49

2.8K 186 11
                                    

Mengekori kemanapun Lathif melangkah merupakan rutinitas yang wajib dilakukan oleh Alesha saat mereka berdua sedang berpergian keluar.

Contohnya seperti sekarang, Lathif dan Alesha sedang berada di supermarket untuk membeli bahan makanan dengan jumlah yang cukup banyak karena malam ini Azzam beserta keluarga akan datang berkunjung, sekaligus menghadiri wisuda Lathif yang akan dilaksanakan kurang lebih satu minggu lagi.

Mata Alesha menoleh ke arah samping, terlihat jelas berbagai macam deretan permen dan coklat yang sangat menggiurkan, membuat kedua kaki Alesha berhenti melangkah tanpa menyadari Lathif yang sudah jauh di depan sana mendorong troli belanjaan mereka.

"Ini berapa ya harganya"-gumam Alesha memegang salah satu permen dengan bungkus warna biru.

Ia tidak paham dengan harga yang tercantum di rak, karena penulisannya bukan rupiah Indonesia. Namun tidak ia pedulikan, tangannya masih sibuk mengambil satu persatu permen dan coklat yang ia ingin tanpa berpikir apapun. Ia akan meminta Lathif untuk membayarnya, jika lelaki itu tidak mau membayar akan ia katakan bahwa ini adalah keinginan bayi yang ada di kandungannya.

"1, 2, 3, 4, 5, emm satu lagi deh"-ucap Alesha sambil menghitung permen dan coklat yang ada di tangannya.

Namun saat ia akan berbalik, tiba-tiba seorang wanita berambut sebahu tidak sengaja menabrak dirinya sehingga membuat beberapa coklat dan permen yang ada di tangan Alesha terjatuh.

Sedetik kemudian wanita tersebut berbicara, namun Alesha tidak mengerti bahasa apa yang di ucapkan oleh wanita yang menabraknya. Tapi, Alesha yakin wanita itu berbicara maaf kepadanya.

Alesha hanya mengangguk sambil mengambil permen dan coklat yang terjatuh kemudian melirik kesana kemari mencari keberadaan Lathif.

Wanita tersebut kembali bersuara dengan bahasa yang sama, membuat Alesha semakin bingung, hingga akhirnya wanita itu sendiri bertanya menggunakan bahasa Inggris yang cukup ia pahami "Where are you from?"-tanya wanita tersebut.

"Indonesia"-jawab Alesha singkat dengan mata yang mencari keberadaan Lathif.

"Kebetulan aku juga orang Indonesia, oh iya kenalin aku Kania"-balas wanita bernama Kania dengan senyum manisnya.

Alesha tersenyum di balik cadarnya, untung saja ia ditemukan dengan orang yang berasal dari negara yang sama dengannya "Alesha"-ucap Alesha dengan nada ramah menyambut perkenalan yang di buka oleh Kania.

"Ehh iya, aku minta maaf ya tadi gak sengaja senggol kamu"-ucap Kania sedikit tidak enak.

Alesha terkekeh "Gapapa, disini juga aku salah kok"-balas Alesha malah keasikan mengobrol "Aku juga minta maaf ya"-lanjut Alesha.

Kania tersenyum "Ih selera kita sama, aku juga suka coklat sama permen yang ada di tangan kamu"-ucap Kania sengaja mencari topik, karena salah satu sifat Kania aktif berbicafa.

Alesha terkekeh pelan "Enak gak? Soalnya ini pertama kali aku nyoba coklat sama permen nya"-tanya Alesha.

"Enak bangettt, ini aku juga mau beli"-jawab Kania dengan spontan sambil mengambil permen dan coklat nya.
"Oh iya, kamu asli Indonesia kah?"-lanjut Kania bertanya.

"Iya, kenapa?"

"Enggak, muka nya kaya ada arab-arab nya. Cantik hehehe"-jawab Kania membuat Alesha tersenyum.

"Mas Sya Allah, kamu juga cantik"

"Oh iya, kamu sendirian?"-tanya Kania mulai menyadarkan Alesha yang tadi mencari keberadaan Lathif.

Alesha terdiam sejenak, ia tidak pernah berpergian keluar seorang diri. Ia baru teringat satu hal... "Astagfirullah aku lupa, aku kesini sama suami. Duluan ya.... takut suami aku nyariin, maaf ya ninggalin"-balas Alesha kemudian segera pergi dengan sedikit berlari.

"Lucu banget kaka nya. Pasti suaminya seneng banget punya istri gemesin gitu. Aku aja yang cewe demen, apalagi cowo"-gumam Kania menatap kagum Alesha.

