- R 52 : Gangster -

5.6K 574 179
                                    

"Sial, Enzo datang!" seru akuntan yang habis mengintip dari jendela, pria itu berlari tergesa seperti melihat hantu untuk membuka kasar pintu ruangan bosnya.

Seruan ketakutan dari pria itu, membuat pria-pria lain bahkan wanita dewasa yang ada di sana menjadi bergerak dari tempatnya. Merasa gelisah dengan kedatangan pria yang disebut tadi. Dan beberapa kemudian menengok pada jendela untuk memastikan kebenaran.

Membuat ricuh gangster Solvas yang ada di dalam.

"Bajingan, dia menyandera Ansley!" seru satu orang yang mengintip. Enzo sedang menarik kerah belakang seorang anak kecil untuk dia tarik berjalan bersamanya setelah keluar dari mobilnya.

Disusul tiga mobil Jeep berwarna hitam di belakangnya, keluar anggota dari kelompok Redrum itu dengan serentak dari dalam mobil.

Beberapa dari mereka dalam gedung itu bersiap mengambil senjata dari balik pakaian mereka. Ada yang mengambil dari bawah sofa, dan mengoper pistol ke arah anggota lain yang tidak memilikinya. Mengokang senjata, dan beberapa mengecek peluru dalam senjata di tangan mereka.

Dobrakan pintu oleh Enzo dengan keras membuat mereka terkejut ketika belum semua siap untuk menyambutnya. Namun tidak sedikit juga yang menyambut kedatangan Enzo dengan pistol terangkat ke arahnya serentak.

Tapi mereka tidak bisa menarik pelatuk, setelah melihat Enzo yang muncul di sana dengan meletakkan barrel revolver yang ia pegang tepat di samping kepala bocah laki-laki yang mereka sebut Ansley tadi. Jarinya berada di pelatuk, siap menekan itu kapan saja.

Bos Solvas keluar dari ruangannya ketika mendengar laporan dari akuntan yang tadi berlari ngibrit ke arahnya. Dan mendengar benturan pintu depan terbuka keras.

Anggota Redrum di belakang Enzo kini dengan cepat masuk dari pintu dengan mengangkat senjata mereka ke arah orang-orang di dalam ruangan. Menyandera balik.

"McKenzie," sambut Solvas dengan senyuman melihat aura tidak bersahabat yang selalu dibawa oleh Enzo. Solvas kemudian menatap anaknya yang paling kecil sedang disandera dengan peluru yang siap menembus kepala kecilnya kapan saja.

"Kau tidak pernah membunuh anak kecil yang tidak bersalah, bukan?" Solvas berucap tenang dengan tersenyum simpul, menyembunyikan amarahnya.

Karena tentu saja Enzo tidak pernah didengar menghabisi seorang anak kecil untuk menyelesaikan masalahnya.

"Aku tidak akan menunjukkan perbedaannya, ketika kau hampir saja membunuh kakakku." Enzo berucap datar, namun terdengar dingin dan begitu mengancam. Bahwa dari nadanya dia tidak akan segan menembak anak kecil itu. Terlebih ketika ia agak menekan pelatuk di jarinya membuat suara yang begitu khas, menunjukkan dia tidak akan berbelas kasih.

Solvas menelan ludahnya setelah mengumpat. Dia mengodekan melalui matanya pada orangnya untuk menurunkan senjata mereka.

Sedangkan Austin yang ada di samping Enzo itu mengangkat kedua tangannya sekilas. Seolah dari matanya yang terlihat mengejek itu, dia bilang, "Kau mengundang adikku untuk ini."

Enzo melirik dingin ke arah belakang pemimpin Solvas itu. Pada pria yang terlihat bibirnya robek sebelah di bagian kiri hampir sampai pada telinganya, yang tampak kini ada bekas jahitan. Membuat Enzo mengingat kembali apa yang didengar Austin melalui bibir putra pertama Solvas itu. Dia menatap tajam pada Enzo.

Bergantian beberapa anggota Redrum yang mengangkat senjata mereka itu, kini menurunkan juga setelah tidak melihat perlawanan dari bawahan Solvas. Tapi ada yang masih terangkat, terkhususnya Chris.

"Baiklah, mari bicarakan ini, McKenzie," tawar Solvas melihat kemunduran dari pihaknya akibat nyawa dari anaknya di ujung tanduk yang sedang ketakutan.

REDRUM [COMPLETE ☑️]Where stories live. Discover now