20

29.4K 1.2K 5
                                    


"HARUSNYA LO MATI!"

Jantung Aileen berdetak begitu kencang saat orang itu maju satu langkah berserta pisau yang di gesekan ke meja.

"Jujur gue gatau tentang hal itu. Dan gue gatau kalau itu semua ada hubungannya sama lo. Dan untuk keluarga, apa hubungan lo sama keluarga Arga?"

Vanya tertawa sambil bertepuk tangan, namun matanya selalu menatap tajam Aileen.

Aileen menelan ludahnya saat merasakan perasaan yang tidak enak pada dirinya.

Melihat mata dari perempuan ini sungguh sangat menyeramkan membuatnya bergidik ngeri.

Perempuan itu seperti seorang yang sudah pandai dalam menjebak orang. Terlihat dari matanya yang begitu tajam dan senyumnya yang menakutkan.

"AILEEN LO GA USAH BODOH!" Sentaknya tiba tiba membuat Aileen terkejut.

"Lo pikir gue takut, setelah lo mainin pisau kayak gitu?" Tanyanya

Aileen memang seseorang yang tidak kenal takut. Ia akan memberanikan diri untuk melawan bahaya.

"Lo mau tau, udah berapa banyak orang yang gue bunuh pake pisau ini?"

"Udah banyak Aileen dan salah satunya itu adalah lo, lo akan mati ditangan gue" Ucapnya sambil tertawa.

'Emang gue takut, cuman pisau gituan ga akan buat gue mati' batinnya.

"Lo tau ga, orang yang gue bunuh, gue cincang sampai ga berbentuk, terus gue jadiin makanan ikan peliharaan gue."

'Alah cuman dicincang sama dijadiin makanan ikan ma ngeri juga' batinnya yang terus saja mengoceh

Aileen sedikit merasa khawatir, bukan takut untuk mati tapi ia sedikit khawatir dengan orang yang berada dihadapannya.

Cinta? Keluarga? Yang dia maksud membuat Aileen sedikit pusing dengan hal itu.

Hal yang tidak ia ketahui, bagaimana bisa perempuan itu menyebutkan seorang penjahat.

Perempuan itu melangkahkan kakinya mendekati Aileen yang terus melangkah mundur kebelakang.

Hingga ia membentur sebuah lemari, perempuan itu terus melangkah mendekat kearahnya.

Pisau nya selalu digenggamnya. Aileen menelan ludahnya susah payah, jantungnya berdetak lebih cepat, napas nya juga menjadi sedikit sulit.

Apa perempuan ini akan benar benar membunuhnya?

"Tu-tunggu tunggu, bentar bentar jangan dulu bunuh gue"

Perempuan itu menghentikan langkahnya, ia kembali memainkan pisaunya. Sambil beberapa kali menatap Aileen.

"Apa lo mau kabur?lo ga bisa kabur Aileen, lo harus mati hari ini juga!" Ucap Vanya penuh penekanan

"Lo nunjukin sikap asli lo, bikin gue tau yang jahat disini itu bukan gue, tapi lo" Ucap Aileen yang membuat Vanya semakin mempererat pegangannya pada pisau itu.

"LO EMANG HARUS MATI AILEEN!" Ucapnya lalu melangkahkan kakinya mendekat ke arah Aileen.

Vanya mulai mencoba menusukkan pisau itu ke arah Aileen, namun karena Aileen pintar ia menggunakan triknya untuk menghindari pisau itu.

Vanya merasa sangat kesal saat pisaunya tidak mengenai sedikit pun pada Aileen.

Aileen terus menghindari serangan Vanya sambil berteriak meminta pertolongan. Ia menggulingkan sebuah lemari, yang hampir menimpa Vanya, namun perempuan itu bisa menghindarinya.

Walaupun sedikit panik, Aileen tetap berusaha tenang, ia terus menghindari pisau yang beberapa kali hampir menusuknya.

"LO GA AKAN BISA LARI AILEEN" Ucapnya

"DAN LO GA AKAN PERNAH BISA BUNUH GUE SIALAN!"

"BERANI LO NGOMONG KAYA GITU SAMA GUE HAH!" Ucap Vanya murka.

Vanya semakin mempercepat pengejarannya, walaupun didalam gudang itu sempit. Aileen masih bisa menghindarinya dengan melempar lemparkan barang yang berada dihadapannya.

Brakkk

Aileen tersandung saat melewati sebuah meja, kakinya terkilir dan sulit untuk bangun.

"Gue juga bilang apa, lo ga akan bisa kabur" Ucapnya sambil berjalan melangkahkan kakinya mendekati Aileen yang sedang berusaha mencoba untuk berdiri.

'Masa gue harus mati lagi, bunda mama tolongin gue, gue gamau jadi makanan ikan' batinnya

"Ini akhir untuk lo" Ucapnya sambil mengangkat pisaunya

Aileen menutup matanya saat pisau itu hendak menusuk perutnya.

"Bye bye Aileen"

Jlepp

"Shhh" Ringisnya

Bukan Aileen yang terkena tusukan pisau itu, namun Vanya. Seseorang terlebih dahulu menusuknya dari belakang.

Aileen membuka matanya saat merasakan bahwa dirinya baik baik saja. Ia melihat Vanya yang sudah tergeletak dilantai.

"L-laura?" Ucap Vanya

"Iya gue kenapa?" Laura yang menusukan pisau itu kepada Vanya.

Tapi kenapa?

Aileen sedikit terkejut dan dibuat bingung, bukannya Laura tidak menyukainya. Tetapi kenapa dia malah menolongnya.

"Ke-kenapa lo la-lakuin i-ni sa-sama gu-gue?" Ucap Vanya yang mulai terbata bata.

"KARNA LO YANG UDAH BUAT COWO GUE BARA KECELAKAAN!" Ucap Laura

Laura dan Bara sudah menjalin hubungan sekitar dua tahun. Mereka menjadi pasangan yang sangat disukai oleh para siswa-siswi.

Laura baru mengetahuinya saat seseorang memberikannya sebuah rekaman CCTV.

Memperlihatkan seorang perempuan yang sedang mengotak atik sebuah motor sport diparkiran.

Perempuan itu memotong rem motornya. Lalu membuat motor itu tidak bisa dikendalikan dan membuat kecelakaan terjadi.

"Lo yang udah buat Bara gue koma dan harus ke Singapura. Yang harus mati itu lo Vanya!" Sentak Laura.

"Jadi Lo yang udah bikin kakak gue kecelakaan, apa yang lo mau Vanya?!" Aileen yang sudah tidak tahan dengan semua yang terjadi.

"Gue mau kalian semua mati, yang udah bikin gue sengsara kalian berhak mati!" Ucapnya, lalu kedua mata Vanya mulai tertutup.



°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now