43

3.5K 201 2
                                    

Berbicara tentang cinta memang sedikit rumit, namun sejatinya cinta adalah ia yang bertemu tanpa melibatkan hawa nafsu.

Setelah Alesha menyelesaikan segala hal di desa nya, ia berpamitan kepada tetangga nya termasuk Dewi karena ia tidak akan tinggal lagi di desa. Segala harta titipannya sudah ia wakafkan sesuai dengan permintaan sang ibu.

Dan kini kedua insan yang saling mencintai sudah sampai di Jakarta. Mereka sedang duduk di kursi balkon, bercerita tentang tempo hari yang penuh suka dan duka.

"Sayang, kamu punya janji kan sama mas"-celetuk Lathif sambil meminum susu putih yang tadi di buat oleh Alesha.

Alesha mengerti arah pembicaraan Lathif. Suaminya sedang membicarakan perjanjian yang di buat saat tempo hari di pesantren.

Alesha sengaja tidak menanggapinya, ia malah mengalihkan pembicaraan "Mas, bukannya waktu itu mas pernah bilang kalau teman mas itu kecanduan rokok gitu"-ucap Alesha dan berhasil membuat Lathif melupakan ucapannya tadi.

"Iya, terus?"

"Kabar mereka sekarang gimana?"

"Mereka masih sedikit kecanduan"

"Kayanya aku tau deh obatnya"

"Apa?"

"Di rokok kan ada satu bahan yang berasal dari tumbuhan, tau gak apa tumbuhannya?"-tanya Alesha.

"Cengkeh"-jawab Lathif

"Nah, coba aja bikin teh atau minuman dari cengkeh gitu. Siapa tau bisa ngobatin"-balas Alesha membuat Lathif terdiam sejenak "Kamu tau darimana itu bisa jadi obat?"-tanya Lathif.

Alesha menyengir "Gatau sih aku cuman mikir randoom doang, coba cari tahu ke dokter biar lebih jelas"-jawab Alesha.

"Tapi saran kamu bagus sayang, nanti mas cari tahu lebih dalam"-balas Lathif menghargai pemikiran Alesha.

"Wajib, siapa tahu berhasil"

"Oh iya, sekarang jam berapa mas?"-tanya Alesha dengan mata yang melirik ke arah jam tangan Lathif.

"Setengah sembilan, kenapa?"-jawab Lathif kemudian bertanya dan di jawab gelengan oleh Alesha

Lathif diam sejenak, sepertinya ada sesuatu yang janggal "Sayang, apa kamu sedang mengalihkan pembicaraan mas?"-tanya Lathif yang menyadari sesuatu.

"Enggak, emang Alesha ngalihin pembicaraan apa coba"-jawab Alesha mengelak dengan menggelengkan kepalanya.

Lathi malah menatap mata Alesha tajam kemudian merangkul pundak Alesha "Saat di pesantren, kamu punya janji sama mas. Kamu mau lupain janji kamu dan bohongin mas?"-ucap Lathif dengan nada pelan namun suara berat.

Alesha hanya menyengir "Mas ingett mulu ih sebel"-ucapnya kemudian cemberut membuat Lathif malah tertawa "Yang namanya janji harus di tepatin sayang, kamu tau kan bahwa janji itu seperti hutang dan hutang harus segera di bayar. Begitupun dengan janji, ayo cepat bayar sama mas"-jelas Lathif.

Alesha mendongakkan kepalanya "Ehh tapi mas, ini janji yang mana ya? Kayanya Alesha beneran lupa deh"-balas Alesha masih saja berpura-pura lupa.

"Alesha janji kalau mas nemuin barang aku, aku bakal nurutin apapun permintaan mas"-ucap Lathif dengan nada suara yang Alesha gunakan.

Sudahlah Alesha lebih baik kamu mengaku, tidak ada gunanya juga berbohong "Hehe, mau apa emang?"-tanya Alesha.

"Mau kamu"-jawab Lathif.

"Serius mas"

"Permintaan mas simple kok"

"Emang apa?

ABC and 3L (Revisi)Where stories live. Discover now