Nineteen

824 80 5
                                    

Hawa di kelas XI IPA 1 mendadak panas ketika jam pelajaran guru paling killer di sekolah mereka tiba. Semuanya telah terduduk rapi di bangku masing-masing. Menanti kehadiran wanita kurus berkacamata di kelas mereka.

Hingga beberapa saat kemudian, wanita tersebut pun masuk ke dalam ruang kelas dengan beberapa barang dan penggaris panjang di tangannya. Siapa lagi jika bukan Bu Wina? Guru matematika paling menyeramkan di sekolah mereka. Ia tak pernah segan-segan akan memukul telapak tangan para muridnya dengan penggaris kayu apabila mereka melakukan sesuatu yang dilarang pada saat jam pelajaran nya berlangsung. Contohnya seperti tertidur, makan, mengobrol, dan bahkan menguap. Semua hal itu sangat di larang dilakukan.

"Pagi anak-anak" ucap wanita tersebut.

"Pagi ibu" jawab para murid serentak.

Wanita tersebut kemudian duduk di bangkunya. Lalu mengeluarkan map coklat yang berisi hasil ulangan harian milik anak-anak muridnya.

"Ketua kelas, bagikan hasil ulangan teman-teman mu ini" ucap Bu Wina.

Mendapatkan perintah, Taehyung lantas bangkit dan mengambil kertas ulangan tersebut. Kemudian ia mulai berkeliling untuk membagikan kertas-kertas tersebut kepada masing-masing pemilik nama.

Setelah selesai, Taehyung pun kembali ke tempat duduknya semula dengan membawa hasil ulangan miliknya sendiri.

"Jungkook... Selamat. Kali ini nilaimu yang paling tinggi di kelas" ucap Bu Wina.

Seketika itu juga Jungkook langsung tersenyum. Ia melihat tinta merah di atas kertas yang menunjukkan angka 92 di sana. Ia pikir dirinya akan menjadi yang kedua lagi, namun kali ini ternyata ia berhasil menjadi yang pertama dan dapat mengalahkan Jimin. "Makasih Ibu" ucap pria itu masih terbalut senyum indah di wajahnya.

Ia lalu menolehkan kepala ke meja belakang tempat Jimin duduk. "Memang kau dapat nilai berapa?" Tanya Jungkook penasaran.

Jimin pun menunjukkan kertas ulangannya kepada Jungkook. Disana telah tertera nilai 87 pada kertas milik Jimin. Dan Jungkook lantas kembali mengembangkan senyumnya. Kali ini lebih-lebih lebar lagi. Pasalnya nilainya dengan nilai Jimin berbeda 5 poin, dimana itu berarti Jimin salah di dua nomor yang berbeda. "Yesss!! Aku mengalahkanmu" ucap Jungkook tanpa beban.

Jimin sempat tertegun sejenak sebelum akhirnya menyelamati Jungkook. "Selamat" hanya kata itu saja yang dapat terucap dari bibir Jimin untuk saat ini. Jimin ikut senang jika Jungkook berhasil mengalahkannya. Namun ia juga mengkhawatirkan nilainya sendiri. Tapi tak apalah, biarkan Jungkook untuk berbahagia sekali ini saja.

*******

"Maaahh"

"Mamah..."

Jungkook berteriak-teriak memanggil-manggil nama mamanya di rumah besar ini. Ia mencari keberadaan sang mama mulai dari dapur, hingga ke kamar wanita itu. Namun tak lekas ia temukan juga.

"Kenapa sayang?" Tiba-tiba saja wanita itu menjawab panggilan sang anak. Lalu muncul dari halaman belakang rumah.

"Mah!" Ucap Jungkook sangat bersemangat.

"Iyaa kenapa sih?" Tanya Chung ha, mama Jungkook.

"Aku dapat nilai tertinggi di kelas untuk pelajaran matematika mah!" Ucap Jungkook sangat sumringah.

Chung ha terlihat senang. "Oh ya? Coba mama lihat nilai kamu"

Jungkook pun segera membuka tas ransel milik nya lalu buru-buru mengeluarkan sebuah kertas ujian milik nya. Diserahkannya lah kertas tesebut kepada sang mama.

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now