30

4.4K 223 1
                                    

Terbangun menatap alam sekitar yang seketika berubah. Kembali pada kehidupan yang dulu namun tetap indah, bahkan lebih indah. Melirik ke arah samping, dimana kini ada seseorang yang bersamanya di rumah masa kecil Alesha.

Alesha tersenyum, kemarin sore mereka terbang dari Jakarta dan sampai disini sekitar pukul 19:00 dengan keadaan Lathif yang kurang sehat. Lelaki itu terkena penyakit mabok perjalanan, karena memang sebelumnya ia sedang tidak enak badan tetapi Lathif tidak memberitahu keadaannya kepada Alesha.

Alesha mengecek suhu tubuh Lathif. Syukurlah, panas nya sudah turun. Ia segera mengambil kompresan di dahi Lathif dan beranjak ke dapur untuk membuat bubur sekaligus membersihkan rumah yang lumayan berdebu setelah di tinggal kurang lebih 1 bulan lamanya.

Tak lupa ia juga membuka gorden jendela kamar yang langsung di sambut oleh udara dan cahaya matahari pagi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Sambil menunggu bubur matang Alesha mengeluarkan barang-barang yang di bawa dari Jakarta dan membereskan alat shalat. Kemudian pergi kembali ke dapur untuk melihat bubur yang ternyata sudah matang.

Alesha memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan Lathif. Ia pikir tubuh nya sudah penuh dengan keringat, karena pagi ini cukup banyak kegiatan yang di kerjakan oleh nya.

Setelah selesai barulah ia mengambil bubur ke mangkok dan membawa nya ke kamar. Bubur tersebut di letakan di meja rias miliknya, karena ia akan membangunkan Lathif terlebih dahulu.

Lathif memang masih tertidur dengan keadaan bertelanjang dada karena Alesha yang menyuruhnya. Alesha sempat mendengar bahwa orang yang terkena sakit panas usahakan untuk tidak menggunakan baju agar hawa panas nya keluar, jadi Alesha menitah Lathif untuk membuka baju nya sebelum tidur kembali.

"Mas"-ucap Alesha sambil mengusap dahi Lathif yang berkeringat.

"Sayang bangun yuk"-lanjut Alesha kini dengan suara yang sangat halus membuat Lathif seketika terbangun.

Lathif menatap wajah sang istri sambil melamun karena setengah nyawanya belum terkumpul sempurna.

Alesha menampilkan senyumnya saat Lathif sudah membuka matanya dengan sempurna.

"Aku buatin bubur buat sarapan mas"-ucap Alesha memperlihatkan bubur nya namun Lathif malah berucap lain "Sini tidur"-ucap Lathif malah mengajak Alesha untuk tidur di sebelahnya.

Alesha menggeleng "Makan dulu habis itu minum obat, baru boleh tidur lagi"-jawab Alesha kemudian membantu Lathif untuk duduk menyender.

"Kenapa gak tidur dulu baru makan?"-balas Lathif malah bertanya.

"Kan tadi mas udah tidur, nah sekarang giliran makannya"-jawab Alesha dengan tangan yang mengangkat sendok berisi bubur "Bismillah, ayo aaa"-titah Alesha seperti sedang menyuapi bayi.

Lathif membuka mulutnya dan menerima suapan Alesha. Sebenarnya ia sedang memikirkan bagaimana cara mengungkapkan sesuatu yang sedang ia inginkan sekarang dari Alesha.

"Sayang"-ucap Lathif memanggil Alesha terlebih dahulu.

"Apa mas?"-tanya Alesha.

"Mau vitamin C"-pinta Lathif, semoga saja Alesha peka.

"Apa jeruk? Tapi di kulkas lagi kosong. Kita kan belum belanja apa-apa"-jawab Alesha membuat Lathif menghela nafasnya, sepertinya Alesha tidak mengerti.

Lathif hanya terdiam, suara nya saja yang diam namun pikiran nya sedang kesana kemari tidak bisa diam.

"Enak gak mas bubur nya?"-celetuk Alesha membuka kembali obrolan karena Lathif tidak kunjung bersuara.

Lathif hanya menjawabnya dengan anggukan sampai di suapan terakhir ia menggeleng, tidak mau menerima suapan Alesha.

"Kenapa? Habisin dong mas, sayang tau nasi nya"-ucap Alesha membujuk Lathif.

"Sayang, kamu lupa sesuatu ya?"-ucap Lathif malah menanyakan sesuatu.

"Lupa apa?"-jawab Alesha malah kembali bertanya.

