

Perempuan itu langsung berlari keluar lewat jendela.

Sebelum perempuan itu pergi, perempuan itu menarik selang oksigen Albert.

"AL" Teriak Indri saat melihat Albert sudah kejang kejang.

"SUS, BIBI" Teriak Indri memanggil perawat dan juga asisten rumah tangganya.

#####

Aileen menggandeng keluar Alkeno dari dalam bar, ia membawa Alkeno menuju mobilnya.

"Ken lo ngapain si minum minum kaya gitu" Omelnya.

"Aku mau lupain kamu" Jawab Alkeno

"Kalau kayak gini siapa yang susah?Kamu juga Alkeno"

Aileen membukakan pintu depan mobilnya, namun pintu itu segera ditutup oleh Alkeno.

"Kita harus pulang" Ucapnya sambil menarik tangan Alkeno agar menyingkir dari pegangan pintu yang ditahannya.

Alkeno malah menarik Aileen, ia membuka pintu belakang mobil itu.

Ia mendorong Aileen hingga terjatuh kedalam mobil.

"Alkeno kamu mau ngapain?" Tanya Aileen saat melihat Alkeno yang memasuki mobil itu.

Alkeno menutup pintu mobil itu dan menguncinya, Alkeno menindih tubuh Aileen.

"Aku kangen sama kamu ai" Ucapnya sambil merapikan rambut Aileen yang menutupi wajahnya.

"Ken?"

Aileen memejamkan matanya saat wajah Alkeno mendakatinya.

Cup







Seberusaha apapun aku untuk melupakanmu, jika garis takdirku bersamamu, cara apapun tidak akan bisa menghilangkan ingatanku tentangmu.

-Alkeno Stevanzo William

°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now