14

4.2K 244 0
                                    

Alesha terbangun dari tidurnya segera beristigfhar saat mendapatkan mimpi yang aneh. Bagaimana bisa ia bermimpi seorang lelaki yang sangat mirip dengan pemilik akun Instagram Layyin.L, Alesha mengusap mukanya.

Ternyata melupakan lelaki itu tidak mudah. Namun, entah mengapa dalam mimpi tersebut Allah seolah berpesan bahwa jodohnya sudah dekat melalui Aziza. Hatinya juga seolah berkata untuk menerima permintaan Aziza tentang perjodohan ini.

"Ya Allah jika ini memang yang terbaik untukku, hamba siap menerima perjodohan ini. Lancarkan lah segalanya.. Aamiin"-ucap Alesha sambil mengelus dadanya.

Ia mengikat rambutnya serta mengambil jilbab instan dan berjalan keluar kamar. Mendekat ke arah Aziza.

"Umi, bagaimana sebuah pernikahan terjadi jika dari pihak perempuan tidak ada wali dan tidak mengetahui siapa nama ayah nya?"-tanya Alesha yang sebenarnya sedari tadi memikirkan hal ini.

"Bisa menggunakan binti fulan sayang, untuk wali bisa menggunakan wali umum"-jawab Aziza mengerti dengan keadaan Alesha.

"Umi, masih mau melanjutkan perjodohan ini? Alesha tidak tahu asal usul Alesha darimana umi"-jelas Alesha.

Aziza mengangguk "Asal usul kamu dari rahim seorang wanita yang baik sehingga ia mampu melahirkan seorang gadis secantik dan sebaik kamu"-balas Aziza.

"Pertanyaan kamu yang tadi sudah di jawab oleh putra umi, kamu ingin melihatnya?"-lanjut umi bertanya.

Alesha mengangguk dan mengambil handphone nya "Izin baca ya chat nya umi"-ucap Alesha.

"Silahkan sayang"

Alesha mulai fokus membaca dan ia juga mengetahui bahwa putra umi bernama Lathif bukan Layyin. Dugaannya salah, mungkin lelaki yang ada di mimpi tadi hanya sekilas mirip Layyin.

Jawaban dari Lathif sukses membuatnya semakin yakin untuk menerima lamaran ini. Ia menyukai jawaban dari Lathif, sesuai dengan harapannya.

"Bismillah, Alesha nerima perjodohan serta lamaran ini umi"-final Alesha sudah mantap, ia sudah yakin dengan perjodohan ini meski dengan waktu yang begitu singkat.

"Alhamdulillah, umi sangat bersyukur sayang"-balas Aziza kemudian memeluk Alesha.

"Nanti bantu Alesha jadi menantu yang baik serta istri yang baik ya umi. Alesha masih butuh bimbingan untuk mencapai semua itu"-ucap Alesha meminta.

"Insya Allah sayang, terimakasih"-balas Aziza.

"Terimakasih kembali umi"-timbal Alesha.

"Besok kamu ikut ya ke daerah tempat tinggal umi"-ucap Aziza tiba-tiba meminta Alesha agar ikut bersamanya.

"Maaf, tapi untuk apa umi?"-tanya Alesha penasaran.

"Memperkenalkan kamu kepada keluarga umi serta saudara-saudara wanita umi"-jawab Aziza.

"Apa tidak terlalu cepat umi?"-tanya Alesha yang sebenarnya ia sedikit belum siap.

"Lebih cepat lebih baik sayang. Tapi umi tidak mau memaksa, itupun jika kamu sudah siap"-jelas Aziza.

"Ins Sya Allah Alesha siap. Tapi disana jangan mempertemukan Alesha dengan putra umi dulu ya, Alesha masih malu"-ucap Alesha mengiyakan ajakan Aziza.

"Tenang aja, umi gaakan bawa kamu langsung ke rumah. Umi bawa kamu ke rumah adik umi, dia hanya tinggal berdua dengan anak nya. Jadi aman"-balas Aziza tersenyum.

Alesha berdehem "Alesha nginep disana?"-tanya nya.

"Kalau seandainya kamu tidak kembali lagi kesini dan langsung menikah, apa kamu bersedia?"-tanya Aziza belum menjawab pertanyaan Alesha.

ABC and 3L (Revisi)Where stories live. Discover now