15

36.1K 1.3K 3
                                    

Wajah Alkeno memerah seketika, dadanya berdetak sangat cepat, napasnya menjadi sedikit sulit.

"Apa?" Tanyanya sambil mengontrol dirinya

"Kenapa?Salting ya" Goda nya lagi

"Ngga"

"Ngga tapi wajah nya merah"

"Ngga"

"Sayanggg"

"Diem"

"Siapa yang mulai pake aku kamu, itu kan lo, gue si ngikutin aja"

"Lo salah denger"

"Sayang jangan marah, nanti aku sedih" Godanya lagi

"Sayang jangan tinggalin aku" Ucapnya saat Alkeno pergi keluar meninggalkannya.

Dengan cepat Aileen menyusul pria itu. Ia mengikuti pria itu yang menuju parkiran.

Ia dibuat heran saat pria itu mengarah kepada sebuah mobil dan bukan motor.

"Kapan lo bawa mobil?"

"Tadi gue suruh orang buat nganterin mobil dan bawa motor gue" Ucap Alkeno sambil membuka pintu mobilnya.

"Masuk, mau gue tinggalin?" Ucapnya kepada Aileen yang masih berdiri di sana menatapnya.

"Iya aku masuk sayang, jangan marah dong, nanti guantengg nya ilang" Aileen terus saja menggodanya.

Sungguh wajah Alkeno sudah  memerah karena salah tingkah mendengar rayuan dari gadisnya ini.

Gadis itu masuk kedalam mobilnya terlebih dahulu, lalu disusul oleh Alkeno.

"Tunggu" Ucapnya saat Alkeno hendak memakai sabuk pengaman.

Gadis itu mendekat kearah Alkeno, meraih sabuk pengaman nya "Aku pakein ya sayang"

Alkeno menelan ludahnya saat merasakan hembusan napas Aileen yang menerpa wajahnya.

Aileen menatap wajah Alkeno yang kini sedang menatapnya juga.

Hidung mereka sudah bersentuhan, sebab Aileen mendekatkan wajahnya untuk menggoda Alkeno.

Aileen mengangkat tubuhnya agar menjauh dari pria ini. Namun pergerakan nya terhenti ketika tangannya di genggam oleh pria ini.

Alkeno menariknya membuat tubuh Aileen jatuh dipangkuannya. Aileen menelan ludahnya susah payah ketika tangan Alkeno memegang pinggangnya.

"Ken lepas" Ucapnya

"Siapa yang tadi nyuruh lo godain gue, sekarang lo harus tanggung jawab"

"Gu-gue ga bermaksud untuk i-itu"

"Apa?"

"Gue cum—"

Cup

Aileen dibuat diam, saat bibirnya menyatu dengan bibir Alkeno.

Alkeno menekan tengkuk lehernya, agar memperdalam ciuman mereka.

Alkeno semakin jatuh kedalam hasrat nya. Ia memperdalam ciuman itu menjadi sebuah lumatan.

Aileen menutup matanya saat sudah ikut kedalam kenikmatan. Mengalungkan tangannya dileher Alkeno.

Alkeno semakin brutal, mencium dan melumat bibir gadis yang berada dipangkuannya.

Kini tangannya turun memegang pinggang Aileen, tangannya mulai meraba masuk kedalam pakaian gadisnya ini.

Aileen melepaskan tautan bibirnya saat merasakan, jika Alkeno hampir membuka kancing kemejanya.

"Ga estetik banget main di mobil, setidaknya di apartemen lo" Ucapnya asal.

"Mau lanjut?"

Aileen terdiam, ia tidak membalasnya. Tidak tahu kenapa ia seperti tidak ingin menolaknya.

Tanpa menunggu jawaban dari gadisnya ini. Alkeno menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit, dengan Aileen yang masih berada dipangkuannya.

"Turunin gue dulu sialan" Umpatnya pada pria itu.

Namun Alkeno tidak mendengarkannya, dirinya sangat fokus pada jalanan. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Pelanin mobil lo, gue takut" Omelnya lagi, namun tetap diabaikan oleh Alkeno.

Alkeno melajukan mobilnya semakin kencang, hingga melewati beberapa menit mereka pun sampai ditujuan.

Aileen mengerutkan keningnya saat melihat sebuah bangunan yang cukup tinggi.

"Ngapain lo bawa gue kesini?!" Tanyanya dengan nada sedikit ditinggikan

'Apa beneran dia ngikutin ucapan gue tadi?Aduh mama anakmu bakalan di unboxing' batinnya berteriak teriak.

Tidak tahu kenapa hatinya malah senang setelah berpikir seperti itu.

"Ayo masuk" Ajaknya.

Alkeno menggandeng tangan Aileen, mereka mulai memasuki lift untuk mencapai apartemen Alkeno.

Saat tiba di depan pintu apartemen, Alkeno menekan kode pintunya.

Ceklek

Setelah beberapa nomor ditekan, pintu apartemennya pun terbuka. Alkeno mempersilahkan Aileen masuk terlebih dahulu.

Alkeno kembali menutup pintunya, ia menarik tangan Aileen yang masih menunggunya.

Ia mendorong tubuh Aileen hingga membentur dinding. Alkeno mengurung tubuh Aileen dengan kedua tangannya.

Aileen kembali menelan ludahnya saat Alkeno menatap nya dengan mata yang masih dipenuhi dengan hasrat seorang pria.

Cup

Yang memulai ciuman itu bukan Alkeno, melainkan Aileen. Aileen akan bertanggungjawab karena ia yang memulainya.

Walaupun sedikit terkejut, Alkeno membalas ciuman itu. Ia melumatnya, melepaskan ciuman itu ketika gadisnya sudah memukul dada bidangnya tanda sudah kehabisan napas.

Tanpa menjeda terlalu lama, Alkeno kembali mencium gadisnya ini. Melepaskan tautannya dan beralih menatap leher jenjang Aileen.

Mencium dan menghisap lehernya hingga membuat sebuah tanda disana.

"Alkhh" Desahan Aileen membuat Alkeno semakin brutal menciuminya.

Alkeno kembali menciumnya, Aileen yang mulai ikut dalam permainan mulai membuka jaket dan kemeja yang dikenakan Alkeno dan membuangnya kesembarang arah.

Alkeno menggendong tubuh Aileen dengan bibir yang masih menyatu. Ia membawanya menuju kamar yang bernuansa hitam.

Aileen membantu membukakan pintunya, dengan kakinya Alkeno menutup pintu kamarnya.

Alkeno membanting tubuh Aileen keranjang miliknya. Alkeno melepaskan tautan bibirnya saat tangannya ditarik oleh gadisnya itu yang mengarahkan pada jendela yang tidak tertutup oleh gorden.

Namun Alkeno membiarkannya. Kaca Alkeno memang memperlihatkan keindahan luar, namun saat diluar orang-orang tidak akan mengetahuinya.





°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang