- R 46 : Because of Me -

5.8K 677 74
                                    

Enzo memutar bola matanya melihat sikap kekanak-kanakan Carol. Membuat pandangan pria itu terhenti ke arah meja yang tadi ditempati oleh Carlos dan kawan-kawannya. Namun, sekarang kosong.

Enzo kemudian menautkan kening, pria itu menatap ponselnya yang menunjukkan panggilan tidak terjawab. Vernon tidak mengangkat teleponnya.

Sedetik saja raut wajah Enzo berubah. Dia meletakkan gelas di tangannya ke meja dengan kasar. Pergi dari sana dengan tergesa, bahkan sampai berlari untuk keluar dari tempat itu, melewati orang-orang dan membelah kerumunan.

Enzo menoleh sekeliling dengan memutar tubuhnya 360 derajat untuk melihat setiap sudut di tempat itu. Enzo pergi dengan tergesa keluar dari tempat acara, pergi ke pintu depan, mencari-cari sosok Vernon yang tidak dia temukan.

“Sial.” Enzo mengumpat, dia menyimpan ponselnya di saku jas.

Dia turun dari tangga depan mansion, pergi ke tempat parkir untuk melihat mobil Vernon yang masih ada di sana. Enzo lagi-lagi mengumpat.

Dia tergesa. Mengelilingi tempat itu dengan mancari-cari sosok Vernon di antara banyaknya orang-orang di sana.

Sialan, dia tidak kenal dan tidak tahu benar letak-letak mansion Richard. Terlebih banyaknya orang di sana membuat Enzo kesusahan untuk menemukan Vernon.

Enzo berlari lebih jauh untuk menyusuri sekelilingi mansion di sana, agak masuk ke dalam membuat keributan tidak lagi terdengar ketika berada hampir sejauh 100 meter di belakang dari mansion Richard.

Melihat bagian di sana yang tampak sepi, dan melihat dari kejauhan gudang terpisah dari mansion, pintunya ditutup dari dalam oleh seseorang. Membuat langkah lebar Enzo makin dia cepatkan ke arah sana, pria itu meraih pistolnya dari balik jas yang dia pakai. Mengokang, lalu mempercepat langkahnya.

Enzo sudah sampai di depan pintu. Dia meletakkan telinganya di daun pintu untuk mendengar tawaan banyak orang dari dalam sana.

Salah satunya Enzo kenal betul adalah suara dari Carlos. Membuat tangan Enzo makin kuat dan terancang di pelatuk pistol yang dia pegang, dan tangan yang satu lagi kemudian mendorong gagang pintu ke bawah.

Dor!!

Pistol Enzo tertembak ke langit-langit membuat tawaan dari dalam ruangan berubah menjadi heboh akan terkejut. Dan hampir semua dari mereka menunduk dengan melindungi kepala dengan tangan masing-masing.

Enzo dengan cepat mengokang kembali pistolnya kemudian mengarahkan ke segala penjuru arah. Dengan mengancam, dia berseru berani, “Get the fuck away from him!”

Pistol Enzo terarah untuk memberi isyarat agar orang yang ada di sekeliling Vernon menjauh.

Sesuai prediksi yang jarang meleset. Vernon ada di sana, dengan wajah yang sudah babak belur dengan darah mengalir dari mulut mengalir ke dagunya, dan hidungnya yang patah mengalir darah segar serupa. Dia terikat di sebuah kursi dengan tidak berdaya.

Tubuhnya condong ingin jatuh ke arah depan, jika saja tali tidak mengikat tubuhnya di kursi. Matanya bonyok sebelah.

Mereka mengikuti intruksi Enzo yang tampak mengancam dengan pistolnya yang mengarah ke segala penjuru ruangan. Bahkan Carlos dan kawannya tidak sempat mengeluarkan pistol. Sebab jika mereka bergerak untuk meraih sesuatu di saku mereka, pistol Enzo tidak segan terarah pada mereka.

Enzo dengan cepat berjalan ke arah Vernon. Masih mengarahkan pistolnya pada sekeliling, terlebih pada Carlos dan Richard.

Enzo menepuk pipi Vernon kuat dengan sebelah tangannya lagi, mengangkat rahangnya.

You awake?”

Vernon terlihat setengah sadar, dan tampak ingin pingsan, namun melihat matanya yang sayu dan bonyok sehabis dipukuli. Enzo tahu dia masih hidup.

REDRUM [COMPLETE ☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang