35

16.2K 590 2
                                    

Seorang pria datang dengan tubuh yang acak-acakan, ia berjalan memasuki sebuah bangunan yang sangat mewah.

Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam sana. Kakinya terhenti ketika seseorang memanggilnya.

"Alno, kamu kenapa sayang?" Tanya Indri saat melihat putranya yang datang.

"Alno gapapa bund" Jawabnya

"Bohong, itu kenapa ada darah di baju kamu?" Tanya Indri saat melihat ada bercak darah di pakaian Alkeno.

"Alno jatuh dari motor bund, tapi bunda tenang aja, Alno baik baik aja" Ucap nya.

"Kamu buat bunda khawatir aja kerjaan nya" Ucap Indri sambil mengusap ngusap rambut Alkeno.

"Bund, Alno mau tinggal disini lagi boleh?" Ucap Alkeno

"Ini rumah kamu sayang, Bunda seneng kalau kamu mau balik kesini" Ucap Indri sambil memeluk tubuh Alkeno.

"Kalau gitu, Alno mau mandi terus istirahat" Ucap Alkeno sambil melepaskan pelukan itu.

"Iya udah kamu istirahat ya sayang" Ucap Indri sambil mengecup singkat kening putranya itu.

Sudah lama sekali Alkeno tidak pulang ke rumah, karena putranya itu selalu ingin hidup mandiri.

Alkeno tidak mau jika terus bergantung dengan orangtua, ia ingin bisa bangkit dengan tubuhnya.

Namun hari ini, ia kembali dalam keadaan yang lemah, setelah berpisah dengan gadisnya.

#####

Seorang wanita yang kini sedang berada di sebuah ruangan yang cukup luas, dengan berbagai furniture dan dekorasi.

Wanita itu sedang memasak sebuah makanan, ia memotong motong bahan makanan itu lalu menggorengnya.

Ia juga mengambil beberapa bahan tambahan dari dalam kulkas.

Wanita itu menumis sebuah bumbu di atas penggorengan, namun ia dibuat terkejut.

Ketika tangan seseorang melingkar diperutnya. Seseorang pria memeluknya dari belakang.

"Bunda masak apa?" Ucapnya sambil mata yang masih tertutup

Wanita itu tidak menjawab, ia hanya mendengarkan setiap ucapan yang dilontarkan pria itu.

"Bunda, Alno mau sup kambing"

"Alno kangen banget sama—" Alkeno menghentikan ucapannya,  saat wanita itu tiba tiba berbicara.

"Aku juga kangen sama kamu ken" Ucapnya yang membuat Alkeno sontak melepaskan pelukannya.

Ia mengucek matanya yang masih sedikit sulit untuk terbuka.

Ia mengedipkan matanya memastikan wanita yang dilihatnya adalah orang yang selalu ada dipikirannya.

"Aileen?"

"Lo ngapain peluk gue?" Tanya Aileen sambil menatap Alkeno.

"Lo ngapain disini?"

"Gue disuruh nginep sama bunda" jawabnya

"Lo ngapain didapur, mana pake baju bunda lagi" Ucap Alkeno yang melihat Aileen menggunakan pakaian bundanya.

Aileen memang tadi dipaksa untuk menginap oleh Indri, beberapa kali ia menolak namun Indri selalu memaksa nya.

Dan karena ia tidak membawa pakaian ganti, Indri meminjam pakaiannya. Ia juga mengikat rambutnya seperti rambut Indri.

Hal itu yang membuat Alkeno menganggap bahwa Aileen adalah ibunya.

"Lo ngapain masak?biar bibi aja" Ucap Alkeno

"Ini buat Albert"

Deg

Perasaan itu masih sama, mendengar itu membuat Alkeno merasa hatinya tergores oleh suatu barang yang tajam.

"Perhatian ya lo sama saudara gue"

Aileen tersenyum ketika melihat raut wajah Alkeno yang menyimpan amarah.

'Ternyata perasaan kamu buat aku masih sama ken, kamu cemburu kan liat aku perhatian sama Albert' Batin Aileen sambil menatap wajah Alkeno.

"Gue juga udah bikin buat lo, sup kambing yang lo suka" Ucap Aileen.

Lalu Aileen melangkahkan kakinya pergi, setelah ia menyiapkan semangkuk sup untuk Albert.

Aileen meninggalkan Alkeno yang masih setia menatapnya.

Alkeno merasa sedikit senang saat Aileen juga masih mengingatnya.

Aileen sampai membuatkannya sup kambing yang sangat ia sukai. Perhatian dari gadis itu masih sama untuknya.

#####

Matahari menembus lewat jendela kamar. Cahaya nya menyilaukan mata seorang gadis yang kini tengah tertidur.

Gadis itu membalikkan tubuhnya, lalu menutupi wajahnya dengan selimut.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuatnya terbangun, disaat ia ingin mencoba untuk kembali ke alam mimpi.

"Siapa si ah, pagi pagi gini" Kesalnya sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7.

Ia membuka selimutnya, lalu ia beranjak dari tidurnya.

Berjalan kearah pintu, membukakan pintunya untuk orang yang tadi mengetuk masuk.

"Bunda?" Ucapnya saat melihat wanita paruh baya berdiri dihadapannya.

"Kamu masih tidur ya sayang?" Tanya Indri

"Ngga kok ma, ini Aileen udah bangun" Jawabnya

Memang benar adanya, ia kini sudah terbangun dari tidurnya. Jika Indri tidak mengetuk pintu mungkin ia akan tidur sampai besok.

"Kenapa bunda?" Tanya Aileen

"Albert, nanyain kamu" Ucap Indri

"Tapi kamu mandi terus sarapan dulu aja" Lanjut Indri

"Kalau gitu Aileen mau mandi dulu ya, sama siap siap" Ucapnya

"Kalau gitu bunda, mau bangunin Alkeno dulu" Ucap Indri lalu pergi dari sana.

Setelah Indri pergi, Aileen menutup kembali pintu kamarnya.

Ia kembali membantingkan tubuhnya ke atas ranjang. Menatap langit-langit kamar yang bernuansa putih itu.

"Kenapa gue ga nyaman ya deket deket terus sama Albert?" Gumamnya.












°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now