24

26.7K 867 8
                                    

"Albert?" Ucap Aileen, yang langsung mendapatkan senyuman dari sang pemilik nama.

"Kamu kenal dia ai?" Tanya Alkeno yang kini sedang berada disampingnya

"Ketemu disekolah waktu itu" Jawabnya

"Ternyata lo masih inget gue" Ucap Albert sambil tersenyum menatap Aileen.

Alkeno yang melihat itu menatap tajam Albert. Bisa bisanya saudaranya itu tersenyum seperti itu kepada gadisnya.

"Kita pulang ai" Ajak Alkeno

"Bentar ken, kita harus nganterin nenek ini pulang dulu" Ucap Aileen

"Biar Albert aja, dia juga bawa mobil" Ucap Alkeno

"Nenek gapapa kok cu, nenek bisa pulang sendiri. Makasih udah nolongin nenek" Ucap nenek itu

Aileen yang melihat itu merasa sangat kasian pada nenek itu. Ia tidak tega jika membiarkan nenek itu pergi sendirian.

Bisa Aileen rasakan saat tadi memeluknya, nenek itu masih syok setelah melihat kejadian yang menimpanya.

"Ken kita anterin nenek ini pulang ya, aku ga tega" Pinta Aileen lagi

"Biar gue aja yang anterin" Ucap Albert

"Lo serius?" Tanya Aileen memastikan.

"Lo percaya aja sama gue, lo bisa pergi" Ucap Albert

Sebenarnya sedari tadi Alkeno sudah mengepalkan tangannya, ia sangat tidak suka melihat perbicangan antara Aileen dan juga Albert.

"Udah ai ayo, lagian dia juga ada supir. Dia bisa bantuin nenek itu" Ucap Alkeno tetap memaksa Aileen untuk pergi dari sana.

Aileen nampak berpikir, ia sungguh tidak bisa meninggalkan nenek itu. Namun Alkeno terus saja memintanya untuk pulang.

"Nek, nenek diantar sama dia ya. Nenek tenang aja dia baik kok" Dengan berat hati Aileen meninggalkan nenek itu bersama Albert.

"Iya cu, kamu memang anak yang baik. Nenek percaya" Ucap nenek itu

"Iya udah kalau gitu, Aileen pamit ya" Ucapnya lalu pergi meninggalkan nenek itu bersama Albert.

Namun sebelum Alkeno mengikuti Aileen yang sudah mulai melangkahkan kakinya menuju mobil, tangan Alkeno tiba tiba di tahan oleh Albert.

Albert mendekatkan mulutnya kesamping telinga Alkeno. Ia mengucapkan kata-kata yang membuat Alkeno kembali mengepalkan tangannya.

"Gue bakalan ambil kembali dia" Bisiknya sambil menepuk pundak Alkeno.

"Jangan harap" Ucap Alkeno pelan, yang hanya bisa terdengar oleh Albert yang berada disampingnya.

"Ken ayo" Panggil Aileen

Alkeno berusaha mengontrol dirinya, agar tidak meluapkan emosinya. Ia tidak ingin terlihat seperti orang yang kasar dan main tangan dihadapan gadisnya.

"Iya sebentar"

Alkeno menatap tajam Albert, sebelum melangkahkan kakinya menyusul Aileen.

Alkeno masuk kedalam mobil yang sudah terdapat Aileen yang tengah duduk disana.

"Kita lanjutin perjalanan kita" Ucap Alkeno sambil menyalakan mesin mobilnya.

"Ngga ken, kita pulang aja" Ucap Aileen

"Kenapa?"

"Kita obatin luka kamu" Ucap Aileen saat melihat banyak sekali luka lebam di wajah Alkeno.

"Aku gapapa sayang, aku turutin keinginan kamu dulu ya"

"Ken, kita obatin luka kamu. Lagian kaki aku masih sakit, nanti disana aku ga bisa ngapa ngapain, percuma" Ucapnya

Alkeno menatap wajah Aileen, lalu tatapannya turun melihat kaki Aileen yang masih terlihat bengkak.

"Iya udah kita pulang"

Alkeno menyetujuinya, apa yang Aileen katakan memang benar adanya. Luka yang ia rasakan memang sedikit sakit dan harus diobati.

Alkeno menancap gas mobilnya, meninggalkan tempat itu.

Pergi nya Alkeno dan Albert, baru semua anggota Sarghon terbangun dari pingsannya.

Mereka langsung meringis kesakitan sekujur tubuhnya. Apalagi Elang yang merasakan tulang kakinya terasa seperti patah, karena Alkeno yang tadi menendang kuat kakinya.

"Lo liat aja Alkeno, gue pasti bakalan balas dendam, lo siap siap aja untuk mati" Ucap Elang sambil berusaha berdiri.

#####

Berada disebuah ruangan dengan langit langit berwarna putih, terdapat sebuah tv yang tidak dinyalakan.

Di ruangan itu juga terdapat sebuah sofa dan juga meja yang melengkapi dekorasi ruangan itu.

Disebuah meja itu juga sudah terdapat beberapa cemilan yang sangat banyak.

Alkeno dan Aileen terduduk di sofa setelah sampai di apartemen. Sesampainya disana Aileen langsung mengambil kotak obat yang berada dilemari.

Mereka saling mengobati satu sama lain. Alkeno yang mengoleskan salpe ke kaki bengkak Aileen. Dan Aileen sedang membantunya mengobati luka lebam yang terdapat diwajahnya.

"Shh sakit ai, pelan pelan" Ringis Alkeno

"Ini udah pelan pelan" Ucap Aileen sambil terus mengobati Alkeno.

Aileen yang melihat Alkeno sudah selesai mengoleskan salep ke kakinya, ia pun menurunkan kakinya dari paha Alkeno.

Ia sekarang sedang fokus mengobati Alkeno. Pantas saja Alkeno meringis kesakitan, karena luka yang terdapat diwajahnya sedikit parah.

"Kamu si pake nantangin Elang kaya gitu" Ucap Aileen mengomeli Alkeno

"Dia aja yang baperan" Jawab Alkeno

"Kamu juga marah kan kalau digituin" Ucap Aileen sambil terus mengobati luka Alkeno

"Kamu belain Elang?"

"Ngga lah, aku cuman ngasih tau kamu"

"Iya udah ga usah ngomong gitu"

Aileen menutup mulutnya, ia lelah jika harus terus menerus beradu mulut dengan pria yang berada dihadapannya.

Aileen lebih memilih untuk diam, daripada harus memancing emosi Alkeno.

Aileen banyak menghela napas. Ia harus banyak bersabar dan mengalah pada prianya ini.

Untung saja stok kesabaranya masih banyak, jika tidak ia sudah meninju Alkeno sampai tidak berdaya.






°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Where stories live. Discover now