"Biasanya pagi-pagi mas ngapain?"-tanya Lathif kembali membuat Alesha berpikir sejenak "Tadarus"-jawab Alesha sesuai dengan yang ia ketahui "Oh, mas mau tadarus?"-tanya Alesha memastikan.

"Bukan sayang, tapi yang sering mas lakuin ke kamu. Masa kamu lupa"-balas Lathif yang kini mulai cemberut.

"Apa? Alesha gatau mas"

"Gaada, lupain"-balas Lathif sedikit kecewa.

Alesha yang memang dasar nya tidak tahu hanya diam hingga tak sadar bubur yang ia suapi kepada Lathif sudah habis "Mas kalau mau tidur lagi, tunggu nasi nya turun ya"-ucap Alesha berpesan sebelum meninggalkan kamar.

Lathif menahan tangan Alesha "Sayang sini"-ucap nya menarik Alesha agar kembali duduk di dekat nya.

"Kiss me please"-ucap Lathif yang akhirnya to the point. Karena ia sudah tidak tahan lagi memendam keinginannya.

Alesha hanya terkekeh dan mengikuti permintaan Lathif namun.. "Gajadi sayang"-ucap Lathif tiba-tiba membuat Alesha mengerutkan dahi nya, bingung.

"Kenapa?"-tanya Alesha.

"Mas gamau kamu ikut sakit kaya mas"-jawab Lathif khawatir dengan keadaan Alesha.

Alesha mengangguk mengiyakan "Aku ke dapur dulu ya"-izin Alesha.

Lathif menggeleng "Disini aja dulu"-jawab Lathif kembali menahan Alesha agar tidak kemana-mana.

Alesha mengerti bahwa Lathif akan bersifat manja jika sedang sakit "Sini peluk"-ucap Alesha menarik Lathif ke dalam pelukannya. Ia akan membuat suaminya kembali tertidur agar ia bisa kembali beraktivitas untuk membereskan rumah nya.

Dengan senang hati Lathif masuk ke dalam pelukan sang istri, karena ini adalah tempat ternyaman nya membuat ia kembali terlelap.

Alesha tersenyum, Ia membenarkan posisi tidur Lathif dan terakhir mengecup bibir Lathif yang tadi sempat di minta. Ia pikir tidak masalah jika hanya mengecupnya, Lathif saja yang terlalu khawatir jika penyakitnya akan menular.

Merasa bahwa sudah aman dan Lathif juga sudah terlihat nyenyak. Alesha bangkit membawa peralatan makan yang tadi sempat di tahan oleh Lathif menuju dapur.

Sesampainya di dapur ia membereskan beberapa tempat yang terlihat berantakan.

Kemudian membuka pintu belakang untuk melihat perkembangan sapi-sapi nya. Alesha tersenyum karena sapi-sapi nya tumbuh dengan baik dan sehat bahkan anak sapi nya bertambah dua. Hanya saja sekitar kandang sapi begitu kotor, tidak ada yang membersihkan.

Mau tidak mau Alesha kembali bergerak untuk membereskan kandang sapi agar terlihat nyaman dan bersih.

"Miochi kandang kalian kotor banget. Maafin Alesha ya ninggalin kalian"-ucap Alesha sendirian mengajak sapi-sapi nya mengobrol dengan tangan yang fokus menyapu.

"Tau gak? Kalian sekarang udah punya dua majikan"

"Pertama Alesha dan majikan baru nya gu-s eh mas Lathif"

"Dia suami Alesha. Mukanya sangar padahal aslinya manja banget, suka minta peluk, terus suka bikin jantung Alesha senam"

"Tapi... Dia baik banget, dia sayang banget sama Alesha, dia juga suka sabar kalau Alesha ga ngerti sesuatu"-ucap Alesha mulai menceritakan tentang Lathif.

"Miochii"

"Alesha jadi kangen ibu. Alesha ingat banget kalau ibu pernah minta sama Allah, supaya Alesha dapet suami yang sayang banget sama Alesha dan ternyata doa ibu terkabul. Ibu baik banget yaa, pasti sekarang udah tenang di surga"-lanjut Alesha bercerita panjang lebar sendirian. Sedangkan sapi-sapi nya hanya sibuk makan rumput dan menyaut..

Mohhh

Mohhh

Alesha tertawa mendengar suara sapi-sapi yang mendengar segala celotehan nya. Ia menyimpan sapu nya setelah selesai membereskan kandang sapi kemudian mengusap beberapa kepala sapi dan kembali masuk ke dalam rumah. Tak lupa mencuci tangan nya terlebih dahulu sebelum mengecek keadaan Lathif.

ABC and 3L (Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