21

5.2K 288 1
                                    

Alesha, Lathif beserta keluarga Azzam sedang makan malam dengan meja yang di penuhi oleh canda dan tawa. Mereka semua sedang memojokan Lathif dan Alesha yang resmi menjadi pengantin baru, katanya.

Berbeda dengan Fadhlan yang malas nimbrung. Entahlah ia tidak tahu apa yang terjadi kepadanya, ia seolah tidak terima melihat Lathif menikah dengan Alesha. Namun, ia tidak bisa berkutik. Ia juga selalu beristigfhar dengan dirinya saat ini.

Fadhlan bangkit lebih dahulu berpamitan pergi ke kamar dengan alasan ia sedikit tidak enak badan. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya.

"Lathif, honeymoon mau kemana?"-tanya Zaenab sangat berani menggoda ponakannya itu yang hanya di jawab gelengan oleh Lathif.

"Turki aja bang, seru kayanya. Nanti Ais ikut"-timbal Aisyah.

"Kamu ikut mah bukan honeymoon atuh namanya oneng"-balas Zaenab.

"Oneng oneng, tante manggil aku itu terus... Abi ngasih nama aku bagus-bagus tante malah diganti. Marahin bi"-cerocos Aisyah membuat beberapa orang tertawa.

"Mau nambah?"-tanya Alesha saat melihat piring Lathif sudah kosong. Lathif hanya menggeleng namun ia membuka mulutnya mengkode Alesha agar menyuapi nya.

Alesha bingung, ia malu di lihat oleh keluarga Lathif. Namun sepertinya mereka sedang sibuk dengan kegiatan bercandanya, akhirnya ia menyuapi Lathif dengan sendok yang di pakai oleh nya.

"Duhai senangnya pengantin baru~"-sindir Aisyah dengan nyanyian.

"Uuuuu~"-saut beberapa dari mereka.

"Duduk berdua di.. ehh apa lanjutannya? Ais gaapal"-lanjut Aisyah lupa membuat mereka terdiam sejenak dan tertawa.

Sedangkan Alesha tersenyum kikuk saat tatapan nya beradu dengan Aziza. Aziza hanya membalas dengan senyuman dan mengangguk.

"Oh iya Ais lupa kalau Ais punya puisi untuk abang Ais tercinta, tersayang dan termenyebalkan. Puisinya buat kak Alesha juga sih"-celetuk Aisyah tiba-tiba mengambil minum dan menyudahi makanannya lalu berdiri dan membacakan puisi yang ia ketik di handphone nya.

Lathif menghela nafasnya. Pertunjukan apalagi yang akan di tampilkan oleh adik nya itu. Sungguh, apakah Aisyah tidak bisa diam sehari saja?!

Bunga-bunga bermekaran
Dengan wanita yang menawan
Namun lelaki yang menyebalkan
Mereka bersanding di pelaminan

Paras yang cantik dan rupawan
Bertemu dengan es batu yang datar
Wahai kak Alesha, apakah engkau mampu bertahan?
Melihat wajah yang sangat menyebalkan?

Jika engkau butuh bantuan
Jangan lupa menghubungi Aisyah yang dermawan
Aisyah siap membantu
Untuk menghajar singa yang menyeramkan

Sekian terimakasih~

"HAHAHAHA"

Gelak tawa terdengar saat Aisyah selesai membaca puisinya.

Ucapan Aisyah terdengar nyaring saat membaca puisi tersebut, membuat Alesha sukses tertawa pelan. Berbeda dengan Lathif yang menatap adik nya tajam, awas saja akan ia beri pelajaran nanti.

Lathif melirik Alesha yang tertawa pelan. Pertama kalinya bagi ia melihat gadis itu tertawa hingga menampilkan gigi gingsul nya. Lucu dan sangat cantik, pikir Lathif.

Aisyah membuka kedua tangan nya dan mendekat kepada sang abi "Sawerannya pak ustadz, bu ustadz yang baik hati dan rupawan"-ucapnya seraya meminta bayaran atas puisi nya kepada abi dan umi nya itu.

ABC and 3L (Revisi)Where stories live. Discover now