Twenty Four

863 89 2
                                    

"Jungkook berhenti!" Seokjin memanggil pria tampan bertubuh kekar yang sedang berjalan dengan kekasihnya Yuqi di parkiran motor.

Jungkook dan kekasihnya itu pun akhirnya berhenti dan menoleh ke arah Seokjin. "Ada apa?" Tanya Jungkook.

Dengan wajah yang memerah marah, Seokjin mendorong bahu Jungkook begitu kuat hingga pria itu terantuk jatuh ke jalanan. "Sialan kau Jungkook!" Titah Seokjin.

"Heh!! Apa-apaan sih kau!" Yuqi tak terima kekasihnya di dorong seperti tadi oleh pria tak dikenalnya itu. Ia pun balas mendorong tubuh Seokjin, namun tak berhasil karena pria itu tetap bergeming di tempatnya.

"Bangsat kau Jungkook!"

Jungkook bangkit, lalu tangannya menepuk-nepuk celana belakangnya yang kotor terkena debu. Setelah itu ia berjalan menghampiri seseorang yang ia ketahui sebagai teman dari Jimin.

"Kau ini kenapa hah?!" Tanya Jungkook.

"Bagaimana bisa kau diam saja saat orang-orang itu dan kekasihmu memaki Jimin dengan sebutan pelakor hah?!"

"Aku kecewa padanya. Dia telah menuduh kekasihku selingkuh. Dia membuatku mencurigai kekasihku" ucap Jungkook.

"HEH!! JIMIN TAK BERBOHONG! Perempuan ini memang selingkuh. Aku saksinya! Aku juga melihat bagaimana perempuan ini bergelayut manja di lengan seorang laki-laki!" Seokjin semakin naik pitam.

"Sudahlah aku sudah bosan dengan tuduhan kalian. Aku percaya dengan kekasihku. Lagian, Jimin juga telah berbohong kepadaku. Dia bilang dia menyukaiku, tapi kenapa bisa dia berpacaran dengan Jaehyun? Aku jadi merasa telah dipermainkan olehnya"

"GOBLOK!! KAU GOBLOK JUNGKOOK!! Aku menyesal telah mendukung Jimin mengejar laki-laki sepertimu. Seharusnya ku tampar saja temanku itu agar dia sadar jika kau adalah laki-laki brengsek yang tak pantas untuk dicintai" Seokjin menunjuk-nunjuk Jungkook tepat di wajahnya. Sampai saat ini dirinya merasa sangat menyesal karena membiarkan Jimin menyukai orang seperti Jungkook. Setelah ini, Seokjin pastikan jika ia akan melakukan segala cara agar Jimin mampu melupakan perasaannya pada Jungkook.

"APA MASALAHMU HAH?!! Disini yang punya urusan adalah aku dan Jimin, kenapa kau harus ikut campur?!"

"Jimin adalah sahabatku, dan aku tidak terima jika kau memperlakukannya seperti ini. Jangan mentang-mentang temanku itu menyukaimu jadi kau bisa seenaknya pada dirinya. Ingat Jungkook, aku tak akan membiarkan Jimin menyukai mu lebih lama lagi. Bahkan jika kau memohon untuk mendapatkan perasaannya kembali, aku tak akan membiarkanmu" ucap Seokjin. Ia mengacungkan jari tengahnya di hadapan Jungkook. Tak lupa ia juga memberikan sebuah jari tengah kepada wanita ular di sebelah pria itu.

"ANJING!" Yuqi menyalak diperlakukan begini oleh Seokjin.

"Kau yang anjing" balas Seokjin sambil berjalan pergi ke arah motornya.

**********

Seokjin dan Jimin tengah berbaring di atas lantai kamar Jimin. Seokjin sengaja tak langsung pulang ke rumahnya dan lebih memilih untuk menemanai Jimin, karena ia tau pasti sahabat nya ini sedang bersedih.

"Jimin, pokoknya aku tak ingin kau masih menyukai laki-laki brengsek seperti Jungkook" ucap Seokjin menatap kakinya yang ia angkat ke dinding sambil rebahan.

"He'em aku juga akan melupakannya, sial berani-beraninya dia menyakiti ku begini" ucap Jimin. Ia sudah bertekad jika dirinya akan menyerah. Kali ini hatinya mengaku kalah. Perasaannya untuk Jungkook memang besar, namun egonya juga tak kalah besar. Jimin juga punya harga diri yang harus ia junjung tinggi. Meski melupakan Jungkook akan tak mudah, namun itu lebih baik daripada harus menahan rasa sakit yang tak berdarah.

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now