21

30.1K 1.1K 3
                                    

"Gue mau kalian semua mati, yang udah bikin gue sengsara kalian berhak mati!" Ucapnya, lalu kedua mata Vanya mulai tertutup.

Vanya sudah tidak bisa menahan sakit akibat tusukan pisau itu. Dia menutup matanya setelah mengatakan hal yang tidak pasti.

Membuat sebuah teka teki baru untuk Aileen. Setiap perkataan Vanya tidak dijelaskan dengan benar oleh perempuan itu.

"Kita harus pergi ai, jangan sampe kita ketauan" Ucap Laura

Aileen semakin aneh saat Laura tiba tiba berubah menjadi lembut kepadanya. Kemana sikap kasar nya dan sikap saat membully nya.

"Ngga Laura, kita ga bisa pergi gitu aja, di pisau ini ada sidik jadi tangan lo dan lo bisa aja ditangkep karena kasus pembunuhan"

"Trus gue harus gimana Aileen?" Tanya Laura sedikit panik

"Gue telepon seseorang dulu, gue tau siapa orang yang bisa bantu kita"

Aileen merogoh ponselnya, ia menyalahkan layar ponselnya, mencari sebuah nama lalu menekan tanda telepon disana.

"Hallo?"

Iya sayang kenapa?

Aileen menghubungi Alkeno, ia bukan ingin meminta bantuan dari pria itu. Namun ia menelpon nya untuk meminta bantuan Langit.

"Aku butuh bantuan Langit"

Ada apa sayang?kenapa?

"Kamu sama temen temen kamu bisa ke gudang sekolah sekarang, aku mohon ini penting"

Iya, kamu tunggu aku kesana

"Cepetan"

Aileen menutup sambungan teleponnya, ia kembali mendekat ke arah Laura yang sekarang ditemani oleh kedua temannya.

"Lo tenang aja, semuanya bakalan beres"

"Lo serius?" Tanya Laura

"Percaya sama gue" Ucapnya berusaha meyakinkan Laura.

Tidak selang lama, kelima inti Vegraz pun datang memasuki gudang.

Mereka sempat terkejut saat melihat seorang perempuan yang tergeletak dilantai dengan sebuah pisau yang menancap.

"Siapa yang lakuin ini?Kamu ai?" Tanya Alkeno, Aileen menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Gu-gue yang lakuin itu" Ucap Laura

Kelima inti Vegraz terkejut mendengar itu, mereka sedikit bingung dengan apa yang mereka lihat sekarang.

"Lang lo bisa kan beresin ini semua?Jangan sampe laura ketauan" Ucap Aileen kepada Langit.

"Gue bisa atur ini semua, lo tenang aja Laura"

"Thanks Langit" Laura sedikit merasa lega setelah mendengar ucapan Langit.

"Tapi kita harus tau apa yang terjadi" Ucap Mark

Aileen menceritakan kejadian dari awal sampai akhir peristiwa yang terjadi. Sampai membuat Vanya seperti ini.

Aileen juga menceritakan tentang kejadian saat Vanya berusaha mencoba untuk membunuhnya.

Mereka terkejut saat mendengar kalau usia Vanya tidaklah muda lagi.

"Tapi kamu gapapa kan, ada yang luka ga?" Tanya Alkeno khawatir

"Aku gapapa kok" Ucapnya

"Kalian pergi aja, biar Vegraz yang urus ini" Ucap Kevin

Laura menganggukkan kepalanya, ia sedikit kaget setelah melakukan hal itu. Tubuhnya terus saja bergetar, pikirannya selalu tersirat rasa bersalah.

"Lo juga ai, lebih baik lo ke kelas" Ucap Langit.

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now