Thirty Six

1.3K 74 3
                                    

Seminggu telah berlalu sejak saat Jungkook mengungkapkan perasaannya kepada Jimin. Namun sampai saat ini pun Jimin masih belum bisa menerima perasaan Jungkook.

Ia masih belum puas melihat penderitaan pria itu. Jadi berkali-kali Jungkook mencoba untuk meluluhkannya. Berkali-kali juga Jimin harus menahan perasaannya agar tak nampak oleh Jungkook. Sebesar itu usaha yang dilakukannya hanya untuk melihat Jungkook mendesah kecewa.

Seperti saat ini, ia dan seokjin sedang duduk di sebuah meja di kantin. Dan di sebrang meja nya, terdapat meja Jungkook bersama dengan kedua temannya. Pria itu terus-menerus menatap ke arahnya sambil memohon agar ia bisa duduk bersama dengan Jimin. Namun ia tak memperbolehkan Jungkook untuk melakukan itu. Yang mana pria itu sekali lagi harus menghembuskan nafas kekecewaan.

Sedangkan Jimin, tentu saja ia hanya menertawakan Jungkook tanpa rasa bersalah. Sebelum akhirnya harus menahan amarahnya ketika melihat meja Jungkook di datangi oleh beberapa wanita. Bahkan wanita-wanita itu masing-masing membawakan bingkisan untuk Jungkook yang entah apa isinya.

Jimin menatap kesal dari kejauhan saat melihat Jungkook malah tersenyum menerima pemberian dari wanita-wanita itu. Lalu sebelum hatinya semakin memanas, Jimin memutuskan untuk menghampiri meja Jungkook.

"Loh Jim? Mau kemana?" Tanya Seokjin melihat Jimin berdiri.

"Mau protes" ucap jimin beranjak pergi ke meja Jungkook.

Seokjin pun ikut melangkah bersama Jimin.

Sesampainya di meja Jungkook, Jimin berdehem untuk menarik perhatian semua orang yang ada disana. "Ekhem"

Para wanita itu mendongak menatap ke arah Jimin. "Eh kak Jimin. Batuk kak?" Tanya salah seorang diantara mereka.

Tentu. Jimin memang cukup terkenal. Hal itu tentu saja karena dirinya yang sering naik ke mimbar untuk menerima penghargaan perlombaan. Namanya sering disebut saat upacara karena memenangkan berbagai macam lomba mewakili sekolah.

"Baik kok" ucap Jimin tertawa canggung. "Btw kalian ngapain?" Tanyanya menatap Jungkook sinis.

Kedua perempuan itu pun tersenyum salah tingkah. "Hehe anu kak kami habis memberikan bingkisan untuk kak Jungkook"

Jimin memutar kedua bola matanya. "Oh" ucapnya terdengar kesal. "Kak Jungkook ini banyak banget ya penggemar nya" Jimin melipat kedua tangannya di depan dada.

Sedangkan Jungkook malah tertawa geli melihat kecemburuan Jimin terhadap dua perempuan adik kelasnya itu. "Iya dong, kau tau sendiri aku ini incaran banyak orang di sekolah ini" ucapnya bangga dan kedua perempuan itu mengangguk setuju.

"Oh gitu"

"Kenapa? Kau cemburu?" Goda Jungkook.

"Aku? Cemburu? Kau gila?"

Jungkook bangkit dari duduknya. Berjalan perlahan menghampiri Jimin yang masih melipat kedua tangannya dengan wajah cemberut. Lantas tangan Jungkook terangkat merangkul bahu Jimin. Membuat orang-orang yang ada disana, bahkan Jimin juga ikut terkejut melihatnya.

"Jungkook" bisik Jimin mencoba untuk menyingkirkan tangan Jungkook dari bahunya. Namun pria itu tak membiarkannya.

"Kau sungguh tak cemburu Jimin?" Tanyanya semakin mendekatkan wajahnya ke telinga Jimin yang telah memerah malu.

"Tidak" ucap Jimin gugup. Masih berusaha untuk bersikap tenang tanpa terganggu sedikitpun, meski sebenarnya detakan jantungnya sudah berdentum dengan begitu keras.

"Sungguh?" Jungkook semakin mendekat dan terus mendekat. Ia kemudian malah mengistirahatkan dagunya di atas bahu Jimin. Yang mana perbuatannya itu semakin membuat orang - orang disana menganga tak percaya.

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now