- R 27 : Danger -

9.2K 870 419
                                    

Sesuai janji hri ini udh mulai update lgi, yg follow dpt info kn yak 😆 ok Happy Reading❤️

-REDRUM-

"Kau keluar?" sela Dior yang tampak sudah stylish dengan blazer dan high heels yang dia pakai hari itu. Menatap ke arah Enzo yang sudah sama siapnya seperti dia di hari itu setelah berbersih diri.

Pria itu sudah memakai jas hitam dengan rompi juga dasinya rapi seperti sebelumnya. Rambutnya kini juga sudah rapi walau hanya menggunakan jarinya sebagai alat sisir.

"Kau pikir aku serius ketika berkata akan terus bersembunyi selamanya?" Enzo smirk miring dengan memasang arloji setelah memakai sepatunya tadi. "Aku tidak mungkin hidup sebagai pecundang yang lari dari masalah, kau harus hadapi itu sebesar apa pun masalahnya. You have no choice except to face it." Enzo merapikan kembali pergelangan tangan kemeja juga jasnya.

"Sepertinya aku harus memperhatikan rayuanku setelah ini."

Dior menaikkan kedua alisnya singkat sembari melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau memang bernyali besar, Dominic."

Enzo hanya menerbitkan seringai simpul untuk membalas perkataan Dior yang satu itu, dia berjalan ke arah pintu hotel kemudian menarik gagangnya untuk keluar dari sana. Disusul oleh Dior yang ikut keluar setelah menyelipkan ponsel di saku blazernya.

Turun ke lantai utama hotel dengan lift dan berjalan di lobi hotel yang pagi menjelang siang itu sudah banyak orang beraktivitas.

Dior turun dari tangga beranda hotel setelah melewati pintu kaca yang terbuka otomatis. Wanita itu melangkah di belakang Enzo, dia melihat ke arah Vernon yang berdiri di samping mobilnya yang terparkir di halaman hotel dengan mengutak-atik ponsel sebelum melihat ke arah bosnya yang mendekat.

Melihat pria yang selalu ada di sekitar Enzo itu membuat Dior yakin mereka kontak-kontakan ketika dia tadi berada di kamar mandi.

Vernon melirik Dior yang menatapnya datar seperti biasa, orang yang paling bisa diberi tanggung jawab oleh Enzo itu kini menatap pada bosnya kembali.

"Kau tidak menjawab pesan dan teleponku." Perkataan Vernon pada Enzo membuat Dior makin yakin akan argumennya tadi.

"Selesai?" sela Enzo dingin dan datar seperti biasa, tidak berminat untuk memberi alasan ataupun membahas apa yang dikatakan Vernon untuknya.

Sikap yang sudah Vernon kenal betul dari bosnya satu ini yang tidak akan pernah berubah. Tapi ia masih sangat abu-abu, dan sama sekali tidak menyangka atau masih menyangkal apa yang dilakukan Enzo semalam, khususnya pada seorang perempuan, Dior.

Dia sangat kenal pada sikap profesionalitas Enzo dalam pekerjaannya. Dan apa pun yang membuat Enzo alih-alih ke arah truk, dia malah berjalan ke arah mobilnya meninggalkan dia semalam, garis bawahi, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang paling penting.

Vernon berkali-kali menyerukan nama pria itu tadi malam untuk memanggilnya dan meneriaki dia, tapi melihat gestur dan tatapan Enzo, Vernon lagi-lagi tidak dapat mengetahui apa yang tengah dipikirkan bosnya. Dia meninggalkan mereka, bawahannya di tengah-tengah pekerjaan ilegal mereka tanpa menengok ke belakang dan dia melaju secepat kilat untuk pergi.

Bahkan Vernon hanya memiliki waktu tidak sampai semenit untuk membalik otaknya, guna menemukan cara agar redrum yang masih terkunci di dalam truk bisa ia keluarkan dengan akses yang dibawa pria itu semalam, untuk ia tukarkan di truk gudang penyimpanan dihimpit dengan waktu yang makin sempit kemarin.

Dia tidak mungkin menyusul Enzo di waktu mereka yang kurang dari sepuluh menit. Dan Vernon masih sangat bertanya-tanya apa yang sebenarnya dipikirkan pria itu semalam, sebab ia tidak pernah seperti itu sebelumnya.

REDRUM [COMPLETE ☑️]Where stories live. Discover now