Thirty Four

757 67 15
                                    

Jungkook, Jaehyun, dan Youngjae sedang makan bersama di kantin sekolah. Akhirnya mereka bertiga bisa berkumpul bersama lagi tanpa harus ada tegang rasa. Jungkook sudah meminta maaf kepada mereka, terutama kepada Jaehyun. Ia paling banyak berbuat salah kepada pria itu.

"Bagaimana Jung? Kau sudah mencoba mendekati Jimin lagi? Aku tau kau menyukainya" ucap Jaehyun tiba-tiba.

Jungkook sangat terkejut hingga ia tersedak makanannya sendiri. Buru-buru ia minum agar makanannya lekas turun.
"Kau.... Tidak bisa ya kalau tidak mengejutkanku?"

"Makanya kau cepatlah kejar Jimin. Nanti di ambil orang, kau malah ngemis-ngemis meminta Jimin supaya menyukaimu lagi" sindir Jaehyun yang mana perkataannya itu pun mendapatkan dua acungan jempol dari Youngjae.

"Sungguh, aku geli saat melihatmu memohon kepada Jimin untuk menyukaimu saja hahaha. Siapa yang sebelumnya bilang hanya ingin memanfaatkan Jimin saja?" Timpal Youngjae.

Jungkook nyengir kuda. Siapa yang tidak malu jika menjilat ludah sendiri?

"Aku juga tak menyangka akan menyukainya. Pesonanya tak bisa ku tolak" ucapnya. Lalu terdiam sejenak memikirkan sesuatu. "Tapi Jae, kau bagaimana? Kau sungguh akan berhenti mengejar Jimin?"

Jaehyun mengangguk mantap. "Tentu. Seperti katamu, dia memang tak pernah menyukaiku"

Jungkook menggeplak punggung Jaehyun. "Heh! Aku kan sudah minta maaf karena mengatakan hal itu"

"Hahahaha. Tapi perkataan mu itu memang benar. Aku tak bisa menyangkalnya"

"Aish tapi jangan dikatakan terus-menerus dong, aku jadi tidak enak padamu"

"Udah tak perlu merasa tak enak. Mending kau samperin Jimin yang lagi antri tuh" ucap Jaehyun menunjuk suatu tempat dengan ekor matanya.

Jungkook menoleh ke arah yang dimaksud. Benar, di sana ada Jimin yang sedang berdiri mengantri disebuah kedai untuk memesan makanan dengan temannya Seokjin. Jungkook sempat melirik ke arah kedua temannya untuk meminta persetujuan, lalu disaat keduanya telah mengangguk Jungkook pun langsung bangkit menghampiri kedua pria tersebut.

"Ekhem Jimin" panggil Jungkook.

Jimin dan Seokjin membalik tubuh mereka memandang Jungkook.

"Ada apa Jung?" Tanya Jimin. Hubungan keduanya memang sudah membaik meski Jungkook masih merasa canggung jika berhadap-hadapan langsung dengan Jimin seperti ini.

"Eum anu ada yang ingin ku bicarakan padamu. Tapi mungkin nanti saja ku katakan setelah pulang sekolah.

"Ooh baiklah"

"Tapi Jimin, boleh tidak kalau aku mengantarmu pulang?"

Jimin melirik ke arah Seokjin. Namun pria itu mengangkat kedua bahunya seolah tak ingin ikut campur lagi dalam hubungan Jimin dengan Jungkook. Seokjin juga bingung, dia tak bisa menilai. Ia memang masih kesal dengan perbuatan Jungkook kepada Jimin, tapi di satu sisi Seokjin juga merasa jika Jungkook mulai tulus kepada Jimin. Jadi ia tak bisa memberikan pendapat apapun terhadap hubungan mereka ke depannya. Ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Jimin.

"Baiklah. Kau boleh mengantarku" ucap Jimin pada akhirnya.

Jungkook tak dapat menyembunyikan senyumannya. Ia kesenangan hanya karena Jimin yang menyetujui permintaannya.

"Makasih Jimin"

"Okey"

"Kau, ingin makan bareng di tempatku?" Ajak Jungkook.

Namun kali ini Jimin menolaknya. Mungkin saat ini lebih baik ia tidak terlalu dekat dengan Jungkook dahulu sebelum pria itu mengatakan apa yang ingin ia katakan padanya nanti.

BINTANG || KOOKMIN [✓]Where stories live. Discover now