30

19.1K 666 5
                                    

Berada diantara masa lalu dan masa depan, membuat seorang gadis bingung. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit.

Menatap kedua pria yang berada disampingnya, kini dirinya sedang menjadi orang yang diperebutkan oleh kedua saudara kembar ini.

Walaupun mereka tidak banyak bicara, namun Aileen bisa melihat dari raut wajah dan mata mereka yang memperlihatkan tentang keadaan emosi mereka.

Sulit untuk berada diposisi nya saat ini, dimana ia harus benar-benar memilih.

Ia ingin menepati janjinya untuk bersama dengan orang yang menemaninya selama ini lewat komputer.

Namun ia juga ingin bersama orang yang selama ini selalu berada di sisinya.

"Udah malem, lo harus istirahat Albert. Gue harus pulang" Ucap Aileen sambil berusaha melepaskan tangannya yang digenggam Albert.

"Kamu ga nginep aja disini" Ucap Albert menahan Aileen agar tidak pergi.

"Sorry, gue ga bisa, besok gue balik lagi kesini setelah pulang sekolah" Ucapnya yang diangguki oleh Albert.

Sebenarnya Albert ingin menahan Aileen untuk tetap berada disini, namun ia tidak mau jika gadis itu nantinya malah tidak suka dengan sikap nya yang selalu menahan nahan.

"Iya udah lo istirahat, gue pamit" Ucapnya sambil berdiri.

"Gue juga harus balik, nganterin Aileen. Ga usah banyak hal yang lo pikirin" Ucap Alkeno sambil memakai jaketnya yang sempat ia lepas tadi.

Aileen dan Alkeno beranjak dari sana meninggalkan Albert. Sebelum mereka pergi, Alkeno sudah menyuruh perawat untuk masuk dan menjaga Albert.

"Kita pamit sama Bunda dulu" Ucap Alkeno.

Aileen hanya menganggukkan kepalanya. Ia mengikuti setiap langkah yang diambil pria disampingnya itu.

"Bund, Alkeno sama Aileen pulang dulu" Ucap Alkeno kepada Indri.

"Kamu juga pulang sayang?" Ucap Indri kepada anaknya.

"Iya bund, Alkeno mau hidup mandiri, jadi Alkeno pulang ya" Jawab Alkeno sambil memeluk bundanya itu.

"Tante Aileen juga pamit dulu ya, ada tugas yang harus Aileen selesaikan" Ucap Aileen, Lalu Indri melepaskan pelukannya dari Alkeno dan menatap Aileen.

"Kamu besok datang lagi kan, sepertinya Albert mulai aga membaik kalau ada kamu" Ucap Indri sambil memeluk Aileen.

"Iya tante, nanti Aileen kesini" Ucap Aileen dengan senyum nya.

"Papa mana ma?" Tanya Alkeno saat tidak melihat keberadaan Ayahnya.

"Papa ada meeting mendadak barusan" Jawab Indri

"Kalau gitu Alkeno pamit ya, sekalian mau anterin Aileen pulang" Ucap Alkeno sambil berpamitan kepada ibunya.

Aileen juga ikut berpamitan kepada Indri. Setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar dari mansion itu.

"Ken?" Panggil Aileen kepada Alkeno yang kini tengah menyalakan mesin motornya.

"Bicaranya nanti aja kalau udah di apartemen" Jawab Alkeno sambil terus menatap kearah depan.

Kini Alkeno sama sekali tidak mau menatapnya, ia selalu memalingkan wajahnya dari Aileen.

"Kamu sampai ga mau natap aku Ken" Gumam Aileen, namun sempat didengar oleh Alkeno.

#####

Pagi yang cerah, matahari yang sudah mulai terbit memancarkan sinarnya.

Seorang gadis yang kini tengah mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah.

Tapi sebelum itu, ia menyiapkan sarapan untuknya dan juga Alkeno yang masih siap siap didalam kamar.

Aileen menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Ia juga sudah membuatkan Alkeno susu.

"Ken sarapan dulu" Ucap Aileen saat melihat Alkeno sudah keluar dari kamarnya.

Alkeno berjalan menuju sumber suara, ia duduk dikursi meja makan.

"Kamu makan dulu, aku udah siapin" Ucap Aileen sambil memberikan sebuah piring yang berisi sandwich.

Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, Alkeno pun langsung memakan nya.

Alkeno masih enggan untuk menatapnya, tatapannya selalu menatap kearah lain.

Karena semalam belum sempat Aileen untuk mengobrol dengan Alkeno ia pun memutuskan untuk membicarakan hal yang terjadi semalam.

"Ken aku mau ngomong, Kalau aku—" Ucap Aileen terpotong.

"Kalau kamu mau ninggalin aku?Karna kamu udah ketemu sama orang yang kamu tunggu kan"

Aileen menatap Alkeno tak percaya. Kenapa pria itu berkata seperti itu.

"Aku ga ngomong kaya gitu ken, aku cuma"

"Cuma apa?kamu mau balikan sama Albert? Karna aku hanya kamu anggap sebagai temen kamu kan dari kecil"

"Ken aku ga bilang gitu"

"Tapi dari ucapan dan perlakuan kamu kemarin, kamu nunjukin semuanya ai"

"Tapi aku sama sekali ga pernah mikir hal itu ken, ngga"

"Aku emang ga pernah bisa gantiin posisi Albert dari hati kamu"

"Ken dengerin aku dulu"

"Apa? Dengerin apa ai? Cukup ai. Kamu mau ninggalin aku?Gapapa ai, emang ga ada yang bisa gantiin posisi cinta pertama dari hati kamu. Lagian kamu udah janji kan bakal balik sama diam. Silahkan "

Aileen menggelengkan kepalanya, ia sama sekali tidak memikirkan hal itu. Ia juga tidak mau jika harus berpisah dengan Alkeno.

Beberapa kali Aileen meminta untuk Alkeno agar mendengarkan ia berbicara, namun Alkeno selalu memotong ucapannya. Bukan hal itu yang ingin ia bicarakan.

"Kamu bisa ga si dengerin aku" Ucap Aileen.

"Ga perlu, kita berangkat sekarang sebelum terlambat, kan nanti kamu harus jagain Albert"

"Ken? Alkeno dengerin aku dulu"Ucap Aileen namun dihiraukan oleh Alkeno.

"Maafin aku" Gumamnya

Aileen pun mengikuti Alkeno, setelah membereskan bekas makan mereka.









°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now