Di tengah-tengah menatap kepergian Alesha, Kania menatap seorang lelaki yang sepertinya ia kenali. Namun tatapannya teralihkan oleh suara ponsel yang berdering "Iya mamah sabar, ini Kania lagi jalan ke kasir"-ucap Kania menjawab suara dari sebrang sana.

Saat ia kembali meluruskan pandangannya, keberadaan Alesha dan lelaki yang ia kenali tadi tiba-tiba hilang begitu saja "Mungkin cuman halusinasi aku aja"-gumamnya kemudian mendorong troli belanjaan ke arah kasir.

Di posisi Alesha, ia sedang berjalan menuju Lathif dengan kedua tangan yang dipenuhi oleh berbagai macam permen dan coklat. Di balik cadar nya ia sedang menyengir melihat wajah Lathif yang menatapnya dengan tatapan datar seperti papan.

"Boleh ya?"-tanya Alesha sambil menunjukan coklat dan permen yang di bawa dan jurus andalannya, yaitu mengedipkan kedua mata nya berguna untuk merayu Lathif.

Lathif mengangguk "Tapi jangan langsung dimakan semua ya"-jawab Lathif sambil mengelus kepala Alesha.
"Tadi kemana?"-lanjut Lathif bertanya.

"Ngambil ini, permen sama coklat"

"Kenapa gak bilang dulu sama mas?"-tanya Lathif sedikit khawatir.

"Lupa, soalnya mata aku tiba-tiba langsung tergiur gitu aja. Terus kaki aku tiba-tiba diem aja, kalau tadi aku gak di tanya sama...."-Alesha terdiam sejenak mengingat nama wanita tadi namun ia lupa "emm siapa ya namanya?"-ucapnya malah bertanya.

"Di tanya siapa, laki perempuan?"-tanya Lathif penasaran.

Alesha malah terkekeh mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Lathif "Perempuan, tenang aku gak seberani itu ngobrol sama cowo kok"-jawab Alesha membuat Lathif mengangguk tenang.
"Tapi aku lupa mas siapa nama perempuannya"-lanjut Alesha.

"Gausah terlalu dipikirin, kalau emang takdir nanti juga ketemu lagi"-balas Lathif santai dengan tangan yang menyingkirkan sesuatu di dahi Alesha.

"Emm iya sih, padahal aku masih mau ngobrol sama dia. Dia juga orang Indonesia tau, asik orang nya"-cerocos Alesha dengan nada yang sangat bahagia. Entahlah, mood nya hari ini sangat bagus, bagus, bagus dan bagus sangat.

"Syutt kecilin suara nya sayang, nanti lanjut lagi di rumah ya ceritanya. Sini coklat nya simpen di troli"-ucap Lathif sambil mengambil coklat dan permen yang sedari tadi setia berada di pangkuan tangan Alesha.

"Mas yang bayar ya, aku gapunya uang"-balas Alesha kemudian terkekeh.

"Gak gratis ya sayang"-ucap Lathif mulai jail.

Alesha menatap sinis suaminya itu, ia sudah paham dengan pemikiran Lathif yang astagfirullah, allahu akbar, laillahaillallah... Luar biasa.

"Udah gaada lagi yang mau di beli?"-tanya Lathif memastikan.

"Udah cukup deh kayanya"-jawab Alesha sambil melihat-lihat troli belanjaan yang di pegang oleh Lathif.

Setelah selesai dengan segala urusan perbelanjaan di supermarket, Lathif segera memajukan mobil nya agar mereka cepat sampai di rumah. Sedangkan Alesha tengah santai memejamkan mata nya di pinggir Lathif yang fokus menyetir.

Kondisi Alesha yang tertidur sukses membuat kedua mata Lathif menatap Alesha begitu dalam.

Alesha terlihat kelelahan karena hari ini cukup banyak aktivitas yang di kerjakan oleh mereka berdua, membuat dirinya merasa bersalah pada Alesha "Semoga lelah mu jadi lillah ya sayang"-ucap Lathif kemudian mencium kening Alesha sedikit lama, tak lupa dengan tangan yang mengelus perut kecil Alesha "Sehat-sehat ya jagoan ayah, jangan repotin bunda ya sayang"-lanjut Lathif berinteraksi dengan bayi yang sebesar biji jagung. Setelah itu baru ia kembali melajukan mobilnya untuk melanjutkan perjalanan pulang.

• • •

Mohon di tingkatkan lagi kesabarannya yaa..
Jangan lupa vote, comen sama share nya
Follow ig @all.viorraaa yaaaa
Syukron
Semangat juga buat kaliannnn

ABC and 3L (Revisi)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum